Fifteen

3.8K 163 1
                                    

Setelah jam pulang,Adit dan Nabilla pulang bersama.

"Keliling dulu yuk! "Teriak Nabilla di jok belakang agar Adit bisa mendengar suaranya.

"Kemana? "jawab Adit dengan teriakan juga.

"Terserah Lo aja.yang penting keliling.males gue di rumah,sunyi kayak kuburan.gak ada orang.Bunda lagi ke Milan nengok Ayah."

"Gak.mending sekarang kita pulang.Lo istirahat untuk bentar malem."

"Emang entar malem mau kemana? "

"Kamu lupa? Kitakan mau ke LTC."

"Oh iya.sorry,gue lupa tadi."jawab Nabilla cengegesan.

"Jadi? "

"Oke.kita pulang aja.tapi janji ya? Bentar malam ke LTC. "

"Iya,janji. "

"Awas aja kalo sampe bohong."

"Emang pernah gue bohongin Lo? gak pernah kan? jadi tenang aja."

"Lo kenapa jadi jawab sendiri? "

"Tapi benerkan yang gue bilang barusan? "

"Iya,iya.bener tuan Radhitya Dhefin Airlangga yang terhormat."

Adit hanya tersenyum lalu menambah kecepatan motornya,karena melihat langit yang begitu gelap.

"Pegangan gue mau balap soalnya. "peringat Adit.

Nabilla refleks menumpukan kedua tangannya di bahu Adit.

"Lo pikir gue tukang ojek? "

"Terus gimana? "

Sepertinya hari ini Adit harus ekstra sabar menghadapi Nabilla yang begitu ambigu.

Tangan kiri Adit lalu menarik tangan Nabilla ke pinggangnya.

"Begini."

"Gak mau ah.nanti kalo Mona liat gimana? "protes Nabilla lalu melepaskan tangannya dari pinggang Adit.

"Gue belum ada hubungan apa-apa sama dia.kenapa harus khawatir sih? "

"Tapi-"

Adit kembali menarik tangan Nabilla dan mengenggamnya agar tak kembali dilepaskan.

"Susah banget sih dikasih tahu."omel Adit masih dengan tatapan lurus ke arah jalan.

*****

30 menit kemudian,Adit sudah berada didepan rumah Nabilla.

"Lo istirahat aja.entar gue kesini lagi."

"Oke."

"Gue balik."

"Hati-hati di jalan."

Adit yang mendengar penuturan Nabilla menghembuskan nafas kasar.

"Rumah gue di depan kalo Lo lupa."

"Hehhhh... "Nabilla yang cengengesan gak jelas sambil garuk-garuk kepala.

*****


Adit sedari tadi tak bosan-bosannya memandang gadis bertubuh mungil yang saat ini tengah berdiri disampingnya,gadis pertama yang begitu sangat dekat dengannya.tempat ia berbagi akan segala ke gundahan yang ia rasakan.

Friendzone [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang