Admin POV
"Kok kara lama banget sih" Reyhan mulai merasakan firasat yang tak enak.
"Mungkin eek nya kara keras kali Rey" celetuk Vito.
"Mending Lo diem deh, daripada gua lempar Lo kebawah dance floor" ucap Reyhan kesal, semakin hari ucapan Vito semakin ngawur saja.
Reyhan yang sudah tak sabar menyusul kara kearah wc.
"Gua nyusul kara dulu ya vit, takut dia kenapa Napa lagi" ucap Reyhan dan berlalu dari hadapan Vito menuju WC.
"Ck ck ck, dasar bucin Lo" Vito hanya menggeleng melihat kelakuan sahabat nya yang satu itu.
Vito yang menginginkan kehangatan malam ini turun menuju dance floor dan menarik salah satu cewe cantik dan sexy darisana lalu membawa nya ke kamar atas.
"Kar Lo masih di dalam?" Panggil Reyhan dari luar toilet tapi tidak ada sahutan dari karamel .
Reyhan sudah mencoba menelpon karamel berulang kali tapi tidak dijawab juga. Reyhan semakin frustasi.
"Eh reyhan? Ngapain Lo di toilet cewe?" Tanya Lala salah satu model majalah remaja di SMA.
"Gua lagi nyari karamel la" jawab reyhan.
"Tadi sih gua liat keknya karamel sama Bagas keluar dari club deh, tapi gua gak terlalu yakin sih soalnya disini rame banget" jelas Lala .
"Okedeh la makasih ya" setelah mendengar penjelasan dari lala, Reyhan merasa ada yang tidak beres dia lalu keluar dari club dan menuju parkiran, benar saja mobil kara sudah tidak terlihat di area parkiran.
'Awas aja sampe kara kenapa Napa habis Lo ditangan gua' batin Reyhan.
Reyhan segera berlari masuk menuju mobil sport nya dan melaju menuju rumah karamel, di sepanjang jalan reyhan terus mencoba menelpon karamel tapi tidak kunjung ada jawaban, membuat nya semakin frustasi.
Setelah sampai dirumah yang megah itu Reyhan meminta satpam rumah kara mengijinkan nya masuk, dan memakirkan mobil nya di pekarangan rumah karamel.
Dengan cepat dia keluar dari mobil dan mencoba mengetuk pintu.
"Kar buka pintunya? Lo ada didalam kan?" Reyhan yang semakin kehabisan kesabaran mencoba membuka membuka pintu.
'hah gak dikunci?' tanya nya dalam hati.
Tanpa pikir panjang lagi Reyhan segera masuk ke rumah itu dan saat dia ingin menaiki tangga menuju kamar karamel, Reyhan mendengar isakan dari arah sofa ruang tamu.
Reyhan menuju sofa ruang tamu itu dan mendapati karamel yang tengah tengkurap di sofa itu, Reyhan menyentuh rambut karamel pelan, basah kuyup dari atas hingga bawah tubuh gadis ini pikir Reyhan.
Dia segera membalikkan tubuh kara dan menggendong nya ke arah kamar karamel dan menuju kamar mandi yang ada di kamar karamel, lalu menceburkan tubuh karamel ke dalam jacuzi bathub gadis itu dan mengguyur nya menggunakan air shower.
"Ddingin rr-rey" ucap kara menggigil.
"Aku gasuka ngeliat orang nyakitin diri sendiri apalagi kamu" ucap Reyhan dan meninggalkan kara sendirian dikamar mandi.
Setelah mencoba sekuat tenaga membersihkan tubuh nya, karamel keluar dari kamar mandi menggunakan kimono handuk nya dan duduk di sofabed yang ada dikamar nya.
Reyhan yang mendengar pintu kamar mandi terbuka langsung masuk dari arah balkon kamar karamel.
Kara yang melihat Reyhan masuk dari arah balkon segera berlari dan memeluk erat sangat erat tubuh Reyhan dan menangis sejadinya.
Reyhan hanya terdiam dan membalas pelukan gadis yang sangat dia sayangi itu,tubuh karamel mengigil hebat. dia ingin sekali membunuh orang yang sudah membuat gadis nya seperti ini.
"Dia nyentuh aku Rey, dia cium aku paksa, dia-" kara tidak sanggup melanjutkan ucapan nya dan semakin mengeratkan pelukan nya.
Reyhan mengangkat tubuh kara dan menidurkan nya di atas kasur lalu menyelimuti nya sebatas dada.
"Tidur ya, jangan nangis lagi" ucap Reyhan lalu mencium kening kara.
Setelah beberapa saat akhirnya kara tertidur, sudah jam 4 pagi.Reyhan langsung turun dan keluar dari rumah itu. Dan kembali menuju ke arah club nya vito, dia melaju dengan kecepatan tinggi menggunakan mobil sport nya.
"Vit, Lo liat Bagas gak?" Tanya Reyhan dari sebrang telepon.
"Hmm, bentar gua liat. Ada tuh, di meja bar bawah kek berat banget masalah tu orang nunduk mulu" jawab Vito.
"Gua bakal buat masalah tu anak tambah berat" balas Reyhan penuh penekanan.
"Eh woi mau Lo apain anak orang?"
"Pastiin dia gak keluar dari club Lo sampai gua datang" dan Reyhan menutup telepon secara sepihak.
Sesampainya di club tidak butuh waktu lama untuk menemukan Bagas dia masih di posisi yang sama terakhir kali Vito bilang.
Dengan sekuat tenaga Reyhan memukul pipi mulus Bagas sampai pria itu tersungkur dilantai, semua orang yang melihat kejadian itu terdiam menghentikan aktivitas masing masing dan musik terhenti. Lalu Vito yang melihat kegaduhan dibawah turun menyusul ketika tau siapa biang dari kegaduhan itu.
"Heh rey, Lo gila ya mati anak orang woi!" Ucap Vito sambil memegangi lengan Reyhan.
"Diam Lo! Orang kotor kek gini harus di lenyapin" ucap Reyhan sambil menepis kasar tangan Vito dari lengannya. Dan kembali menghujami Bagas dengan pukulan pukulan sampai wajah Bagas dipenuhi oleh darah terlihat bibir nya yang pecah dan hidung nya mengeluarkan banyak darah.
"SEKALI LAGI LO SENTUH KARAMEL! GUA GAK BAKAL BIARIN LO HIDUP TENANG DASAR BRENGSEK!" ucap Reyhan lalu melepaskan cengkraman dari kerah bagas.
Bagas tidak melawan sedikit pun, mungkin karena pengaruh alkohol yang dia minum. Vito segera menyuruh orang bawahan nya membawa Bagas ke rumah sakit.
"Teman teman! Maaf banget untuk ketidak nyamanan hari ini, Lo semua bisa pulang dulu, keknya teman gua butuh ketenangan sedikit" ucap Vito. beberapa saat setelah mengatakan itu club sudah kosong, lalu Vito menyusul Reyhan yang ada di meja atas.
"Lo kenapa bro?" Tanya Vito hati hati.
"Dia hampir perkosa kara" jawab Reyhan sambil mengepalkan tangannya.
"Terus kara dimana?"
"Dirumah, dia udah tidur" jawab Reyhan lagi.
"Hati gua sakit vit, ngeliat cewe yang gua sayang di sentuh paksa oleh laki laki kotor kek dia" sambung reyhan.
"Lo pulang gih istirahat, Lo gaboleh minum alkohol lagi! Dua hari lagi UN" ucap Vito mengingatkan sahabat nya itu.
Admin POV off
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
GUY FROM THE PAST
Romance•DON'T COPY PASTE• My stories REAL My imagination!!! ... Kau sangat dekat tapi tidak dapat ku raih Kita bersama tapi merasa jauh Masa lalu yang dicari dari awal ternyata di depan mata. Apa aku yang terlalu sibuk dengan mu atau kamu yang terlalu tid...