03

21.9K 1.8K 60
                                    


Bagi Joshua, ada 3 anggota persit tercantik.

Yang pertama, Ny. Klarisa Damayanti Hong istri dari Mayor Jendral Johan Hong.

Yang kedua, Ny. Ratu Aminah Hidayat istri dari Kolonel Hidayat.

Dan yang terakhir, Ny. Delia Heliana Hong istri dari Kapten Joshua Hong.

"Dengan diserahkannya pakaian persit kepada mempelai putri, secara simbolis mengandung arti bahwa mempelai putri telah diterima menjadi anggota persit Kartika Chandra Kirana. "

Dan ketika kalimat itu berkumandang, muncul rasa bangga yang besar dari hati Joshua untuk gadis cantik yang tengah berdiri di sampingnya. Joshua menoleh ke arah Delia yang tengah tersenyum lebar menyambut ucapan selamat bergabung dari ibu komandan.

Sangat cantik.

Setelah pembacaan puisi, kedua mempelai di persilahkan duduk di pelaminan. Kemudian di lanjutkan berfoto dengan pasukan pedang pora.

"Huh... tegang gue, Jo..." bisik Delia begitu mereka berdua duduk. Joshua hanya diam, menatap ke arah banyaknya tamu undangan yang datang. Bisa ia lihat beberapa sahabat, rekan dan adik tingkatnya.

"Jo temen sma gue dateng semua..." bisik Delia tidak kunjung diam. Tapi Joshua mengikuti arah pandang Delia.

"Yang mana?"

"Itu pada duduk di ujung. Alhamdulillah banget, bangga gue dapet suami perwira ganteng kayak lu.." kata Delia membuat Joshua mengulum senyum di balik wajah datarnya.

"Aku lebih bersyukur dapet istri perawat cantik kayak kamu..."

"Apa Jo? Ga kedengeran?"

"Nggak. Tegang gue liat tamu."

"Oh... sini biar ga tegang." Ucap Delia dengan polos dan santainya menautkan jemarinya di sela jemari tangan Joshua.

Gadis itu mengenggamnya.

"Gue juga tegang, Jo. Nervous gue kalo duduk di hadapan banyak orang." Joshua hanya menatap kedua tangan mereka yang bertautan.

"Aku jadi makin tegang..."

"Hah? Apa?"

"Nggak. Wajar kalo tegang." Delia hanya mengangguk.

"Lia, bisa gue pinta sesuatu?" Tanya Joshua yang membuat Delia menatap ke arahnya.

"Apa Jo?" Joshua menggigit bibir bawahnya pelan.

"Bisa gak..."

"Nggak tau."

"Ck. Gue belum kelar ngomong."

"Hehe. Iya... bisa apa?"

"Bisa nggak, kalo ada orang lain di antara kita, lu panggil gue dengan sopan?"

"Bukan sekedar sopan, Delia. Tapi panggilan yang menunjukan kalo aku suamimu..." lanjut Joshua dalam hati.

"Kok baru ngomong sekarang? Kan emang selalu begitu?"

"Sebagai pengingat. Apalagi buat cewek slebor dan cerewet kayak lo..."

"Hehe. Iya Mas..." ucap Delia lembut dan tersenyum manis sebelum menundukkan pandangannya. Menatap bunga yang tengah ia pegang. Dua sudut bibir pria itu sedikit tertarik, lantas mengeratkan genggaman tangan mereka.

.
.
.
.

Joshua terbangun dari tidurnya. Sadar atau tidak, ia rasa ia hanya tertidur sebentar. Pria itu menjalari dinding kamar dan mendapati jam dinding disana.

Kuning Hijau [Joshua Hong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang