16

32 6 0
                                    

"aduh Rey lama banget sih, nanti keburu habis kan tas nya" ucap ku gusar.

Tak lama terlihat Reyhan berhenti di depan pagar, aku yang melihat nya langsung lari dan masuk ke mobil.

"Kok lama banget sih rey?"

"Aku tadi abis dari club Vito yang" jawab Reyhan.

"Yang yang yang, dasar peyang" gerutu ku.

Setelah sampai di mall aku menarik tangan Reyhan sambil berlari kecil menuju surga dunia itu.

Reyhan melihat dan menghampiri Kevin yang duduk di bangku dekat kaca toko.

"Gila ya cewe, gara gara diskon rela kek orang gila" celetuk Kevin.

Aku yang melihat tas berwarna coklat muda yang terletak paling atas langsung mengambil nya tapi tiba tiba ada seseorang yang merebut nya.

"Heh mbak, gua dulu yang dapet kok Lo main ambil ambil aja" ucap ku sambil merampas tas yang ada di tangan nya.

"Heh gua udah incer ini dari lama!" Bentak nya.

"Tapi gua dulu yang dapet jalang!" Sambil merampas tas itu kembali, dan Aku langsung menuju Reyhan dan Kevin, putri masih sibuk mencari.

Reyhan dan Kevin hanya melongo melihat aku dan Mbak mbak tadi memperebutkan tas.

"Nih bayar" ucap ku sambil menyodorkan tas ke arah Reyhan.

"Siap sayang ku" balas Reyhan.

"Iya beb yang itu beb yang diujung itu, nah itu beb!" Sorak Kevin memberitahu putri.

Dan tak lama putri menhampiri kami bertiga dengan membawa tiga tas.

"Jago juga ya Lo" ucap ku dan putri hanya terkekeh.

"Cepetan bayar Rey, nanti tambah panjang tuh antriannya" ucap ku putri yang melihat itu langsung menyuruh Kevin ikut mengantri bersama Reyhan untuk membayar tas yang dia beli tadi.

Dua laki laki itu hanya pasrah dan menuju antrian yang sangat panjang itu.

"Gua gak nyangka ya kalo cewe benar benar gila, pantesan Vito gamau pacaran Rey" celetuk Kevin dan mendapat helaan napas dari Reyhan.

Setelah mengantri selama setengah jam akhirnya selesai juga.

Reyhan dan Kevin merebahkan diri mereka di lantai mall, aku dan putri yang melihat itu hanya terkikik geli.

"Cari makan yuk, laper nih" ucap kevin.

Dan kami memilih restoran pizza untuk mengganjal perut sementara.

"Gak terasa ya beberapa hari lagi kita udah UN aja" celetuk putri.

"Iya nih, bakal rindu banget sama masa masa SMA" balas ku.

"Lo mau nyambung kuliah dimana rey?" Tanya putri.

"Kalo gua sih mau nyambung kuliah di Paris"

Hati ku tiba tiba mencelos yang mendengar jawaban Reyhan. Tidak tau kenapa tapi aku tidak ingin jauh dari Reyhan rasanya.

"Kalo Lo mau nyambung dimana kar?"

"Kar"

"Karamel!"

"Ah iya? Lo ngomong apa tadi?" Tanya ku balik.

"Lo mikirin apasih kar?"

"Gua gak mikir apa apa kok" jawab ku.

"Gua tadi nanya Lo mau nyambung kuliah dimana?" Ulang putri.

"Kek nya gua di Jakarta aja" jawab ku.

"Kalo gua sih, keknya di Jogja deh sama ayang beb kepin" ujar putri.

"Eh gua sama putri cabut duluan yah, ingat ntar malem ke club nya Vito"

"Oke" jawab ku dan reyhan.

"Kamu gak ada niat ke luar negeri gitu kuliah nya?" Tanya reyhan.

"Enggak, aku pengen disini aja" jawab ku.

"Eh iya tadi kamu bilang kalau aku nemenin kamu, kamu bakal kabulin apapun permintaan aku yakan?"

"Eh kapan aku bilang gitu" ngeles ku.

"Permintaan pertama kamu harus cium kening aku, yang kedua hidung aku, yang ketiga pipi aku, yang keempat bibir aku trus yang kelima-"

"Dasar mesum!" Dengus ku, dan langsung meninggalkan tempat itu tanpa menunggu Reyhan yang menyelesaikan membayar pizza tadi.

"Wajib, kan kamu yang bilang sendiri kalo kamu bakal kabulin permintaan aku" teriak Reyhan sambil meraih tangan ku.

"Tapi gak itu juga"

"Tapi aku mau itu"

"Aku gamau!"

"Harus mau"

"Terserah!" Ingin rasanya mencekik Reyhan disini.

Saat ini kami sedang dalam perjalanan pulang, aku hanya diam tidak menatap Reyhan sedikit pun dan melempar pandangan ku ke jendela.

Apaan coba permintaan yang gak masuk akal banget pikir ku, tak lama untuk sampai di depan rumah ku.

Aku buru buru keluar dari mobil sport itu, tapi nihil. Reyhan lebih dulu menarik tangan ku.

"Kabulin!"

"Gamau"

Reyhan mendekat kan wajah nya ke depan wajah ku, aku menahan napas dan memejam kan mata.

Tiba tiba Reyhan mencium kening ku, pipi ku, hidung ku. Dan...

Entah kenapa tubuh ku tidak menolak sedikit pun dengan tindakan yang di berikan Reyhan.

"Jangan kaget" bisik nya di telinga ku sambil menangkup pipiku.

Cup!

Dia mencium bibir ku dan mendiamkan bibirnya beberapa saat disana, tidak ada lumatan, hanya ciuman biasa tapi aku ingin mati rasanya.

"Ini ketiga kalinya" ucap nya sambil melepaskan ciuman itu.

Aku menundukkan wajah ku, tidak berani menatap nya.

"Pertama, di taman sebelum kamu koma, kedua pas kamu tidur di mobil aku, ketiga yang sekarang"

Aku membelalakkan mata ku mendengar penjelasan nya.

"Dasar mesum!" Aku langsung berlari keluar dari mobil nya dan masuk kerumah.

"Gila, emang cowo gila! Dasar cowo mesum!" Maki ku.























TBC~

GUY FROM THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang