Setelah bel masuk berbunyi, semua siswa sudah memenuhi kelas untuk melanjutkan belajar.Di jam terkahir adalah pelajaran fisika, entah kenapa terasa membosankan aku melirik Reyhan yang fokus mendengarkan pak Didi menjelaskan pelajaran di depan.
Aku menenggelamkan kepala ku dimeja, tidak tau kenapa tubuh ku terasa mudah lelah.
Tiba tiba tangan Reyhan mengguncang pelan tubuh ku.
"Apasih, gausah sentuh sentuh gua" ucap ku sinis.
Reyhan terlihat terkejut.
"Lo kenapa?"
"Gua bilang gausah sentuh sentuh gua" ucap ku lagi penuh dengan nada penekanan.
Lalu dia menjauhkan tangannya dari ku, saat dia menjauhkan tangannya dari ku ada perasaan sedih yang aku rasakan.
Tiba tiba hujan turun dengan lebat nya, aku mulai merasakan takut. Aku meremas rok ku dan menatap keluar jendela melihat hujan turun dengan lebat nya, Reyhan menyadari ketakutan ku.
"Dokter bilang penyakit Lo udah sembuh total dan tubuh Lo udah gapapa kena suhu yang dingin" jelas Reyhan.
Tapi tetap saja aku masih merasakan rasa takut.
Tak lama bel pulang berbunyi dan pak Didi menyudahi kelas nya, aku dan Reyhan merapikan alat tulis dan bergegas keluar kelas.Karna parkiran terletak di belakang sekolah kami harus berjalan, tapi karna aku masih takut Reyhan memutuskan untuk menunggu hujan reda.
Sekolah mulai sepi, sudah hampir satu jam kami menunggu hujan reda tapi tidak kunjung reda.
"Kar coba deh Lo sentuh hujan nya" celetuk reyhan.
Aku menggeleng dengan cepat, dan melihat senyuman jahil diwajah Reyhan.
Tiba tiba dia menggendong ku dan berlari menuju tengah lapangan, alhasil kami berdua basah kuyup.
"REYHAN!! LO GILA YA! GUA TAKUT REYY, TURUNIN GUA!" Bentak ku.
"Lo harus lawan rasa takut Lo kar, kalo gak Lo lawan rasa takut itu makin besar nantinya" dan Reyhan menurunkan ku.
Aku menggenggam kuat tangan Reyhan, takut tiba tiba ada petir.
Reyhan mengajak ku memutari tiang bendera pertama aku heran tapi kemudian tertawa, aku merasa lucu dengan tingkah Reyhan.
Aku pikir hujan tidak begitu buruk.
"Yuk pulang" ajak Reyhan.
"Bentar lagi dong, hujan nya kan belom reda" tolak ku.
"Katanya tadi takut, dasar penakut!" Ledek nya.
Aku yang kesal dengan perkataan Reyhan memukul lengannya dan dia mengaduh kesakitan.
"Awwww, aduh kalo nenek lampir marah ngeri banget" celetuk nya yang membuat ku semakin kesal.
Dia berlari menuju parkiran dan aku mengejar nya. Saat sedang berlari mengejar nya tiba tiba Reyhan berhenti dan membalikkan badan nya. Otomatis aku menabrak tubuh Reyhan dan Reyhan memeluk ku erat.
"Kalo main hujan terus lo bisa demam dasar cewe keras kepala" ucap nya.
Aku membeku mendengar detak jantung Reyhan yang berdetak sangat cepat. Tiba tiba dia menangkup pipi ku menatap dalam mata ku.
Kalian tau Semerah apa pipi ku sekarang karna malu.
Dia tertawa melihat pipi ku yang sudah Semerah tomat, Aku menatap nya kesal dan memasuki mobil dengan jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUY FROM THE PAST
Romance•DON'T COPY PASTE• My stories REAL My imagination!!! ... Kau sangat dekat tapi tidak dapat ku raih Kita bersama tapi merasa jauh Masa lalu yang dicari dari awal ternyata di depan mata. Apa aku yang terlalu sibuk dengan mu atau kamu yang terlalu tid...