7

41 7 0
                                    

Perlahan aku membuka mata ku. Yang pertama aku lihat adalah papa dan mama, lalu Reyhan dengan bunda nya dan putri. Mereka semua menangis.

Mama dan papa menghampiri ku lalu memeluk ku dengan erat.

"Kara, maafin papa dan mama ya sayang, kami menyesal selama ini gak merhatiin kamu, gak jadi orang tua yang baik buat kamu" ucap mama.

Aku menangis tapi aku tidak mampu mengeluarkan suara ku. Tubuh ku terasa sangat ringan sampai sampai aku tidak dapat merasakan tubuh ku.

Aku hanya menatap mama dan papa. Betapa rindunya aku pada kedua orang tua ku. Ingin sekali aku membalas pelukan mereka, tapi aku tidak berdaya sekujur tubuh ku tidak bisa di gerakkan.

Orang tua ku yang tidak melihat pergerakan ku bertanya dengan dokter.

"Dok, kenapa anak saya tidak bicara, dan kenapa dia hanya diam saja?" Tanya papa ku pada dokter.

"Anak ibu dan bapak mengalami kelumpuhan sementara, itu memang terjadi jika seseorang mengalami koma dengan waktu yang lama. Tapi saya akan memberikan karamel terapi berjalan dan latihan pergerakan lainnya" jawab dokter.

"Sebaiknya kita semua keluar dulu, kita biarkan karamel terbiasa dengan kondisi nya untuk beberapa waktu, setelah itu baru kalian boleh melihat nya lagi" sambung suster.

Aku amat sangat terkejut ketika mendengar apa yang di ucapkan dokter tadi jika aku koma cukup lama. Yang aku ingat terakhir Reyhan mencium ku dan semua nya menjadi gelap lalu tiba tiba aku sudah berada di dalam lorong gelap sangat gelap.

Lalu aku berjalan mencari jalan keluar tapi nihil, tidak ada jalan keluar sama sekali. Aku berlari sekencang kencangnya berharap keluar dari lorong yang gelap ini.

Tiba tiba aku melihat ada cahaya, aku berlari menuju cahaya itu. Tapi ketika hampir menyentuh nya aku seperti ditarik, dan samar samar mendengar tangisan orang tua ku.

Hari ini adalah hari Minggu, hari pertama aku melakukan terapi pergerakan bagian tubuh ku yang terasa kaku.

Semua alat telah di cabut dari tubuh ku dah hanya menyisakan selang infus ditangan, Lalu suster membantu ku duduk.

"Kara apa kamu bisa mendengar saya" tanya suster itu.

Aku mecoba mengangguk kan kepala ku tanda aku mendengar dokter itu. Lidah ku masih kelu dan mulutku masih sulit untuk terbuka.

"Dok, apakah anak saya sudah sembuh total? Apakah penyakit nya sudah hilang dok?" Tanya mama penuh dengan harap.

"Alhamdulillah karamel sudah sembuh total" jawab dokter itu dengan senyuman.

"Kara, maafin mama sama papa ya sayang" ucap mama sambil menggenggam tangan ku.

Aku mencoba membalas genggaman tangan mama dan mencoba berbicara.

"Ii-iya ma, karr-a udah maafin kk-ok" balas ku masih sulit untuk berbicara.

Mama dan papa memeluk ku dengan erat lalu, aku menangis sambil membalas pelukan kedua orang tua yang dari dulu aku impikan.

Setelah nya aku dibantu dokter berdiri, awalnya sulit sekali. Tapi aku berhasil dan mencoba berjalan satu dua langkah.

Dan akhirnya semua nya sudah kembali normal, aku masih harus disini Tiga hari lagi. Dokter bilang untuk pemulihan total.

Mama dan papa pulang mengambil baju ganti ku, sedangkan Reyhan dan putri duduk disamping ku.

"Kar, gua kangen banget sama lo! Tau ga? gara gara Lo hampir mati gua juga ikutan hampir mati kar" aku tertawa mendengar ucapan putri, dan putri mendapat jitakan dari Reyhan.

GUY FROM THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang