Part 27 Nyonya Jallaludin Akbar

1.1K 84 5
                                    

Di rumah ibu Hamida ...

"Hamida, bukankah itu Jodha?" Pak Humayun merasa heran dengan kehadiran Jodha di rumahnya kembali, sementara Bu Hamida tersenyum melihat kebersamaan Jodha dan Jallal, begitu pula Bhaksi dan suaminya, Syarifudin.

"Iya, itu Jodha, Ayah ... kenapa Ayah kaget seperti itu?" Bu Hamida melirik ke arah suaminya yang masih diam mematung menatap Jodha dari kejauhan.

"Memangnya mereka masih pacaran, Bu?" Bhaksi juga ikutan penasaran, Bu Hamida mengangguk sambil tersenyum ke arah anak sulungnya ini.

"Yaaa ... begitulah anak muda, sayang ... putus nyambung putus nyambung putus nyambung lagi!" sahut Bu Hamida sambil melihat Jallal dan Jodha yang sedang berpegangan tangan dan berjalan ke arah mereka.

Sementara Jodha merasa canggung harus memegang tangan Jallal kembali, pikirannya menerawang teringat pada Shivani, adiknya yang sangat tergila-gila dengan laki-laki di sebelahnya ini yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.

♥♥♥♥♥♥♥

Pada awalnya Jodha bingung bahkan hendak mengurungkan niatnya untuk tidak menceritakan pada Shivani tentang rencana pernikahannya dengan Jallal. Namun, bagaimanapun juga Shivani harus tahu, agar dia tidak salah faham dan marah ke Jodha.

"Shiva, kamu sudah tidur?"  Semalam Jodha memang sengaja masuk ke kamar adik bungsunya.

"Aku belum tidur, kak ... masuklah!" 

Tanpa menunggu lama, Jodha lalu memasuki kamar adiknya dan duduk di tepi tempat tidur, sementara Shivani terduduk di tempat tidur sambil mengutak-atik laptopnya.

"Kamu lagi banyak PR ya?"  Shivani menggeleng ketika dilihatnya kakak sulungnya ini merasa bersalah karena sudah mengganggu jam belajarnya.

"Aku cuma nyalin beberapa materi kuliah kok, kak ... memangnya ada apa?" 

Kali ini Shivani begitu tenang, tidak ada perasaan kesal atau marah seperti tempo hari ketika Jodha melarangnya berhubungan lagi dengan Jalal.

"Shiva, ada sesuatu yang ingin kakak katakan ke kamu," ujar Jodha sambil memegang tangan Shivani, Shivani segera menutup laptopnya dan membalas tatapan Jodha.

"Ada apa sih, Kak? Kok kayaknya serius banget." Kali ini Shivani mulai penasaran dengan ucapan Jodha.

"Apa kamu mau tahu kenapa kakak melarang kamu berhubungan dengan Kak Jallal?"

Shivani tersenyum manis sambil mengangguk, Jodha merasa heran dengan perubahan sikap adiknya kali ini.

"Kamu tahu? Dari mana kamu tahu? Tunggu tunggu tunggu ... apa Kak Jalal yang cerita ke kamu?" Shivani masih terdiam sambil tetap tersenyum kemudian merangkul leher Jodha erat sambil berbisik.

"Aku tau sendiri, Kak!" Jodha segera melonggarkan rangkulan Shivani sambil menatapnya heran.

"Maksud kamu?"

Shivani akhirnya menceritakan kedatangannya ke rumah sakit Jallal tempo hari dan menceritakan bagaimana dia mengetahui hubungan Jallal dan Jodha. Jodha terperangah tidak percaya.

"Jadi dia masih menyimpan foto Kakak?" Shivani menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Aku bisa ngerti kok, Kak ... kenapa Kak Jodha melarang aku agar tidak berhubungan dengan kak Jalal. Selain usia kami yang memang terpaut jauh, aku juga merasa kalau Kak Jallal masih mencintai Kak Jodha, buktinya dia masih menyimpan foto Kakak dan lagi kayaknya nggak etis lah ... berhubungan sama mantan pacar Kakak sendiri." Jodha terharu mendengarnya, Jodha segera memeluk Shivani erat kemudian mengacak-ngacak rambut Shivani.

Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang