Part 11 - ada apa dengan Jodha ?

797 66 4
                                    


Hari berganti hari bulan pun berganti, usaha Jalal untuk membuktikan cintanya ke Jodha ternyata di lakukannya secara serius. Jalal selalu menghindari cewek-cewek yang berusaha untuk mendekatinya dan selalu mencuri perhatian Jodha dimanapun Jodha berada, Jalal selalu menjadi bayangan Jodha. 

Seperti pagi itu ketika Jodha sedang menikmati sarapan paginya di kantin kampus bareng Rukayah dan Moti, tiba-tiba Jalal menghampiri mereka sambil membawakan empat buah pudding coklat plus fla vanilanya untuk mereka bertiga.

"Haiiii ... sudah selesai makannya ?" Jodha, Moti dan Rukayah melongo ketika melihat Jalal yang tanpa basa-basi ikut bergabung dengan mereka sambil duduk di kursi sebelah Jodha. "Kenapa? Bolehkan aku gabung?" ujar Jalal dengan tatapan wajahnya yang innocent, Rukayah dan Moti segera menganggukkan kepalanya, sementara Jodha merasa jengah dengan kemunculan Jalal dimanapun dia berada.

"Bisa nggak sih kamu nggak makan disini?" Jalal tersenyum sambil melirik ke arah Jodha. "Kursi yang lain yang kosong kan masih banyak, kenapa harus duduk di sini?" Jalal tidak menggubris ucapan Jodha yang menunjuk ke kursi-kursi di kantin yang masih kosong.

"Nggak papalah Jo, kita juga nggak keberatan kok kalau Jalal gabung sama kita, iya kan, Mo?" ujar Rukayah sambil menyenggol lengan Moti dengan sikunya, Moti menganggukkan kepalanya.

"Kebetulan juga, aku bawa dessert buat kalian bertiga, makanan pencuci mulut, nah ini dia!" Jalal segera membagikan puding coklat yang dibawanya sedari tadi ke ketiga cewek di depannya.

"Waaah makasih banget, kamu baik banget sih, sering sering yaaa!" sahut Rukayah dan Moti sambil tertawa geli melihat perhatian Jalal ke Jodha.

Sementara Jodha hanya bisa melotot ke arah kedua sahabatnya ini dan hal ini bukan yang pertama kali, Jalal sering sekali memberikan hadiah untuk Jodha dan lagi-lagi kedua sahabat Jodha ini yang selalu mendapatkan keuntungannya.

"Jallu, kamu disini rupanya!" tiba-tiba terdengar suara seorang cewek di dekat mereka, ketika mereka berempat sedang menikmati puding coklat pemberian Jalal. Jodha, Rukayah dan Moti segera mendongak dan dilihatnya di depan mereka ada seorang cewek yang sedang berdiri sambil memandang ke arah mereka.

"Maaf, kamu mau ketemu sama siapa ya?" Rukayah mulai angkat bicara.

"Aku mau bicara sama Jallu, eh ... maksudku Jalal!" Jalal segera melirik ke arah gadis tersebut. 

"Ada apa, Sophia?" Jodha dan kedua sahabatnya memperhatikan mereka berdua secara bergantian.

"Bisa kita ngobrol sebentar, Jallu?" pinta Sophia si anak ekonomi dengan nada memelas dan manja.

"Apa yang ingin kamu bicarakan, Sophia ...? Kamu lihat kan kalau aku sedang sibuk makan puding bareng teman-temanku."

"Ayolah, Jallu ... kasihan kan Sophia sudah jauh-jauh nyari kamu, kalau dia ada di sini pasti ada sesuatu yang penting yang ingin dia bicarakan, bukan begitu Sophia?" sela Jodha sambil mengambil cup pudding itu dari tangan Jalal dan menyodorkan tissue ke arah Jalal sambil memberinya kode agar mengelap bekas fla puding di mulutnya, Jalal hanya terbengong dan menuruti perintah Jodha.

"Nah, Jallu sudah siap sekarang ... ayoo, Jallu sana temui Sophia!" ujar Jodha sambil memberikan kode ke Jalal dengan menggoyangkan dagunya agar Jalal menemui Sophia yang masih berdiri sambil memperhatikan mereka, Jalal malah kebingungan.

"Apa ini ...?"

"Ayooo .... temui Sophia dulu, kasihan dia!" Jalal akhirnya menuruti ucapan Jodha lagi dan segera berdiri lalu berbalik menemui cewek yang konon kabarnya jadi primadona anak-anak fakultas Ekonomi.

Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang