part 33

3.8K 238 16
                                    

"Agatha," panggil Prilly pada seorang gadis kecil bergaun putih dengan rambut yang digerai.

"Kak piyiii, Agatha kangen," ucap Agatha.

"Kak Prilly juga kangen sama kamu sayang, kakak ikut kamu ya sekarang," ucap Prilly.

"Enggak kak, Agatha enggak mau," ucap Agatha.

"Kenapa? Agatha marah sama kak Prilly?," tanya Prilly bingung.

"Agatha enggak marah sama kak Prilly, Agatha bakal marah kalau kak Prilly ikut sama Agatha," ucap Agatha.

"Kenapa? Bukanya kamu senang ya main sama kakak," ucap Prilly bingung.

"Kak, ini bukan tempat kakak, kakak harus kembali ke tempat kakak sebenarnya. Kakak enggak lihat kak Ali sekarang sedih karena keadaan kakak, biar Agatha aja kak yang pergi. Kakak enggak kasihan mama sama papa, mereka udah Agatha tinggalin, terus apa kakak tega jika kak Prilly ikut pergi sama Agatha lalu lihat mereka sedih," ucap Agatha.

"Tapi,..." ucap Prilly terpotong oleh Agatha.

"Kalau kakak sayang sama Agatha, kakak bakal kembali sekarang, Agatha udah tenang sekarang kak," ucap Agatha.

Dokter yang menangani Prilly pun keluar ruangan dengan wajah yang lesu.

"Dok, jika anda tidak bisa menyelamatkan nyawa tunangan saya, saya tidak segan segan memberhentikan anda sebagai dokter," ancam Ali.

"Saya sudah menolong pasien semampu saya, tetapi tuhan berkehendak lain. Jika tuan ingin memberhentikan saya tidak masalah, tapi memang itu kenyataan nya, maaf saya permisi," ucap dokter yang langsung berlalu menuju ruangan kerjanya.

Tiba-tiba........


















Seorang suster keluar lalu berteriak memanggil dokter.

"Dokter....pasien sadar kembali," teriak suster itu.

"Apa, mari kita periksa," ucap dokter.

"Sus, saya ikut masuk," ucap Ali.

"Baik tuan, tapi hanya tuan saja, demi kenyamanan pasien," ucap suster.

Dokterpun segera memeriksa keadaan Prilly. Sungguh keajaiban sang maha kuasa Prilly bisa hidup kembali.

"Bagaimana keadaan Prilly dok?," tanya Ali dengan wajah flat.

(Sumpah li, gue pengen ngecat tuh wajah lo lama-lama, sempat-sempatnya lu nunjukin wajah flat disaat kondisi Prilly kayak gitu. Untung ganteng, kalau enggak udah gue cat dari tahun lalu dah. 😒 okey okey next yak, maafken author kebawa suasana 😂)

"Alhamdulillah nona Prilly sudah membaik, tetapi bekas tembakannya masih basah jadi jangan terlalu banyak bergerak dulu, itu bisa membuat perut nona Prilly sakit jika dia ingin mengerakkan tubuhnya terlalu aktif, setelah ini nona Prilly bisa dipindahkan diruang rawat inap," jelas dokter.

"Kamar khusus keluarga saya dok," ucap Ali datar.

"Baik tuan, kami akan menyiapkan semuanya," ucap dokter. Lalu suster dan dokter itupun keluar dari ruang ICU.

"Egghhh....hiks..hiks...hikss...," isakan kecil Prilly yang didengar oleh Ali.

"Loh sayang, kenapa kok nangis?, ada yang sakit? Bilang ke kakak," ucap Ali yang khawatir dengan keadaan Prilly.

"Perut Prilly sakit," ucap Prilly.

"Cup...cup....Prilly jangan banyak gerak dulu ya, biar enggak sakit perutnya," ucap Ali sambil menggengam tangan Prilly.

"Mau nyebrang kemana pak? Dirumah sakit enggak ada zebra cross," Author.

"Thor😑," Ali.

"Iye, iye, haelah, bye, lanjut cerita," Author.

"Emang kamu mau ngapain hmm?.....," tanya Ali.

"Aku pengen peluk kakak," ucap Prilly yang membuat tawa Ali pecah.

"Isshhhh kakak mah malah ngetawain Prilly, auah Prilly marah sama kakak," ucap Prilly yang langsung membuang mukanya mengalihkan pandangan dari Ali.

Ali hanya menggelengkan kepalanya lalu memeluk Prilly.

"Udahkan peluknya, udah dong kalau marah, baru sadar aja kok udah ngambek gini," ucap Ali yang masih memeluk Prilly.

"Hehehehehe..... makasih kak, kak emmm Ray gimana? Kakak enggak di apa-apain kan sama Ray, Prilly takut kak," ucap Prilly dengan wajah khawatir.

"Enggak kok, kamu tenang aja ya sayang, Ray udah aku urus kok. Sekarang dia udah enggak bisa ganggu hubungan kita lagi terutama ganggu kamu kok," ucap Ali sambil mengulas senyum.

"Beneran kan kak, kakak enggak bohong kan?" tanya Prilly meyakinkan.

"Sejak kapan kakak bohong sama kamu sih," ucap Ali.

"Sejak kakak dulu kenal sama tuh si Sirsak," sindir Prilly.

"Sirsak?," tanya Ali bingung.

"Siska," jawab Prilly datar.

"Ada-ada aja kamu ini, kakak enggak pernah bohong sayang," ucap Ali meyakinkan Prilly.

Tidak lama kemudian suster datang memberi tahukan jika Prilly sudah bisa dipindahkan meruang rawat inap sesuai kemauan Ali yaitu ruangan VVIP. Miliarder mah bebas ya kan.

Setelah Prilly dipindahkan diruang rawat inap, Ali pun menyuruh Prilly agar istirahat.

"Kamu istirahat dulu ya jangan banyak bergerak, biar cepet sembuh okey." ucap Ali.

"Sini, tidur disamping Prilly." rengek Prilly.

"Iya sayang, ya udah tidur gih," ucap Ali yang langsung merebahkan badannya disamping Prilly lalu membawa tubuh Prilly kedalam pelukannya agar Prilly cepat terlelap.

Tidak butuh waktu lama untuk Prilly memejamkan matanya dan bergulat dengan mimpinya. Sekarang dia sudah tertidur pulas dalam dekapan Ali.

Ali yang melihat wajah tenang Prilly pun merasa lega. Dia dapat menjaga Prilly dari bahaya apapun meskipun dulu dia sering melukai hati Prilly tanpa tidak sengaja. Dia berjanji pada dirinya mulai saat ini dia akan benar-benar menjaga Prilly dan tidak akan membiarkan Prilly terluka oleh siapapun. Ali tidak ingin kehilangan Prilly.

End....




Hhhhh enggak kok, enggak end, hhhh jangan takut kalik, wajahnya jangan kecewa gitu. Nanti jelek loh mukaknya.

Okey ini udah aku next ya
Next berikutnya tungguin ya, maaf gantung muluk. Mood lagi eror .

Okey selamat membaca
Salam dari jodohnya Aliando Syarif 💕
Dan adiknya Prilly Latuconsina🙈💕

Annoying Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang