9

35 7 0
                                    


Satu persatu masalah selesai kini muncul masalah baru.

Kotak yang aku simpan dan aku jaga dari dulu hilang tidak tau dimana keberadaan nya.

Tok... Tok... Tok...

"Kara sayang bangun! Nanti kesiangan loh kesekolah" panggil mama dari balik pintu.

"Kara gaenak badan ma" ucap ku ngasal.

Mama kemudia membuka pintu lalu segera memeriksa suhu tubuh ku.

"Gapapa kok, kamu baik baik aja"

"Hari ini kara males sekolah ma"

"Yaudah deh terserah kamu, mama sama papa mau ngecek kantor yang baru dibangun, paling pulang nya pagi besok, gapapa kan sayang?" Tanya mama hati hati.

"Gapapa kok ma" jawab ku sambil memeluk mama.

Aku melambaikan tangan ku ke arah mobil orang tua ku yang mulai menghilang dari hadapan ku.

Tidak terasa sudah pukul 7 malam, aku tengah berkutat dengan komputer ku mengerjakan uji coba soal yang beberapa bulan lagi anak kelas 12 akan menghadapi ujian nasional.

Brukkkkk....

"KARA!! KENAPA LO GAK MASUK SIH? KENAPA GAK KABARIN GUA KARR?!" pekik kara.

"Aduhhh suara lu itu udah ngalahin toa tau gasih" omel ku.

"Mata Lo kenapa bengkak nyet?!" Tanya nya.

Bagaimana tidak bengkak, aku menangis sepanjang hari karna kotak itu tidak kunjung kutemukan.

Aku tidak menjawab pertanyaan putri.

"Put, ke club yuk" ajak ku.

Dengan mantap putri mengangguk.

Aku memutuskan untuk berdandan se sexy mungkin. Dengan memakai baju crop ketat tanpa lengan berwarna hitam dipadukan dengan rok pendek hitam, lalu aku mengolesi make up natural sedikit memperkuat warna bibir ku.

"Wowww, come on girls! Let's go party" ucap putri girang.

Karna putri membawa mobil, kami memutuskan untuk memakai mobil putri saja. Kami menuju daerah Kemang dan memasuki wilayah vito's club. Setelah memarkirkan mobil baru saja melangkah kan kaki beberapa langkah terdengar suara dentuman keras music disco.

Aku dan putri dengan tidak sabar memasuki club itu.
Kami melewati dance floor aku masih enggan ikut dalam kerumunan manusia yang tengah asyik berjoget mengikuti derum music.

Kami memilih duduk di meja bar, pertama aku ragu untuk mencoba alkohol yang tidak pernah tersentuh oleh bibir ku.

"Sayang! Kamu kok disini? Gak bilang sama aku?" Tiba tiba suara Kevin terdengar dari belakang sambil memeluk putri.

"Iya nih tadi kara ngajak tiba tiba" jawab putri.

"Hmm, kar boleh gak putri gua pinjem bentar soalnya kangen banget gua sama pacar gua" ucap Kevin yang membuat aku bergidik ngeri.

"Yaudah sana lama juga gapapa"
Aku mendengus kesal melihat kejadian tadi, alhasil aku sendirian disini. Aku memandang dan memperhatikan bagaimana semua orang disana meliuk liukan tubuh nya. Tiba tiba aku teringat dengan kotak ku yang hilang dan membuat ku merasa sangat frustasi.

"Gua mau satu gelas wine" ucap ku pada pelayan bar itu.

Aku meneguk satu gelas wine. Gelas pertama, kedua, ketiga, dan satu botol wine telah habis ku teguk. Awal nya terasa panas di tenggorokan tapi setelah meminum nya beban di kepala ku terasa ringan.

GUY FROM THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang