Setelah sampai di sekolah gue dan Adit disambut dengan berbagai macam tatapan dari seisi sekolah ini.
Masih ingat kejadian kemarin? Kejadian dimana gue ngucapin salam ke Mona atas nama Adit?
Dampak dari kejadian itu masih berlanjut sampai sekarang.dan mungkin akan tetap berlanjut dalam beberapa hari kedepan.
Gue sebenarnya risih dengan tatapan itu.tapi gue berusaha cuek aja.gak guna mikirin pendapat orang yang kek gini.
Menurut gue mereka hanya bisa menilai tanpa melihat situasi dan kondisi yang sebenarnya.jadi gue bersikap masa bodo aja di depan mereka.
Begitu sampai di kelas ada penampakan yang tak biasa disana.
Terlihat dengan jelas didepan sana terdapat seorang wanita dan seorang pria yang sedang duduk berhadapan sambil tertawa lepas.
Tahukah kalian siapa mereka?
Mereka tak lain dan tak bukan adalah Amel dan Ridho.pertanyaannya,ada hubungan apa diantara mereka? Kenapa mereka terlihat begitu dekat.sangat dekat.bahkan mereka seperti tak terpisahkan.
Seketika pertanyaan itu terus berputar di pikiran Adit dan Nabilla.
"Kayaknya gue ketinggalan info nih? "kata Nabilla lalu mendekati Amel dan Ridho.
"Apaan sih? "tanya Amel sok misterius.
"Orang lagi bahagia tuh jangan diganggu."protes Ridho.
"Kalian pacaran? "tanya Adit.
"Gak! "elak Amel.
"Gak salah lagi maksudnya."tambah Ridho.
"Serius? "kata Nabilla tak percaya.
"Tahu gak Bill? mereka berdua ternyata selama ini pacaran.tapi kita gak dikasih tahu."Adu Niko ke Nabilla.
"Sejak kapan? "tanya Nabilla.
"Sebulan ini."jawab Ridho enteng.
"Sebulan? Dan kalian baru ngomong sekarang? "tanya Nabilla dengan kedua tangan dipinggang.
Adit hanya diam saja melihat Nabilla yang sedari tadi ngomel-ngomel karena Ridho dan Amel tak memberitahukan hubungan mereka.
Adit sebenarnya juga penasaran dengan hubungan mereka berdua.namun Nabilla tak akan membiarkan siapapun bertanya sekarang karena ia sedang menyidang Ridho dan Amel.
Secara tak langsung juga pertanyaan Adit akan terjawab melalui omelan Nabilla.
"Kalian nganggap gue sahabat gak sih? "tanya Nabilla dengan muka datarnya.
Amel sedari tadi sudah was-was melihat ekspresi Nabilla saat ini.menakutkan.bahkan lebih menakutkan dari guru bp.
"Jangan marah dong Bill.janji deh gak bakal kek gini lagi."kata Amel memohon.
Ridho yang hanya diam mendengar omelan Nabilla akhirnya angkat bicara.ini demi kebaikan indra pendengarnya.
"Udah gak usah ngomel-ngomel lagi.hari ini kalian semua gue traktir.anggap aja sebagai PJ dari gue sama Amel."
"Nah gitu dong dari tadi.kalo tahu gini kan gue gak usah ngomel sampe mulut gue berbusa."kata Nabilla.
Amel yang tadinya ketakutan dengan Nabilla pun melongo.
"Jadi dari tadi Lo pasang muka serem udah kayak mau nelen manusia idup-idup cuma mau dapat traktiran doang? "tanya Amel tak percaya.
"Ya iyalah.emang Lo pikir apa lagi? Tapi gue tetap kesel ya sama kalian berdua."
"Astagfirullah.Lo bener-bener ya Bill.gue dari tadi ketakutan tapi Lo.. Sumpah gue ikutan kesel sama Lo."
"Terserah Lo.yang penting gue dapat traktiran."jawab Nabilla dengan muka sumringah.
"Bill.perasaan Lo anak orang kaya deh.kenapa sekarang Lo jadi kayak orang gak punya gini sih? "tanya Niko yang bingung melihat tingkah sahabatnya itu.
"Ya jarang-jarang aja kan kita bisa makan gratis.emang Lo gak seneng dapat traktiran? "
"Uhh.. Gak usah ditanya lagi.seneng banget gue.lumayanlah ya,uang saku gue bisa ditabung buat biaya nikahan gue nantinya."
"Cielah udah mikir kesana aja Lo,Nik."
"Emang calonnya udah ada? "tanya Ridho.
"Gaya Lo,Dho.mentang-mentang udah jadian sama Amel.lagian masalah calon mah gampang nanti juga muncul sendiri kalo udah waktunya."
"Sok dewasa Lo."ledek Amel.
"Wih,sejak kapan Lo,Mel secerewet ini?"tanya Nabilla.
"Ya sejak pacaran sama Ridho lah."sahut Niko.
"Hahahahh."
Nabilla dan Niko sangat senang mengganggu Amel dan Ridho.apalagi saat mereka melihat wajah Amel yang blushing.
Sementara Adit? Jangan tanya lagi.sedari tadi ia hanya sibuk memainkan ponselnya.entah main game atau mungkin juga lagi chattingan sama Mona.
Nabilla hanya mengacuhkan pikiran itu.ia kembali nimbung dalam pembulyyan Amel dan Ridho.
Setidaknya dengan begitu ia bisa melupakan masalahnya sejenak.
Nabilla sangat senang melihat Ridho dan Amel.mereka berdua memang tampak serasi.
Namun disisi lain.ia merasa iri karena Amel bisa mendapatkan cintanya.berbeda dengan dirinya yang hanya mampu mencinta dalam diam.
Sekarang bukan saatnya buat gue mikirin masalah gue sendiri.gue harus ikut bahagia saat sahabat gue bahagia.
Ketika semua siswa sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing.secara tiba-tiba pak Surya masuk dengan muka garangnya.
Muka garang pak Surya terlihat tambah garang lagi ketika mendapati beberapa siswa yang tidak menyadari kehadirannya sedang bergoyang ria dengan musik yang sangat bising.
Akibat ulah mereka,semua siswa kelas XI IPA 1 kena semprotan pak Surya.
Kebahagiaan yang tadinya dirasakan oleh Nabilla dan sahabatnya pun seketika sirna dan digantikan dengan rasa kesal kepada para pembuat ulah dikelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [Sudah Terbit]
Teen Fiction"Sebelas tahun bersahabat, yang membuatku nyaman dan berujung pada cinta. Ya, aku mencintaimu, tapi tak ku ungkapkan karena takut kehilanganmu. Aku takut kamu menjauh, dan tak mau berhubungan denganku bahkan walau hanya sekedar bersahabat." Nabilla...