Part 5 si mata elang itu ...

839 60 17
                                    

Setelah melalui beberapa pos dan sesekali beristirahat sebentar di sana, akhirnya anggota Mapala Nusantara, rombongan Jodha dan Rukayah baru akan memulai pendakian gunung yang sesungguhnya. Rombongan yang berjumlah 25 orang anggota pemula yang terdiri dari 10 perempuan dan 15 laki-laki, membuat Jodha dan Rukayah mudah mengenali dan mengingat nama-nama teman perempuannya ini, apalagi sebagian dari mereka adalah teman teman satu kostnya seperti Javeda, Ruksah, Shinta dan Fatimah yang berasal dari fakultas lain.

Perjalanan pendakian ke gunung Gede dimulai dari pos Pondok Pemandangan menuju ke pos Kandang Batu, perjalanan sampai pos Kandang Batu membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Tracknya masih berupa susunan batu yang kadang datar, menanjak, atau sangat menanjak sekali tapi juga kadang ada bonus track yang landai. 

Setelah lepas dua jam perjalanan sampailah mereka di Air Panas, pos Air Panas ini adalah sebuah jalan menembus aliran air panas dari puncak gunung Gede, trek yang akan mereka lalui kali ini sangat ekstrim dan harus extra berhati-hati karena mereka...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah lepas dua jam perjalanan sampailah mereka di Air Panas, pos Air Panas ini adalah sebuah jalan menembus aliran air panas dari puncak gunung Gede, trek yang akan mereka lalui kali ini sangat ekstrim dan harus extra berhati-hati karena mereka akan berjalan di atas aliran air panas yang sempit dan hanya berpegangan pada seutas tali sementara di bawah aliran tersebut adalah jurang yang curam.

Jodha terpana ketika melihat petunjuk "Hati hati Jalan Licin!" 

Jodha segera berhenti sambil memperhatikan teman-temannya yang mulai menyebrangi aliran panas tersebut, di sebelah kiri mereka ada air terjun kecil air panas, ditengahnya terdapat jalan sempit selebar 1 meter dengan pegangan tali di kedua sisinya dan di sebelah kanan terdapat jurang yang curam yang tidak di ketahui berapa kedalamannya. Jodha teringat ucapan Rukayah sebelum mereka sampai di tempat ini.

"Jo, sebentar lagi kita akan sampai di air terjun air panas, konon katanya beberapa tahun yang lalu ada mahasiswa yang tewas jatuh tergelincir di sana dan jasadnya tidak diketemukan." Jodha terperangah sambil menutupi mulutnya.

"Serius kamu, Ruku?" Rukayah menganggukkan kepalanya

"Tapi nggak usah khawatir, di kedua sisi jalan itu ada tali yang membujur yang sudah di patok di sana, kalau nggak salah panjangnya kurang lebih 15 meter." kedua mata Jodha melotot.

"Serius?" Jodha kelihatan panik "Kita harus melalui air terjun yang panjangnya 15 meter?" 

Rukayah menganggukkan kepalanya sambil menyeringai senang "Iyaaa! Seru kan? Pasti bakal menakjubkan!" 

Kedua bola mata Rukayah nampak berbinar terang, sementara Jodha mulai berfikir keras memikirkan lokasi air terjun air panas tersebut dan kali ini Jodha sudah berdiri di depannya sambil menatap kearah air terjun air panas. Di sisi sebelah kanan air terjun, Jodha bisa melihat jurang yang curam yang menganga di depannya dengan kabut putih yang menyelimuti.

Jodha tiba-tiba teringat pada kenangan masa kecilnya ketika berusia 8 tahun, dimana pelatih renangnya memintanya untuk melompat dari papan loncat setinggi 3 meter, kaki Jodha bergetar ketika hendak mencapai ujung papan loncat, tiba-tiba dari arah belakang teman-temannya mengejek Jodha dari arah belakang, sementara dari arah bawah sang pelatih berteriak lantang memintanya untuk turun.

Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang