part 32

3.1K 219 13
                                    

"Hikss.....hiks....hiks..... dia kembali, hikss.... gue takut....," isakan seorang gadis yang terduduk sambil memegang kedua lutunya. Saat ini dia sangat amat ketakutan, orang dari masa lalunya muncul kembali, bukan masa lalu Indah, melainkan masa lalu yang sangat kelam.

Ingatan-ingatan yang saat ini sudah mulai terhapus, dengan mudahnya ingatan itu datang merusak seluruh kebahagiaan yang sudah tertata rapi.

"Prilly, itu kamu? Sayang ini kak Ali," ucap Ali yang mendekati sumber suara isakan tersebut.

Dan ternyata memang benar, suara isakan itu milik Prilly. Dia sedang berada dipojok ruangan kosong di dalam mall.

"Sayang, kamu kenapa hey?," tanya Ali.

"Aahh.." teriak kecil Prilly terkejut karena kedatangan Ali.

"Kak Ali," ucap Prilly lirih yang langsung memeluk Ali.

"Iya, ini kakak, kamu kenapa hmmm, cerita ke kakak, kamu jangan nangis gini ya, nanti cantiknya hilang loh," ucap Ali mencoba menenangkan Prilly.

"Prilly... hiks...taa...kuutt...hikss..hiks...," ucap Prilly disertai isakan.

"Takut kenapa? Kan ada kak Ali," ucap Ali.

"Jangan!," larang Prilly.

"Loh kenapa hmm?," tanya Prilly.

"Aku enggak mau kehilangan orang yang aku sayang untuk kedua kalinya," ucap Prilly lirih.

"Maksud kamu?," tanya Ali bingung.

"Prilly akan cerita kenapa Prilly bisa jadi gadis annoying kayak gini, tapi kakak enggak boleh motong pembicaraan Prilly," ucap Prilly.

"Dulu, kelas 1 SMA, lebih tepatnya awal aku masuk sekolah. Aku kenal dan dekat sama cowok yang menurut ku dia baik, tetapi ternyata dia sangatlah jahat dan kejam. Dia psychopath," ucap Prilly sambil menghembuskan nafas kasar.

"Namnya Ray Kenzo, anak dari keluarga Kenzo yang sudah lama bangkrut, kedua orang tuanya meninggal karena pembantaian yang terjadi di rumahnya waktu dia kelas 2 SMP. Karena pembantaian itu, Ray menjadi suka membunuh siapapun jika merebut apa yang dia inginkan. Hal itu terus berlanjut sampai dia SMA. Aku dan Ray dekat sekali sampai akhirnya aku jadian dengan Ray, sampai suatu ketika, aku sangat membenci dia," ucap Prilly.

"Dulu sebenarnya keluarga Latuconsina memiliki tiga orang putri, kak Manda, aku, dan..... hiks....," ucap Prilly yang kembali meneteskan air matanya, Ali yang melihat hal itu pun hanya mengelus punggung Prilly berusaha menenangkannya.

"Namanya Agatha, dia adik kesayangan ku. Kamu emang enggak tahu, dulu kamu masih ada di Amsterdam. Waktu itu Agatha berumur 4 tahun, dia masih enggak tahu apapun," ucap Prilly sambil menghela nafas.

"Saat itu, aku sedang bercanda gurau di depan rumah lamaku bersama kak Angga. Sudah menjadi hal biasa jika aku sangat akrab dengan kak Angga, tetapi tidak dengan Ray. Raya sangat marah melihat ku yang sedang bercanda gurau dengan kak Angga. Kak Angga sempat cekcok dengan Ray, tetapi aku melerainya dan menyuruh kak Angga masuk kedalam rumah. Aku coba berbicara baik-baik dengan Ray, tetapi hasilnya nihil. Ray tidak mau mendengarkanku. Saat aku sedang bertengkar dengan Ray, tiba-tiba Agatha lari ke arah ku dan Ray. Aku sudah menyuruh Agatha untuk masuk kedalam rumah, tetapi Agatha tetap kekeh untuk menghampiri ku. Dan terjadilah, hal yang tidak aku inginkan, Ray menusukkan pisau kecil pada perut Agatha.....hiks...hiks...., sejak itu aku berubah menjadi seperti ini semenjak kematian Agatha," jelas Prilly yang kembali menangis sesenggukan karena mengingat Agatha, adik kesayangan yang seharusnya masih ada disampingnya saat ini.

Setelah penjelasan dari Prilly, Ali langsung menelfon seseorang yang memang bisa menangani seseorang psychopath.

"Sayang, udah ya. Kamu aman kok sama aku, jangan nangis lagi ya, aku disini buat jaga kamu," ucap Ali sambil mendekap Prilly.

"Kamu jangan coba melawan Ray, aku enggak mau kehilangan kamu, kayak aku kehilangan Agatha," ucap Prilly lirih.

"Iya, yaudah yuk ketemen temen lainnya," ucap Ali.

"Aku takut," ucap Prilly.

"Enggak apa-apa kok tenang aja ya, percaya deh sama kak Ali," ucap Ali mencoba menenangkan Prilly.

"Baiklah," ucap Prilly yang akhirnya menurut.

Ali dan Prilly pun kembali ketempat teman-temannya. Ternyata ditempat yang sama, Angga dan Ray masih bercekcok disana. Ada beberapa satpam juga, tetapi Manda sudah melarang para satpam itu untuk tidak mengganggu mereka jika masih ingin hidup.

"Ehh... Prilly sayang, sini sama aku," ucap Ray saat melihat Prilly.

Saat Prilly melihat Ray, dengan cepat dia langsung menjauh dari Ali. Jika dia sampai berdekatan dengan Ali, maka Ali akan terancam nyawanya. Ali yang melihat itu pun bingung dan langsung menarik pinggang Prilly agar dekat dengannya lagi. Hal itupun membuat Ray marah. Prilly yang melihatnya pun hanya takut dan langsung menundukkan kepalanya sambil berusaha lepas dari pelukan Ali.

"Heh.... lepasin tangan lo dari cewek gue, atau sekarang lo gue tembak," teriak Ray.

"Jangan!!!," teriak Prilly spontan yang membuat Ray benar-benar marah.

"Kenapa?, kamu itu pacar aku, jadi jangan keganjenan sama cowok lain, dasar cewek ganjen," ucap Ray yang mulai menyiapkan pistol miliknya.

"Stop Ray, lo itu psychopath, gue enggak bakal mau jadi cewek seorang psychopath kayak lo, lo udah bunuh adik kesayangan gue, lo udah cukup ngehancurin hidup gue serta kebahagiaan gue, lo yang buat gue kayak gini, gue bukan Prilly yang dulu, Prilly yang lemah lembut dan anggun, sekarang gue udah beda, gue bukan milik lo, kita udah enggak ada hubungan apapun Ray, gue pengen lo pergi dari sini sekarang, please jangan ganggu hidup gue lagi, gue udah bahagia," ucap Prilly dengan penuh amarah.

"Kalau gue engga bisa bahagia sama lo, lo juga enggak akan pernah hidup bahagia sama siapapun. Selamat tinggal Ali," ucap Ray.

Dorrrrrr......

Satu tembakan telah ditembakkan oleh Ray pada.....




















"Rayyyyy.......aghhhhhh," teriak Prilly.

"Prilly!!!!!," teriak semua teman-teman Prilly dan Ali yang langsung memeluk Prilly.

Dorrr.......

Satu tembakan lagi telah ditembakkan oleh orang suruhan Ali tepat pada kepala Ray.

"Kak Ali....ka...kak.... see...kaaraanggg....bbiii...sss...aaaa....hhhiiiiidduuppppp......ttee..nnnaaanggg.....Prilly maauu....nyuuusssuullll.....Agaaatthaaa....," ucap Prilly dan langsung memejamkan matanya.

"Prilly........ sayang bangun sayang, hey bangun," ucap Ali sambil mengguncangkan tubuh Prilly.

"Kak, ayo bawa Prilly ke rumah sakit sekarang, " ucap Laurent.

Mereka pun langsung menuju kerumah sakit terdekat.

Nah lohhh.....
Apakah Prilly akan benar-benar menyusul Agatha?
Apa yang akan terjadi dengan Prilly?
Yahhhh planning liburan ya Prilly gagal dong.
Gimana tuh nasibnya Ray?
Penasaran?
Tungguin nextnya ya, see you next part.

Aku sayang kalian para readers ku tercintaaaa....♥♥♥
Salam hangat dari jodohnya bang ali 🌼

Annoying Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang