part 22

5K 340 6
                                    

Setelah ketiga sahabat Prilly membawa Prilly pergi dari tempat Ali berada. Prilly tiba-tiba menangis, tidak biasa biasanya seorang Prilly Gabriel Latuconsina menangis. Seorang gadis annoying yang selalu di sayangi oleh semua orang dan sangat jarang untuk disakiti apalagi menangis, saat ini juga menangis didepan sahabatnya.

Mereka bingung, bagaimana cara untuk menenangkan Prilly. Dengan cara apa agar Prilly bisa melupakan Ali 100% dan tidak mengingat lagi tentang Ali. Mereka tau caranya, yaitu berada pada Prilly sendiri. Jika dia ingin melupakan Ali, pasti dia tidak akan menangis seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, melupakan tidak semudah saat kita mengenal. Melupakan kenangan itu seperti melupakan kehidupan yang sangat Indah.

"Pril lo mau kemana sekarang????" Tanya Tian

"Kemana aja an, asalkan jangan anter gue ke rumah, gue enggak mau pulang" ucap Prilly

"Tapi gimana sama kesehatan lo pril??? Lo masih sakit" ucap Laurent

"Anterin gue ke...."

Prilly meminta untuk diantarkan ke sesuatu tempat. Ada suatu hal yang ia ingin lakukan sebelum dia pergi untuk meninggalkan semua hal. Akhirnya ketiga sahabat Prilly pun mengantarkan Prilly ke tempat yang dia mau.

Di lain tempat, tepatnya dirumah keluarga Latuconsina terdapat Ali yang sedang panik mencari kesana kemari keberadaan Prilly. Dia sangat khawatir jika Prilly benar benar mewujudkan apa yang dikatakannya. Dia akan hilang dalam kehidupan Ali untuk selamanya. Hal yang paling ditakuti Ali saat ini adalah Prilly tidak akan pernah kembali padanya lagi karena kebodohannya itu.

"Ali kamu kenapa sih nak??? Kok nyariin Prilly sebegitu paniknya???  Bukannya tadi Prilly pergi sama kamu ya???" Tanya mama Ully

Ali pun menjelaskan apa yang terjadi saat itu. Mama ully memahami apa yang dialami oleh Ali, memang disatu sisi Ali juga salah dan disisi lain Prilly juga salah tidak bisa memahami Ali. Mama Ully pun menjelaskan pada Ali kalau itu adalah rintangan dalam sebuah Cinta, Cinta yang sejati akan membuat mereka yang memilikinya bertahan meskipun banyak rintangan dalam kisah Cintanya karena mereka yakin jika mereka bisa melewatinya bersama. Dan saat ini Ali dan Prilly sedang melewati rintangan untuk kisah cintanya.

"Prilly belum pulang li, coba kamu telfon temen temennya mungkin mereka tau" ucap mama Ully

"Iya ma, Ali coba telfon Tian. Soalnya tadi Prilly pergi sama Tian" ucap Ali yang lalu menelfon Tian.

Sudah beberapa kali Ali menlfon tapi tidak diangkat oleh Tian dan teman teman lainnya. Ali sudah tau jika dia menelfon pasti tidak akan diangkat. Alipun tidak diam begitu saja, Ali menyuruh anak buahnya mencari Prilly sampai ketemu.

"Ali, gimana nak???? Prilly udah ketemu???" Tanya mama Ully yang mulai khawatir

"Belum ma, Ali takut Prilly kenapa napa ma" ucap Ali

"Udah kalian tenang aja dulu, anak buah papa juga udah ikut bantu cari Prilly kok li" ucap papa Rizal

"Iya pa makasih, ini semua emang gara gara Ali pah, Ali bodoh banget pa, kenapa Ali bisa percaya sama sahabat Ali yang baru ketemu setelah beberapa lama enggak ketemu pah, hukum Ali pah, hukum Ali" ucap Ali tidak karu karuan, Ali menangis dan memarahi dirinya karena kesalahan yang ia perbuat.

"Udah li, nasi udah menjadi bubur, kamu yang sabar aja, papa tau kamu salah, Prilly juga salah karena langsung pergi tanpa bilang ingin kemana dengan keadaan seperti itu" tenang papa Rizal pada Ali

Keluarga Ali belum tau, Manda dan Angga juga belum tau tentang kejadian ini. Kebetulan sekali Manda sedang berada diluar negeri, sedangkan Angga sedang pergi ke Australia untuk mendampingi papa Syarief menemui para pembisnis besar.

Annoying Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang