part 31

2.8K 185 8
                                    

"Prilly!!!!!!" Teriak seseorang dari arah belakang. Prilly dan Arsya pun menoleh kebelakang bersamaan dan melihat siapa yang memanggil Prilly.

"Sya, gue pergi dulu ya, guee... eemmm....takut disini, okey bye gue pergi dulu ya," ucap Prilly yang langsung bergegas pergi meninggalkan Arsya.

"Loh...loh, pril mau kemana?," tanya Arsya.

Orang itu datang lagi, masa lalu yang kelam akan muncul lagi. Tiba-tiba orang yang  memanggil Prilly tadi pun menghampiri Arsya yang sedang kebingungan.

"Eh...lo temennya Prilly kan?," tanya orang tersebut.

"Iya, lo siapa? Kok sampek Prilly enggak mau ketemu sama lo," ucap Arsya yang bingung.

"Ohh....gue mantannya Prilly, gue Ray Kenzo, lu bisa panggil gue Ray," ucap Ray.

Ray Kenzo, berasal dari keluarga Kenzo yang selalu menjadi buronan polisi.

"Bentar, bentar, lo anak dari keluarga Kenzo kan?," tanya Arsya.

"Iya," ucap Ray.

"Mending lo pergi dari sini dan enggak usah ganggu kebahagiaan nya Prilly, dia udah bahagia sekarang," bentak Arsya.

"Gue kesini mau memperbaiki hubungan gue sama Prilly," ucap Ray.

"Setelah, lo ngebunuh adik kandung Prilly, lo masih bisa muncul dan ingin memperbaiki hubungan lo sama Prilly. Lo psychopath (gue enggak tahu gimana tulisannya) ya, lo udah bunuh adiknya Prilly karena alasan sepele, lo cemburu sama Angga, tunangan kakaknya Prilly," ucap Arsya dengan penuh amarah. Arsya tidak peduli jika saat ini dia sedang menjadi tontonan para pengunjung mall.

Flashback on

"Heh...Bagus ya, lo berduaan disini, inget dong kalau udah punya pacar, jangan keganjenan sama cowok lain," ucap Ray saat sampai didepan rumah Prilly dan melihat Prilly sedang bermain dengan Angga.

"Jaga ya mulut lo, Prilly enggak ganjen," ucap Angga karena tidak terima adik iparnya dibilang ganjen.

"Udah kak, udah, masuk aja ya, biar Prilly yang nyelesain semuanya, ini cuma salah paham," ucap Prilly melerai.

"Okey, kamu hati-hati disini. Kalau diapa-apain sama dia, teriak aja, kakak didalem sama kak Manda," ucap Angga yang langsung meninggalkan Prilly dengan Ray.

"Ray, dengerin aku, itu tadi tunangan kakak aku. Wajar dong aku deket sama dia," jelas Prilly lembut.

"Ya, enggak bisa gitu dong, harusnya kamu tuh jaga jarak sama dia, dia kan tunangan kakak kamu. Jangan malah keganjenan gitu sama dia," bentak Ray.

"Ray, kamu bentak aku," ucap Prilly yang syok.

"Iya, gue bentak lo, kenapa? Mau nangis? Nangis aja, emang lo nya yang salah kok," ucap Ray.

Saat percekcokan itu masih memanas, tiba-tiba adik Prilly yang masih berumur 4 tahun lari ke arah Prilly. Namanya Agatha Gabriel Latuconsina, biasa dipanggil Agatha.

"Kak piyiii," teriak Agatha dari taman dan berlari menuju Prilly.

"Agatha, masuk kedalam rumah, jangan nyamerin kesini," teriak Prilly, tetapi tidak didengar oleh Agatha.

Sampai Agatha lari mendekati Prilly dan....

Happpp......

Ray langsung menangkap Agatha.

"Ray, please jangan ngelakuin hal bodoh, okeyyy, iya aku salah, aku ngalah sekarang," ucap Prilly yang sudah meneteskan air matanya.

Wajah ya lugu dan masih belum tahu apa-apa, itulah yang diperlihatkan Agatha saat ini.

Annoying Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang