Aku langsung mencari krim penghilang rasa sakit di kotak P3K itu. Setelah ketemu aku mengolesi punggung reyhan dengan hati hati menggunakan krim itu, dia hanya diam tidak bersuara yang membuat dada ku semakin sesak akibat tingkah nya, Krim itu akan membuat rasa sakit dipunggung Reyhan hilang secepatnya.
Setelah selesai, aku menyimpan krim itu kedalam kotak lalu meletakkan kotak itu diatas meja kecil disamping sofabed.
Aku masih terduduk dengan Reyhan membelakangi ku, mata ku terasa buram akibat air mata yang sudah mengapung menunggu lolos dari mataku, aku menangis tertahan dan segera menundukkan kepala ku mencoba menghapus air mata ku agar tak terlihat memalukan di hadapan Reyhan.
Aku Menyadari reyhan membalikkan badan nya di depan ku tubuh ku semakin bergetar dan air mata ku semakin terus keluar.
Dia menopang pipi ku dengan kedua tangannya, dan mengusap lembut pipi ku yang sudah basah karena air mata yang turun di pipi ku. Reyhan semakin Mendekatkan wajah nya ke arah ku menatap mataku lekat lekat.
Aku semakin menangis, tidak tau kenapa tapi hati ku merasa sakit melihat sikap dingin Reyhan dan merutuki kesalahan yang aku perbuat padanya pagi tadi sangat lah tindakan yang bodoh.
Cup!
Tubuh ku menegang seketika tangis ku berhenti mendapati tindakan Reyhan yang tiba tiba.
Reyhan melumat bibir ku pelan dan lembut sangat lembut sampai sampai aku terbuai dan tidak menyadari tangan ku sudah melingkar di leher nya. Aku memejamkan mata menikmati setiap sensasi yang Reyhan berikan.
Setelah merasakan pasokan udara yang diantara kami mulai menipis Reyhan melepas ciuman nya dari ku, aku dapat merasakan nafas Reyhan yang memburu karna wajah kami sangat dekat saat ini.
Aku mengambil nafas dalam dalam, dan menghembuskan nya pelan mencoba mecerna apa yang baru saja terjadi. Aku kembali menundukkan kepala ku tidak berani menatap Reyhan yang ada di depan ku.
Penampilan pria itu sekarang membuat pipi ku terasa panas, bagaimana tidak baju yang aku lepas tadi belum juga kunjung dia pakai kembali. Alhasil menampilkan secara gratis semua otot yang ada ditubuh atas nya di depan ku yang membuat pipi ku hampir meleleh karna memerah.
"Rey pakai baju nya" ucap ku masih tidak berani menatap nya.
"Kan kamu yang lepas" jawab nya enteng.
"Hah?" Aku yang tidak mengerti dengan ucapannya mengangkat kepala dan menatap nya.
"Pasangin" sambung nya lagi.
"Gak mau" tolak ku.
Reyhan tidak menjawab ucapan ku barusan dan tetap menatap ku lekat, aku yang sudah lelah mengambil baju nya di senderan sofabed dan langsung memakai kan baju nya, lalu menautkan satu persatu kancing kemeja nya itu sampai akhir.
"Maaf" ucap ku lirih.
"Udah dimaafin" balas nya.
"Kenapa tadi diemin aku?"
"Karna lagi marah" balas nya.
"Kenapa tadi dingin banget sama aku?" Tanya ku lagi.
"Karna lagi marah" hanya jawaban yang sama.
"Sekarang masih marah?"
"Enggak"
"Terus kenapa jawab nya singkat singkat Reyhan!"
"Pengen aja" ucap nya lagi.
Aku yang merasa muak menyenderkan kasar punggung ku kearah senderan sofabed melipat kedua tangan ku di depan dada dan menatap lurus ke depan. Pria ini selalu saja membuat hati ku terasa tidak menentu.
"Kara"
"Gausah ngomong dulu sama aku"
"Kenapa?"
"Aku masih kesal sama kamu"
"Oh gitu" jawab nya masa bodo.
"Nanti kalo aku udah gak kesal aku bakal bilang"
"Kenapa sih kamu buat aku jatuh cinta terus sama kamu kar?" Tanya nya membuat ku melihat kearah lain menyembunyikan kegugupan ku.
"Aku gak suka kamu" jawab ku seadanya.
"Udah tau, tapi nanti aku yakin kamu bakal suka, cinta dan sayang sama aku" jawab Reyhan dengan mantap.
"Boleh peluk?" Tanya ku yang membuat Reyhan sedikit kaget.
"Gak kesal lagi?" Tanya nya balik.
"Masih, tapi pengen dipeluk dulu" jawab ku.
Reyhan terkekeh geli melihat tingkah ku dan menarik ku kedalam pelukan nya yang nyaman. Aku membalas pelukannya erat dan memejamkan mata sebentar.
Aku semakin bingung dengan perasaan ku sendiri, sangat bohong jika aku tidak menyukai pria ini tapi kenapa susah sekali untuk menyadari nya.
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
GUY FROM THE PAST
Romance•DON'T COPY PASTE• My stories REAL My imagination!!! ... Kau sangat dekat tapi tidak dapat ku raih Kita bersama tapi merasa jauh Masa lalu yang dicari dari awal ternyata di depan mata. Apa aku yang terlalu sibuk dengan mu atau kamu yang terlalu tid...