23

49 5 0
                                    

"gausah natap gitu kar, makin gatahan aku jadinya" ucap Reyhan tiba tiba.

Aku sedikit terkejut dan menjauhkan tangan ku dari wajahnya, dia ngomong kok gak buka mata ya pikir ku.

"Kamu capek banget ya ? Sampai sampai ngigau gitu" ujar ku senyum sambil terus mengelus pipi nya yang sempat terhenti tadi.

Reyhan membuka matanya tiba tiba jarak kami sangat dekat saat ini membuat aku mematung menatap nya.

"Rey" lirih ku.

"Kar, jangan tahan aku buat makan kamu sekarang" ujar Reyhan makin mendekat.

Aku yang gelagapan melihat wajah nya semakin dekat langsung mengangkat kepala ku ke atas dan menepuk nepuk pipiku.

"Sadar kar sadar! Lo gaboleh sampai di makan Reyhan kar!" Ucap ku pada diriku sendiri, Reyhan yang melihat itu hanya menggeleng kan kepala nya.

"Tinggal ngaku aja apa susah nya sih kalau kamu itu suka sama aku" ucap Reyhan sedikit kesal.

"Dih, kalau orang gasuka ya enggak! mau di gimanain pun tetap gak suka Reyhan!!!" Jawab ku penuh penekanan.

"Dasar nenek lampir!" Dia menatap ku dengan tatapan kesal.

"Dasar mesum!" Balas ku tak mau kalah.

"Yang penting kamu suka"

"Siapa bilang? Apa buktinya?"

"Tadi kepergok ngelus ngelus pipi sama bibir aku" balas nya yang membuat aku tidak bisa berkutik.

"Yaa- karn-a karna pengen aja" jawab ku gugup.

"Berarti kar yang mesum itu sebenarnya kamu bukan aku!" Asal Reyhan dengan menyilang kan kedua tangan nya di depan dada.

"Dasar cowo nyebelin!" Teriak ku sambil memukul lengan nya menggunakan buku tebal yang ada di depan ku.

"Aww aduhh! Iya-iya aku yang mesum puas?!" Reyhan memeluk tubuh ku dan melempar buku itu asal.

"Rey, lepasin" ucap ku tapi entah kenapa aku tidak memberontak ingin di lepas saat ini.  Rasanya ingin lama lama saja.

"Sebentar aja kar, aku pengen meluk kamu sebentar aja" pinta nya dan aku hanya diam.

Aku mendengar detakan jantung Reyhan yang berdetak kencang, tak lama aku merasa darah ku berkumpul di pipiku, aku yakin sekarang pipi ku sudah Semerah kepiting rebus.

Saat Reyhan ingin melepaskan pelukannya aku menahan nya.

"Sebentar lagi" pinta ku yang diluar kendali otak ku tiba tiba kata itu terlontar begitu saja dari dalam mulut ku.

Aku mendengar Reyhan  terkekeh dan mengeratkan pelukannya.

****

"WOI REY! MANCING YOK!" Tiba tiba suara teriakan Vito dan Kevin menggelegar di seluruh ruangan.

"Cieee cieeee keknya kita ganggu deh vit" ucap Kevin sambil menyenggol lengan sahabat disamping nya itu.

"BANGET!" balas reyhan kesal.

Aku yang menyadari kedatangan mereka langsung melepaskan diri dari pelukan reyhan, ya tuhan rasanya ingin sekali menghilang saja dari muka bumi ini.

"Maaf ya kar kita ganggu adegan drama Korea nya" ujar Vito.

"Serah Lo" ucap ku kesal.

"Duh, tuan putri pake marah lagi" sambung Kevin sambil memperagakan gaya bencong andalan nya.

Aku memutar bola mata ku malas dan membereskan buku lalu segera meminta putri untuk menjemput ke dirumah reyhan lewat via whattshap, ingin segera cepat cepat pergi dari sini.

"Yah kok udah mau pulang sih" ucap Reyhan sedikit memelas.

"Kan kamu mau mancing sama tuh dua siluman" jawab ku yang membuat Reyhan tertawa.

Yang dipanggil siluman, sibuk dengan tangguk dan memasang mata pancing diujung benang pancing mereka.

"Eh kok kamu disini sih yang?" Ucap putri tiba tiba muncul yang mengakibatkan mata pancing yang sedang di pegang oleh Kevin tertancap di jari telunjuk nya.

"Awwww!" Teriak Kevin dan mencabut mata pancing itu secepatnya dari jarinya.

"Kamu bilang kamu mau pergi nemenin papa kamu ngantor sekalian belajar di les privat kamu! Tapi kok malah mancing sih!" Bentak putri.

"Eh yang, dengarin penjelasan aa dulu yang" balas Kevin memelas.

"Udah lah kamu tu yah bandel banget! Udah berani bohong sama aku"

Vito, aku, dan Reyhan hanya melongo menyaksikan perang kelima yang sedang dimulai.

"Yuk kar, gua makin muak disini!" Ajak putri sambil menarik ku keluar rumah.

"Karma is the real beybih" ucap ku sambil berlalu melewati Kevin dan Vito.

"Emang karma apaan Rey?" Tanya Vito polos.

"Karma karna kita udah ganggu adegan koreaan nya Reyhan sama karamel tolol!" Bentak kevin ke arah Vito sambil memegangi jari nya yang mulai mengeluarkan darah.

"Yauda la, ntar baik lagi tuh putri, yuk mancing" ajak Reyhan.

"Tapi susah banget bujuk ayang beb putri Rey" melas Kevin yang membuat Vito dan Reyhan memasang tampang jijik.

"Yaelah tinggal Lo bujuk pake barang branded langsung luluh tuh" sambung Vito.

"Bener juga! Yaudah yuk" seketika semangat Kevin langsung menyala kembali.





























TBC~

GUY FROM THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang