티가

31.7K 3.1K 222
                                    


Gue yang pasrah karena ga bisa kabur cuma bisa nutup mata doang. Ga lupa kedua tangan yang nyilang didepan dada. Gue takut banget.

Gue yakin posisi kami bener-bener deket karena gue bisa ngerasain hasil pembakaran sistem pernafasan dia di muka gue.

"Oh jadi ini.... calon istri gue?" Suara dingin itu bikin gue pelan-pelan buka mata.

Dan hal yang gue lihat adalah muka laki-laki yang lagi ngurung gue. Muka laki-laki yang baru kali ini gue liat tapi terasa familiar. Mukanya tirus, hidungnya mancung, alisnya tebel, dan bibirnya merah. Bahkan di tempat remang-remang begini gue tau kalo pria yang ada didepan gue ini...

"Subhanallah.... ganteng..."

"Hah?"

"Iya... ganteng. Lo ganteng. Tapi.... INI APA-APAAN COBA?!" Teriak gue berusaha berontak.

"Tau ga kalo ini rumah sakit? Masih mau teriak?" Kata dia yang bikin gue diem.

"Sekarang gue tanya. Lo apain mama gue?"

Kamu apain mama saya katanya?

Oh jadi ini anaknya nyonya Hong? Yang katanya TNI itu? Gila, mana ada tentara rambut panjang muka unyu-unyu galak macem gini?

"Ha? Emang gue ngapain?" Kata gue yang bikin dia naikin sebelah alis.

"Gue tau banget perempuan kayak kalian ini. Suka cuci mata dan cari muka. Apalagi sama ibu-ibu yang punya anak laki-laki incaran kalian."

Anjir omongannya...

"Maaf ya. Gue disini kerja, cari duit. Situ tau gue kerjanya apa? Perawat. Tau tugas perawat? Ngurus pasien sesuai SOP dan kode etik. Yang gue urus dengan baik bukan cuma mama lo doang, keles. Lagian situ mau mamanya diurus sesukanya? Ke kamar mandi pergi sendiri? Ganti spring bed sendiri? Pasang infus sendiri? Ambil makan sendiri? Mau? Sok atuh, silahkan. Ga usah main nuntut tapi..." Gue bales nyolot. Dan dia cuma diem.

"Bego..." kata dia akhirnya yang bikin mata gue melotot sempurna.

Bego? Segampang itu dia ngatain cewek bego?

"Eh, siapa yang bego!" Kata gue sambil berusaha lepasin diri dari cowok aneh satu ini. Dia sama sekali ga bergeming, malah deketin mukanya ke muka gue. Bikin baper aja!

"Ga cantik lagi..."

What the fruit....

"YANG BILANG GUE CANTIK SIAPA?!" Teriak gue yang bikin dia ngejauhin wajahnya.

"Dateng dateng nuduh, dikatain bego, dikatain jelek. Elo gila apa gimana sih?!"

"Gue dateng begini karena gue mau ngomong satu hal..." kata dia seolah ga peduli sama apa yang gue omongin tadi. Bahkan muka dia berubah jadi lebih serius dari yang tadi, dan itu bikin gue nelen ludah tanpa sadar.

"Apapun yang terjadi, jangan temui mama gue lagi. Mau dia bikin rusuh rumah sakit ini, jangan pernah deketin dia lagi."

Deg...

Kok kesannya dia nyuruh gue jauh-jauh gitu dari keluarganya?

"Jauh-jauh dari keluarga gue."

Fine. Emang beneran gitu.

Gue cuma diem. Ga tau mesti ngomong apa. Bahkan sampai dia ngelepas sanderaan dia sama gue dan berbalik ke ruang inap mamanya.

"Oh iya, satu lagi... bilangin ke temen-temen lo, atau bahkan lo sendiri?"

Gue natap dia yang juga natap gue dengan pandangan enteng.

"Janga terlalu berharap sama kalimat 'Perawat dan tentara itu jodoh'. Norak."

Kuning Hijau [Joshua Hong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang