PROLOG

4.1K 80 8
                                    


Deja vu adalah sebuah kata yang berasal dari Bahasa Perancis yang artinya suatu perasaan dimana seseorang merasa pernah mengalami sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya, ada juga yang mengasosiasikannya dengan gangguan pada atau suatu keadaan yang berhubungan dengan kehidupan lain di masa lalu. Namun Deja Vu yang dialami Jodha malah akan menggiringnya pada penemuan sebuah cinta sejati yang tidak pernah di duganya selama ini.

"Selamat Jodha, kamu hamil!" Rukayah memberikan ucapan selamat ke Jodha, sahabatnya yang saat itu duduk terbengong di depannya di dalam ruang praktek Rukayah.

"Apa? Aku hamil? Apa aku nggak salah denger?" tanya Jodha dengan nada tidak percaya, Rukayah menggelengkan kepalanya sambil terus tersenyum senang.

"Iyaaa, kamu hamil! Apa kamu nggak senang mendengarnya? Yaaa walaupun aku baru belajar untuk menjadi dokter specialis kandungan, tapi aku yakin analisaku akurat, kamu benar benar hamil! Kamu harus memberi tahu Jalal, kalau kamu telah memberinya sebuah hadiah yang sangat luar biasa, buah hati kalian berdua!" sahut Rukayah sambil memeluk Jodha erat, Jodha segera melepaskan pelukkan Rukayah dengan perasaan gamang dan cemas.

"Rukayah, kamu yakin? Kalau aku hamil?" Jodha terbengong menatap Rukayah.

"Aku yakin 100%! Aku ini kan calon dokter kandungan, masa aku salah mendiagnosa? Dan lagi kamu ini aneh, kamu kok malah bingung gitu sih? Kamu kan sudah bersuami, jadi wajar kan kalau kamu hamil? Apanya yang salah? Kamu ini aneh?" Rukayah merasa heran dengan pasiennya yang satu ini yang juga merupakan sahabatnya sejak kuliah dulu di fakultas kedokteran.

"Aku hamil? Masa bisa secepat itu? Dan lagi kami hanya melakukannya satu kali ini, itu pun tanpa persetujuanku, aku tidak menginginkan bayi ini! Aku benci bayi ini sama seperti aku membenci ayahnya! Pernikahan kami hanya kamuflase, hanya formalitas belaka, aku harus menggugurkan bayi dalam kandunganku ini!" bathin Jodha dalam hati, kemarahannya pada Jalal suaminya membuat Jodha merasa jengah dengan kehadiran seonggok janin di dalam rahimnya. Dari lubuk hatinya yang paling dalam Jodha enggan memiliki anak apalagi ini adalah anak Jalal, laki-laki yang telah menorehkan sebuah luka di hatinya berulang kali, dan sampai saat ini luka itu masih menganga, terasa sakit yang begitu dalam ketika akhirnya Jodha mengetahui kalau laki-laki itu telah mempermainkan perasaannya.

Jodha teringat bagaimana dulu ketika akhirnya dirinya memutuskan untuk menikahi Jalal, seorang dokter muda yang sempat hampir terhambat karirnya gara gara ulahnya sendiri yang ketahuan mabuk-mabukkan di sebuah kelab malam hingga berbuntut perkelahian. Jalal yang sebenarnya bukan orang asing bagi Jodha karena dulu ketika mereka sama-sama kuliah di fakultas kedokteran, Jalal sempat menjadi pacar Jodha hingga beberapa tahun, bahkan Jalal sang don yuan kampus sempat punya keinginan serius untuk menikahi Jodha. Hubungan asmara mereka sempat membuat geger fakultas kedokteran karena Jalal yang don yuan, yang suka mengumbar rayuan ke semua wanita tiba-tiba bertekuk lutut di kaki Jodha, seorang mahasiswa baru di fakultas kedokteran.

Pertemuan mereka bermula ketika Jalal sang ketua masa orientasi mahasiswa baru mendapat laporan dari salah seorang anak buahnya bahwa ada seorang mahasiswi baru yang vokal 

"Boss! Lapor!" ujar Maan Sigh sambil terengah engah di depan Jalal 

"Ada apaaa?" ujar Jalal dengan gayanya yang bossy.

"Ada mahasiswi baru yang vokal, dia nggak mau menjalankan hukumannya, boss! Malah temannya habis-habisan membela itu cewek!" Jalal sang ketua MOS yang saat itu baru menginjak semester 7 di kampusnya segera berdiri dan menuju ke tempat temannya yang sedang bergerombol mengitari ketiga cewek mahasiswa baru pembuat kehebohan.

"Ada apa sih ini?" Jalal segera menyeruak masuk ke dalam kerumunan, dilihatnya ada seorang cewek yang sedang membungkuk mengelus-elus punggung temannya yang sedang membungkuk sambil terbatuk-batuk.

Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang