20

34 5 0
                                    

Bel masuk pun berbunyi dan acara catat mencatat kisi kisi pun dilanjutkan, kali ini kisi kisi kimia dan fisika yang rata rata satu isi warga kelas membenci kedua mapel tersebut.

Aku mendengar berkali kali Reyhan menghela nafas gusar.

"Kamu kenapa sih?" Tanya ku.

"Gaada yang aku ngerti dari semua soal kisi kisi kimia nya" jawab nya.

"Mau belajar bareng gak besok?" Tawar ku.

"Boleh, dirumah aku aja ya tapi gausah di luar lagi males" jawab nya.

Aku tersenyum mendengar jawaban nya dan mengangguk.

"Rey, pulang sekolah nanti ke taman yuk" ajak ku.

"Tapi apa gak kesorean" Tanya nya.

"Enggak lah, sekalian mau liat senja" jawab ku.

"Apapun buat tuan putri deh" balas nya.

Aku hanya tersipu mendengar jawaban dari Reyhan kemudian kembali fokus mencatat kisi kisi yang nanti nya akan ku kerjakan.

Tak lama bel pulang sekolah berbunyi, aku dan Reyhan segera merapikan alat tulis yang kami gunakan tadi dan bergegas menuju parkiran.

"Yaampun" ucap ku panik sambil menepuk kening ku.

"Kenapa?" Tanya Reyhan bingung.

"Sebentar ya Rey, hape aku ketinggalan di bawah laci meja kelas"

"Yaudah, aku ke mobil dulu ya"

"Oke" dan aku segera berlari menuju kelas mencari ponsel ku yang tertinggal di bawah laci.

"Huuuh syukurlah ketemu" ucap ku lega saat menemukan ponsel ku.

Saat aku ingin berbalik menuju pintu luar kelas Bagas sudah berdiri di depan ku, muka nya penuh dengan luka dan terlihat hidung nya di perban.

Aku membeku di tempat saat Bagas menatap ku, tiba tiba dia memegang tangan ku.

"Kar, gua minta maaf apa yang gua lakuin semalam seharusnya gak gua lakuin kar" ucap nya.

Aku yang sudah merasakan amarah di puncak kepala ku langsung menepis tangan nya kasar dan menampar nya sekuat kuat nya.

"JANGAN PERNAH LO BERANI NYENTUH GUA LAGI! NGERTI?!" teriak ku di hadapan nya dan berlalu meninggalkan nya menuju parkiran yang disana Reyhan sudah menunggu di dalam mobil.

Setelah sampai di parkiran aku langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di bangku samping kemudi yang di duduki Reyhan.

"Gimana? Udah ketemu handphone nya?" Tanya Reyhan.

"Udah kok nih" jawab ku sambil menunjukkan ponsel ku kearah nya. Dia hanya mengangguk dan mulai melaju menuju taman lavender.

"Kamu kenapa sih? Tumben bengong?" Tanya nya membuyar kan lamunan ku.

"Hah?! Enggak- gapapa kok Rey" jawab ku terkejut.

"Udah sampai nih, yuk turun" ajak Reyhan.

Aku tidak sadar jika kami sudah sampai di taman, saat aku melihat matahari mulai terbenam aku langsung berlari keluar mobil dan menaiki pondok lalu mengarahkan kamera ponsel ku untuk memotret pemandangan indah di depan ku.

"Rey!!! Ngapain dibawah? Sini naik" teriak ku dari atas, dan Reyhan menyusul ku naik ke atas pondok.

"Yuk foto" ucap ku dan mengarahkan kamera depan ponsel ke wajah kami, setelah puas berfoto aku menatap langit yang hampir gelap. Sungguh senja memang indah.

"Cantik ya kek kamu" ucap Reyhan. Aku yang mendengar itu hanya tersenyum.

"Cantik sih tapi sayang cuma sesaat habis itu ilang lagi" balas ku.

"Tapi senja bakal balik lagi walaupun bakal hilang" ucap Reyhan.

"Tapi Rey, seindah indahnya senja itu, dia  gak bakal bertahan selamanya. Kan sayang banget" balas ku.

"Di dunia ini gak bakal ada yang selamanya kara, yang kekal cuma tuhan" balas Reyhan sambil memutar tubuh ku menghadap nya.

"Iyadeh kamu menang"

"Udah gak usah cemberut gitu, mau dicium?"

Aku dengan cepat memundurkan bibir ku yang tadi nya sempat maju beberapa senti. Reyhan hanya terkekeh melihat tingkah ku.

"Kamu kenapa tadi bengong terus?" Tanya nya tiba tiba.

"Sebenarnya tadi pas aku nyari hape di bawah laci meja kelas, Bagas datang terus dia megang tangan aku sambil minta maaf, muka nya penuh dengan luka hidung nya kek di perban gitu, tapi karna aku udah keburu marah aku tampar dia sekencang kencangnya dan pergi gitu aja" jelas ku.

Reyhan terdiam mendengar penjelasan ku.

"Tapi aku gak di macem macemin dia lagi kok Rey" aku berusaha meyakinkan Reyhan.

"Sebenarnya yang buat muka dia kek gitu, aku kar" balas Reyhan.

Aku tidak bisa berkata apa apa mendengar pengakuan dari Reyhan.

"Malam itu pas kamu udah tidur aku pergi lagi ke club nya Vito dan mukul Bagas" sambung nya.

"Aku ngerti kok perasaan kamu waktu itu, seharusnya aku dengerin kata kamu malam itu buat nemenin aku" ucap ku menyesal.

"Iya kamu ngerti kar, tapi apa kamu ngerti kalau aku sayang banget sama kamu?, aku gak mau kamu sampai kenapa kenapa kar" balas Reyhan.

Deggg ...


























TBC~

GUY FROM THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang