"kenapa coba gua susah banget cinta sama dia padahal kan dia orang yang gua cari selama ini" aku menghempaskan kasar tubuh ku ke kasur.
"Oh ayolah kara Lo ga mungkin jadi bodoh gara gara cowo mesum itu!"
Aku melihat jam, sudah jam 11 malam, aku bersiap untuk pergi ke club nya vito.
Berendam di jacuzzi setengah jam tidak masalah. Pikirku.
Setelah selesai mandi aku mengenakan pakaian favorite ku. Hot pants dengan atasan sabrina, dan mengoles sedikit make up tipi, setelah memeriksa sekali lagi penampilan ku di depan cermin memastikan tidak ada yang kurang lalu aku segera mengambil kunci mobil dari atas meja rias dan tas Dior ku lalu berlari menuju garasi.
Putri zei Laurent is caling....
"Why put?"
"LO DIMANA? LELET BANGET GUA SENDIRI NIH CEWE!" teriak putri, terdengar dentuman music disco yang memekakkan telinga ku dari sebrang telepon.
"Ini gua lagi di jalan bentar lagi nyampe" dan langsung memutuskan telepon secara sepihak.
Aku menambah kecepatan BMW ku agar lebih cepat sampai,setelah memakirkan mobil aku segera masuk ke dalam satu satunya club mewah yang ada di daerah Kemang ini.
Aku celingak celinguk tidak melihat putri dimana, jika di telpon percuma, suara nya juga tidak akan kedengaran.
"Karaa! Disini cepetan naik!" Aku menoleh ke arah lantai atas satu meja bar dimana suara putri yang mengelegar memanggil ku.
Aku segera berlari ke atas disana ada Reyhan, vito, Kevin dan yah siapa lagi kalau bukan putri.
"Cantik banget ayang beb" ucap Vito sambil merangkul bahu ku dan segera mendapat tatapan membunuh dari Reyhan.
"Dasar Bitch, Lo bilang Lo sendirian!" Gerutu ku.
"You can see Dewi ku? Gua emang sendirian woi"
"Maksud Lo cewe sendirian diantara tiga laki laki mesum ini?" Tanya ku sinis.
"Sayang, mending kamu duduk dulu deh sini jangan marah marah terus" ucap Reyhan sambil menarik tangan ku menyuruh ku duduk disampingnya.
"Gua mau satu botol Tequila dong vit"
Pinta ku."Sekian banyak pelayan disini, kenapa harus gua jadi babu Lo pada setiap Lo kesini" aku hanya terkikik melihat Vito.
"Kamu kok pakaian nya terbuka banget sih" ucap Reyhan mengagetkan ku.
"Rencana nya tadi aku mau pake kolor beha aja" celetuk ku.
Reyhan segera melepas jacket nya dan memakaikan nya ke bahu ku, Kevin dan putri yang melihat itu langsung tersenyum penuh arti.
"Sayang nanti kamu mau punya anak berapa?" Tanya Kevin sambil memainkan rambut putri.
"Hmm kek nya 20 deh biar lebih viral dari gen halilintar yang" jawab putri.
"Heh nyet! Kek nya Lo berdua butuh kamar deh" sambung reyhan.
"Bener banget" balas ku.
"Yuk yang kita buat anak ke tiga kita" ucap putri, dan dibalas anggukan mantap oleh Kevin.
"Heh Lo bedua mau kemana?" Vito yang baru saja kembali mengambil Tequila untuk ku.
"Mau buat debay dulu beb" jawab Kevin.
Vito hanya melihat jengah dua sejoli itu.
"Nih pesanan Lo kar"
"Thank you!" Aku segera menuangkan Tequila ke dalam gelas mungil itu dan segera meneguk nya.
"Jangan banyak banyak, Lo gabisa minum banyak" ujar Reyhan.
"Jadi kalian kapan jadian sih, gasabar banget gua tau gak"
"Uhuuk uhuuk" aku terbatuk mendengar apa yang baru saja di lontarkan Vito.
"Tunggu aja deh vit, hati tuan putri susah banget di tembus kek beton" balas Reyhan.
Aku yang mendengar itu memutar bola mata ku malas.
"Eh gua ke WC bentar ya" tiba tiba aku merasakan mulas pada perutku.
"Aku temenin ya kar"
"Ck, berlebihan banget sih Lo Rey, kara juga bukan anak kecil lagi yang harus Lo ikutin kemana pun"
"Aku bisa sendiri kok Rey" aku mengelus pipi Reyhan pelan, entah kenapa ada raut wajah khawatir di wajah nya.
Lalu aku menuju ke arah kamar mandi dan benar saja seperti nya aku mengalami gangguan pencernaan. Setelah menyelesaikan urusan perut ku, aku keluar dari kamar mandi tapi tiba tiba ada yang menarik tangan ku sambil membekap mulut ku dan membawa ku keluar dari club menuju arah belakang club.
Dia menghentakkan punggung ku ke dinding yang membuat aku meringis kesakitan, dan melepaskan bekapan tangan nya dari bibir ku.
"Bagas" lirih ku setelah melihat wajah nya karna di daerah belakang club ada cahaya lampu yang cukup terang untuk melihat wajah pria di depan ku.
"Iya gua Bagas" balas nya dengan tersenyum miring dan mendekat kan wajah nya ke arah ku lalu mencium paksa bibir ku dan meraba raba tubuhku.
Aku berusaha memberontak dan menangis sejadi jadinya mendapat perlakuan yang tidak senonoh ini.
Aku memukul dada Bagas dan mendorong nya sekuat tenaga tapi nihil, kekuatan nya lebih besar dari ku.
Saat dia ingin memasuki paksa lidah nya ke dalam mulut ku, aku dengan keras menggigit lidah nya sampai kurasakan darah di dalam mulut ku.
"Arghhh dasar jalang!!" Teriaknya dan segera melepaskan diri dariku.
Aku segera berlari sekencang kencang mungkin ke arah parkiran dan memasuki mobil ku lalu melaju secepat mungkin menuju rumah.
Di dalam perjalan aku menangis, merasa jijik pada diriku sendiri, sesekali aku mengusap kasar bibir ku. Tidak peduli jika lampu merah menyala di depan ku, tidak peduli suara klakson dan teriakan orang orang dijalan yang meneriaki ku. Aku tetap melaju dengan menambah kecepatan mobil ku, dalam pikiran ku hanya ingin sampai secepatnya kerumah.
Hujan deras turun tiba tiba dan disertai dengan petir yang menggelegar. Seakan akan mendukung perasaan ku saat ini.
Setelah sampai di depan pagar rumah, aku menekan klakson mengklakson berulang ulang. Tapi satpam rumah ku tidak kunjung membukakan pagar rumah.
Aku dengan terpaksa keluar dari mobil lalu hujan deras mengguyur seluruh tubuh ku, dan berteriak ke arah pos satpam di rumah ku yang terletak disamping pagar.
"Pak!!! Buka pagar nya saya mau masuk!!!" Teriak ku.
Aku tau pak suto sedang tidur, sudah jam 2 pagi begini pikir ku.
"Iya non, maaf saya ketiduran" dengan cepat pak suto membukakan pagar untuk ku.
Aku memberi kunci mobil ku ke pak suto dan memintanya memasukkan mobil ku ke garasi.
Aku berlari menuju kedalam rumah butuh waktu beberapa saat untuk sampai di depan pintu rumah ku karna halaman rumah ku yang cukup luas.
Sesampai nya didalam rumah aku terduduk lemas di sofa ruang tamu, badan ku sudah basah kuyup semua, rambut dan make up ku yang sudah amburadul.
"Dasar cowo brengsek! Cowo gila" dengan kasar aku mengusap seluruh badan ku dan wajah ku, berusaha menghapus jejak jejak tangan kotor Bagas dari setiap inci tubuh ku.
Aku terus menangis dan merasa seluruh tubuh ku menggigil. Tidak menyangka aku akan mengalami hal menjijikan seperti ini.
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
GUY FROM THE PAST
Romance•DON'T COPY PASTE• My stories REAL My imagination!!! ... Kau sangat dekat tapi tidak dapat ku raih Kita bersama tapi merasa jauh Masa lalu yang dicari dari awal ternyata di depan mata. Apa aku yang terlalu sibuk dengan mu atau kamu yang terlalu tid...