"Kacang Ijo sialan sia teh! Gue sumpahin situ dapet bini perawat slebor, cerewet, jarang mandi, pokoknya yang ancur-ancur lah. Mampus lo!""Eh tapi dia beneran tentara bukan sih? Kok gue ga percaya ya?"
Sepanjang jalan menuju kamar sang mama, Joshua tidak bisa menghentikan senyumnya.
Benar kata Seungcheol.
Jika sebuah kebaikan selalu terlupa oleh satu kejahatan. Alasan yang bagus bukan, untuk menaruh kesan jelek di sebuah perkenalan pertama?
Agar selalu di ingat.
Percayalah, ini kali pertama Joshua bersikap seketus ini pada perempuan. Tapi Joshua harus bersabar, karena kelak ia akan menumpahlan segala isi hatinya kepada wanita itu. Ia sangat yakin.
Dan memang sulit untuk mengerti isi otak seorang Joshua Hong.
...
Tok... tok...
"Masuk aja!" Teriakan dari dalam membuat Joshua langsung menekan gagang pintu dan masuk ke dalam. Disana, sang adik tengah sibuk berbaring di ranjang dengan psp di tangannya. Tak lupa kacamata yang selalu ia pakai jika berhadapan dengan layar benda elektronik.
"Ada apa bang Letnan yang bentar lagi jadi Kapten?" Tanya Jinyoung begitu Joshua ikut melompat ke ranjang. Berbaring di samping sang adik.
"Dibuat gila abang sama calon mbak ipar mu." Ucap Joshua.
"Lah... emang kenapa? Dia nolak abang? Abang udah lamar?"
"Belum..."
"Terus kenapa?"
"Nggak tenang abang, Young. Nggak kuat abang lama-lama deket dia, takut khilaf." Ucap Joshua membuat Jinyoung tertawa terbahak-bahak.
"Lah, malah di ketawain."
"Hahahha... aduh... maaf bang. Soalnya aneh banget abang ini. Orang kalo deket gebetan mah seneng ini malah..."
"Seneng ya seneng. Banget malah. Tapi Young, abang lebih milih ngadep jendral besar daripada natap dia lama-lama. Tegang abang..."
"Aneh abang. Dulu sama mbak Amel ga begini."
"Nggak tau. Sangking kuatnya sinyal jodoh kali ya."
"Ck... abang, abang... jadi gimana? Udah sholat istiqarah?"
"Udah."
"Hasilnya?"
"Tiga kali abang mimpi dia."
"Mimpi apa aja?" Jinyoung makin kepo.
"Yang pertama abang mimpi dia pake baju persit."
"Terus?"
"Yang kedua abang mimpi pas buka mata ada dia sambil ngomel-ngomel."
"Terus yang terakhir?"
"Yang terakhir..."
"Iyak?"
Joshua menghela nafas, dan meletakkan wajahnya di bantal.
"Pas abang bangun, abang basah Young."
"LAH! JODOH ITU BANG! JODOH!" Teriak Jinyoung heboh.
"AYO BANG LAMAR! CEPET LAMAR!"
...
Berdasarkan info yang ia dapat dari kakak dan adik iparnya (re: Alin dan Satia) hari ini adalah hari dimana Delia resmi menyandang gelar seorang Ners. Joshua berdiri di depan sebuah kaca besar di ruang tunggu hotel. Keadaan ramai, mengingat acara wisuda ini telah terlaksana dengan lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuning Hijau [Joshua Hong]
FanfictionBiasanya tentara sama perawat itu jodoh "Nggak mau, nanti gue jadi jablay"- Delia(24) Perawat PNS yang sebentar lagi dapet gelar Ners. "Nggak ah, nanti gue jarang diurus" - Joshua (30) Letnan Satu yang sebentar lagi naik pangkat jadi Kapten.