Mereka telah memesan dan menunggu -pesanan nya datang- dengan melakukan aktivitas masing-masing. Difre yang asik dengan games di Handphone nya, Jensa yang sibuk membaca sebuah majalah yang di sediakan oleh cafe, lalu Hana dan Dersha yang sibuk bercerita.
"Han, tau nggak?."
"Nggak"sahut Hana cepat
"Ih, dengerin dulu. Aku belum selesai Han!"
"Hehe, iya apa?"
"Tadi ada kating ganteng. Dia tinggi banget, aku saja cuma seketiak nya"
Hana melirik sekilas lalu memeriksa Handphonenya yang tadi berbunyi "Iya lalu?"
"Ish, jangan cuek kayak gitu dong. Aku tuh lagi cerita Han." rengek Dersha
"Iya ca, aku tahu kamu lagi cerita. Lalu apa faedahnya kamu cerita kayak gitu ke aku?"
"Ish. Kayak gini nih yang aku benci dari seorang Geana. Ketika cewek lain denger cerita ku tentang cowok ganteng pasti langsung ricuh. Tanya namanya lah, ig-nya lah, alamatnya lah. Nah, respon kamu sekarang tuh kayak ngelihat Difre ngejokes tapi gagal. DATAR."
"Ca, kamu tahu kan aku baru pindah ke Indonesia beberapa bulan ini."
"Yes, i know it. Tapi ini cogan loh Han, apa kamu pikir cuma korea yang punya cogan? Aku kasih tau ya, di Indonesia tuh banyak cogan yang mirip sama orang Korea. Jadi nggak perlu jauh-jauh ke Korea kalo mau cari cogan, di sini juga banyak." terang nya panjang lebar
Hana berkata, bahkan lebih tepatnya berbisik dan menatap kedepan "Iya aku tau, buktinya dua cowok di depan aku ini bisa di bilang kopian orang korea."
"Iya, aku tau aku tampan. Tapi jangan jadikan aku bahan gosip kalian berdua." Jensa berkata dengan menatap Hana dan Dersha bergantian
"Ish, siap juga yang gosipin kamu." Dersha tak mau kalah
Setelah sekian lama menunggu makanan pun datang. Dengan cepat mereka melahap semua makanan yang di pesan, bahkan Difre menambah pesanan nya lagi.
Makanan sudah lenyap tanpa sisa. Di luar cafe hujan deras, membuat mereka berempat mau tak mau tinggal lebih lama di dalan cafe itu. Beruntung cafe ini di lengkapi dengan Wi-Fi sehingga mereka tak bosan karena menunggu.
Hana yang sedang asik membalas chat dari kakaknya itu terusik, karena ada sesuatu yang menusuk-nusuk pinggang nya. Itu adalah jari telunjuk Dersha, ia ingin menunjukkan sesuatu di Handphonenya namun Hana tak kunjung merespon perlakuannya.
"Apasih ca. Tangan kamu itu bisa nggak sih jauh-jauh dari pinggang aku?"
"Ish, liat ini. Dia yang tadi aku ceritain, tampan kan?" ujar Dersha dengan menunjukkan Handphonenya, dan terpampang foto seorang cowok di sana
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dia? Eh tunggu, kayanya aku pernah lihat dia. Tapi dimana ya?"
Dersha memandang Hana dengan wajah kesal "Tuh kan, ternyata kamu sama aja kaya cewek yang lain. Sok-sokan kenal."