Part 25 will u marry me?

869 75 7
                                    

Di hotel ...

Malam harinya, seperti yang sudah direncanakan oleh Suryaban, setelah usai simposium, Suryaban mengajak Jodha untuk menikmati makan malam di hotel berbintang tersebut.

Suryaban telah menyetting salah satu sudut hotel itu menjadi sebuah area dinner yang romantis dengan tatanan meja makan yang elegan dan cantik untuk dinner mereka.

Jodha terperangah kaget ketika melihat meja makan mereka terletak di atas balkon dengan viewnya menghadap persis di atas kolam renang.

"Waaah ... tempatnya bagus sekali, rasanya seperti memang sudah dipersiapkan, bukan begitu, Dokter Surya?" Suryaban hanya tersenyum sambil mendorong sebuah kursi yang dikhususkan untuk Jodha, Jodha segera menghempaskan pantatnya di kursi itu.

"Aku memang sedang mempersiapkan sesuatu untuk kamu," bisik Suryaban sambil duduk di kursinya sendiri

"Oh ya? Tapi rasanya hari ini bukan hari ulang tahunku?" Jodha merasa penasaran dengan ucapan Suryaban, tak lama kemudian makanan yang dipesan oleh Suryaban pun datang, Jodha semakin penasaran dengan kejutan yang akan diberikan oleh Suryaban.

🤔🤔🤔🤔🤔🤔

Sementara itu di tempat yang sama, lebih tepatnya di bar hotel tersebut, Jallal sedang merenung seorang diri di salah sudut meja bar yang terletak di sana, pikirannya menerawang sambil memainkan gelas yang entah sudah keberapa yang telah diminumnya.

Jallal teringat pada moment-moment indah yang pernah dilaluinya bersama Jodha dulu beberapa tahun yang lalu.

Tiba-tiba salah seorang perempuan penjaja cinta mendekatinya dan mengajaknya untuk berinteraksi. Namun, Jallal hanya diam saja, tidak bergeming.

👨👨👨👨👨👨👨

Kembali ke tempat Jodha, setelah selesai menikmati makan malam bersama Suryaban, yang ditemani oleh remang-remang lilin dan alunan pemusik klasik yang menyanyikan lagu-lagu cinta plus rangkaian bunga mawar putih di kanan-kiri mereka, Jodha jadi semakin bertanya-tanya.

"Ada apa ini, Dokter Suryaban? Kenapa jadi romantis seperti ini? Aku kira hanya makan malam biasa." Suryaban tersenyum sambil mengangkat sebelah alisnya yang tebal.

"Aku kan sudah bilang tadi, kalau aku akan memberikan kejutan untukmu."

Dahi Jodha segera berkerut begitu mendengar ucapan Suryaban.

👩👩👩👩👩👩👩

Sementara itu Jallal yang sedang menikmati kesendiriannya mulai merasa jengah dengan perempuan-perempuan yang berusaha menghiburnya malam itu.

"Maaf, malam ini aku ingin sendiri, aku nggak ingin diganggu!" ujar Jallal dengan sikap tidak bersahabat.

"Kok malah nggak seneng di temeni sih, mas?" ujar salah satu wanita penjaja cinta itu dengan gayanya yang sexy dan mencoba mencuri perhatian Jallal.

Namun, Jallal tetap tidak bergeming, hingga akhirnya Jallal merasa tidak nyaman berada di bar hotel itu.

Dengan sedikit sempoyongan karena minuman keras yang diminumnya, Jallal berusaha keluar dari bar. Namun, otak warasnya masih bekerja.

Jalal segera pergi dari bar hotel tersebut menuju ke parkiran mobil dan secepat mungkin melajukan mobil Land Rover putihnya keluar dari sana.

Namun, di tengah perjalanan, niatnya pulang ke rumah diurungkannya. Jalal segera mengambil jalur lain menuju ke klab malam yang biasa dikunjungi bersama temannya dulu.

🚗🚗🚗🚗🚗🚗🚗

Sesampainya di sana, dari luar sayup-sayup dentuman musik sudah terdengar, Jallal segera memasuki klab malam tersebut dengan maksud hendak menghibur dirinya sendiri dan menguatkan hatinya dari pikirannya yang selalu tidak pernah lepas membayangkan Suryaban melamar Jodha.

Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang