33

39 7 0
                                    

"masih jauh gak Rey?" Tanya ku sambil berjalan dibelakang Reyhan.

Reyhan tiba tiba berhenti dan alhasil aku menabrak punggung nya. Reyhan membalikkan tubuh nya dan terkekeh melihat wajah lelah ku.

"Gak jauh lagi kok, tu didekat hutan sana" jawab Reyhan sambil menunjuk hutan di depan kami yang memang sudah tidak terlalu jauh dari hadapan kami, lalu aku dan Reyhan segera melanjutkan perjalanan menyusuri pantai.

Setelah sampai di hutan Reyhan masuk ke dalam hutan itu dan keluar membawa sebuah rakit dari sana, aku hanya menatap nya heran dan membiarkan saja dia mau melakukan apa. Reyhan terlihat meletakkan rakit itu diatas permukaan pantai dan mulai menaiki dan duduk diatas rakit itu.

"Sini kar!" Ajak nya.

"Engga ah takut ntar rakit nya kebalik" aku bergidik ngeri memikirkan hal hal yang bisa saja terjadi.

"Gak bakal aku jamin deh" jawab Reyhan meyakinkan ku.

Aku mulai mendekati nya dan memasuki pantai. Aku memang agak takut kalau sudah berurusan dengan laut.

"Pegang tangan aku terus naik" ucap reyhan sambil mengulurkan tangannya ke hadapan ku. Aku menerima uluran tangannya itu dengan ragu, Reyhan langsung menggenggam erat tangan ku.

Aku dengan hati hati menaiki rakit itu dan setelah berhasil menaiki nya aku duduk berhadapan dengan reyhan. Reyhan hanya terkekeh melihat wajah ku yang ketakutan.

"Dasar penakut" ucap nya sambil mengacak rambut ku dengan gemas.

Dia mulai menggerakkan rakit itu kearah pantai yang lebih jauh dari tempat semula.

"Reyhan pelan pelan aku takut!" Aku segera memegangi kedua bahu Reyhan dan memejamkan erat kedua mataku.

"Coba deh kamu liat ke bawah" ucap Reyhan sambil menggenggam kedua tangan ku yang tadi sempat bertengger di kedua bahunya.

Aku membuka mataku dan segera melihat kebawah. Betapa takjub nya aku melihat pemandangan di bawah laut, sungguh indah dan cantik dibawah sana terdapat karang berwarna warni dan ikan ikan kecil yang bergerombolan berenang kesana kemari seperti tidak aja tujuan.

"Suka?" Ucap Reyhan memecah keheningan.

Aku mengangguk dan tersenyum ke arah nya lalu kembali menatap pemandangan indah yang ada dibawah laut. Karena air di pantai ini sangat bening kita dapat melihat kehidupan yang indah di bawah laut.
Setelah puas memandangi kehidupan bawah laut yang indah itu, Kami berdua mengayuh rakit dengan tangan menuju pinggir pantai, setelah sampai dipinggir pantai kami duduk di atas rakit yang sudah Reyhan letakkan di pasir.

"Rey kok pulau ini sepi banget ya?" Tanya ku heran.

"Pulau ini memang terkenal cukup mahal, hanya orang orang tertentu saja yang bisa menginjaki pantai ini makanya cukup sepi" jelas reyhan.

Aku hanya mengangguk tanda mengerti dan sedikit malu bagaimana aku tidak tau tentang pulau ini sedangkan aku yang mengajak mereka berlibur disini.

Tidak terasa waktu memasuki senja kami masih betah duduk disini untuk melihat matahari tenggelam.

"Aku jadi kangen taman lavender" ucap ku.

"Aku juga" ucap Reyhan sambil memandangi wajah ku lekat.

"Kamu kenapa liat aku begitu banget?" tanya ku, tiba tiba hawa di sekitar menjadi panas.

"Pengen aja" jawab reyhan.

"Dasar aneh"

"Lucu banget sih kamu kalau lagi kesal begini" ucap Reyhan sambil mengacak rambut ku.

"Makasih" ucap ku dingin.

"Kar"

"Kara!"

"Karamel"

"Sayang"

"Reyhan apasih?" Tanya ku kesal dan mengubah posisi duduk ku mengahap ke arah nya tanpa aba aba reyhan langsung memajukan wajah nya dan mencium sekilas pipi ku.

Aku yang mendapati tindakan tiba tiba itu menundukkan kepala ku malu tidak berani menatap wajah pria tampan di depan ku ini, aku merasakan nafas ku sesak dan jantung ku berdetak sangat kencang.

Reyhan menggenggam kedua tangan ku erat dan kembali mendekatkan tubuh nya kearah ku, tercium bau mint maskulin dari tubuh Reyhan.

"Kara, kamu udah suka gak sama aku?" Tanya Reyhan yang membuat aku menatap nya lekat.

Aku bingung harus menjawab apa, aku bingung dengan perasaan yang aku rasakan saat ini.

"Kara" ucap Reyhan yang membuyarkan lamunan ku.

"Aku bingung Rey" jawab ku lalu kembali tertunduk dan membalas genggaman tangan Reyhan dengan erat.

"Kenapa?" Tanya Reyhan.

Aku mencoba menarik nafas sedalam dalam nya dan menghembuskan nya pelan lalu mengangkat kepala ku dan menatap Reyhan. Aku menatap kedua mata teduh itu dengan sangat lekat.

"Aku bingung dengan perasaan aku sendiri Rey, tapi saat kamu disamping aku rasanya nyaman banget terus kalau kamu meluk aku jantung aku berdetak cepat banget, kamu melakukan apapun itu untuk aku, aku selalu suka" jelas ku.

Reyhan hanya tersenyum mendengar penjelasan ku senyum yang sangat menenangkan menurutku.

"Itu udah lebih dari cukup buat aku kar, aku bakal nunggu jawaban yang lebih pasti dari kamu" ucap reyhan sambil melebarkan senyuman nya.

Aku mendekatkan wajah ku kearah reyhan yang membuat pria itu mematung.

"Jangan kaget ya" bisik ku sangat pelan di telinga Reyhan.

Cup!

Aku mencium sekilas bibir Reyhan dan langsung menjauhkan wajah ku dari pria itu lalu menghadap ke depan melihat matahari yang mulai tenggelam sepenuhnya betapa malu nya aku dengan tindakan yang aku lakukan tadi.

Reyhan menarik tangan ku dan membalikkan tubuh ku lalu mendekap nya erat.

"Aku sayang banget sama kamu" ucap Reyhan lirih.
















TBC~

GUY FROM THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang