Preliminare

68 8 7
                                    

Jika di suruh memilih ingin menetap dimana, dengan tegas ia akan memilih tinggal di Korea. Ia akan menyewa rumah dan mengurus keperluannya sendiri. Namun apa daya, jika ia tetap ingin tinggal di Korea, ia harus tinggal di rumah bibinya. Adik perempuan terakhir dari ibunya itu memang dikenal sangat baik, namun saat ia sedang marah besar kepada anak-anak nya, semua orang pun ikut terkena imbasnya. Kata-kata yang terlontar dari bibir sang bibi begitu pedas di telinga. Ia tak ingin telinga dan hatinya menderita sebuah gangguan jika ia tinggal lebih lama bersama sang bibi. Dan akhirnya ia memutuskan tinggal di sini, Indonesia. Tinggal bersama kedua orang tua dan kedua saudaranya.

Hari ini ia telah memulai kehidupan barunya sebagai Mahasiswi. Ia tiba di kampus 30 menit sebelum kelas di mulai, dengan santai nya ia berjalan di lorong-lorong kampus yang masih sepi. Ia pun sedikit kebingungan mencari dimana letak kelasnya, karena hari ini adalah hari pertama ia mulai kuliah setelah Ospek Fakultas. Di Fakultas nya Ospek hanya di lakukan selama satu hari, beda dengan fakultas lain yang mungkin mengadakan Ospek Fakultas berhari-hari.

"Hana!!" panggil seorang cowok tampan bertubuh tegap, cowok itu berlari kecil menghampirinya. Sontak ia membalikkan tubuhnya agar bisa melihat siapa orang yang memanggil namanya.

"Eh, Jensa." Yap, Ardhana Jensa Prawida teman satu jurusan Hana. Mereka bertemu saat Ospek Universitas di adakan, dan sempat menjadi bahan pembicaraan karena mereka berdua terlihat dekat dan serasi.

"Kenapa berangkat pagi banget? Kita ada kelas jam 08.00 loh padahal."

"Aku lupa dimana kelasnya." jawabnya enteng dengan senyum merekah di wajahnya.

Jensa mengernyit lalu menjawab "Astaga Han, baru 2 hari yang lalu kita Ospek Fakultas dan sekarang kamu udah lupa dimana letak kelas."

"Hehe, eh btw emang kita sekelas ya Jen?"

"Astaga Han, kamu kemana aja sih? Tadi malem kamu nggak pegang Hp? Padahal kita masuk grup line kelas yang sama."

"Semalem aku pergi nganter adikku, dan Hpku ketinggalan di rumah."

Jensa mengusap wajahnya, "Geana, aku kasih tahu ya.. Kita sekelas dan hari ini kita ada 2 matkul. Satu matkul nya Pak Namjun dan yang satu matkul nya Bu Irene."

"Kalo yang terakhir aku tau Jen."

Dengan geram Jensa menjawab "Ya udah, terserah kamu aja deh Han." dan berjalan meninggalkan Hana di depan ruang Bapendik sendiri.

"Loh kok aku di tinggal, Jensa tungguin. Aku kan nggak tau kelasnya dimana."

oOo

Jensa dan Hana berjalan beriringan di lorong kampus bersama dengan beberapa teman sekelasnya. Mata kuliah hari ini telah usai, mereka berdua memutuskan untuk makan bersama. Tidak berdua saja, Jensa dan Hana pun berniat mengajak dua temannya yang berbeda fakultas.

"Jen, kira-kira Dersha udah selesai ospek belom ya?"

Jensa melihat jam yang melingkar di tangannya, "Udah kali Han, aku nggak tau. Lagian udah jam 1 juga kan. Masa belom selesai."

"Ya udah, aku coba chat dulu."

L I N E

Deca
T

oday


Ca
Kamu udah selesai ospek blm?
(read)

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang