Dia (II)

32 6 4
                                    

Yang kemaren kepo sama apa yang mau Jensa omongin ke Hana, kepo kalian terbayarkan di sini. Happy reading.

***

"Ehm. Itu.." ucap Jensa terbata

"Apasih?! Nggak usah bikin kepo deh? Cepet ngomong?"

"Kok kamu jadi galak si Han? Udah tanggalnya ya?"

"Ha? Iya kali. Kamu mau ngomong apa si sebenernya?"

"Di pipi kamu ada kotoran" ucap Jensa sambil membersihkan kotoran tersebut dengan tangannya

"Udah?"

"Iya, udah bersih. Udah cantik lagi"

"Hm, terus sebenernya kamu mau ngomong  apa? Bukan itu kan yang sebenarnya mau kamu omongin?" ucap Hana dengan tatapan menyelidik

"Ha? Kata siapa? Itu doang yang mau aku omongin. Haha kamu berharap aku ngomong apa si Han?"

"Entah, aku ngerasa bukan itu yang mau kamu omongin Jen" ucap Hana dengan mengusap tengkuknya

"Bentar ya, aku ke kamar mandi dulu" Jensa pun pergi meninggalkan Hana sendirian. Makanan yang mereka pesan telah bersih tanpa sisa, sambil menunggu Jensa kembali dari kamar mandi. Hana membuka handphonenya, di sana ada beberapa notif yang masuk.

LINE
Uri Dongsaeng 💕 (3)         16.13
Cepat pulang noon.
Uri Oppa 💕 (2)                    16.10
Ingat, jangan malam²

  Eca (5)                                   16.07
Kamu dimana?
LINE TODAY (123)              14.00
LINE TODAY send you sticker
김바라 (10).                               20/3
김바라 send you sticker

Hana hanya melihatnya, tidak berniat untuk membuka pesan-pesan tersebut. Sampai suara dentingan piano berhasil mengalihkan pandangannya. Di sana ada seorang pria yang tengah menunduk, pria itu terlihat familiar di mata Hana. Beberapa saat kemudia pria itu mulai bernyanyi

No limit in the sky
That I won't fly for ya (for ya, for ya, for ya)
No amount of tears in my eyes
That I won't cry for ya (for ya), oh no
With every breath that I take
I want you to share that air with me
There's no promise that I won't keep
I'll climb a mountain, there's none too steep
When it comes to you
There's no crime
Let's take both of our souls
And intertwine
When it comes to you
Don't be blind
Watch me speak from my heart
When it comes to you
Comes to you
Want you to share that
(When it comes to you)Cupid ain't a lie
Arrow got your name on it, oh yeah
Don't miss out on a love
And regret yourself on it, oh (oh, oh)
Open up your mind, clear your head
Ain't gotta wake up to an empty bed
Share my life, it's yours to keep
Now that I give to you all of me, oh
When it comes to you
There's no crime
Let's take both of our souls
And intertwine
When it comes to you
Don't be blind
Watch me speak from my heart
When it comes to you
Comes to you

Pria itu berjalan kearahnya, di ikuti oleh seluruh tatapan pengunjung cafe itu. Saat ia sudah sampai di depan Hana, Hana hanya memberikan senyum manis.

"Gimana bagus nggak?" katanya saat ia sudah duduk di samping Hana

"Bagus ko Jen, lagunya buat siapa? Apa kamu lagi latihan kaya pas malem itu?" yap, itu Jensa, dia yang saat itu kembali dari kamar mandi melihat sebuah piano. Entah setan apa yang merasukinya tiba-tiba dia memainkan piano itu

"Buat kamu Han hehe. Nggak latihan kok, tiba-tiba aja aku pingin main"

"Buat aku?"

"Iya, buat kamu"

"Waa makasih Jensa" ucapnya riang

"Han, kalo aku nembak kamu hari ini. Kamu mau jadi pacar aku nggak?"

"Ha?" Hana yang mendengar ucapan Jensa terkejut. Bukan ia tak mengerti, tapi ia terkejut karena selama ini Jensa tidak pernah menunjukan gelagat jika dia suka dengan Hana

"Haha muka kamu biasa aja dong Han. Nggak pernah di tembak cowok ganteng ya?"

"Kamu suka aku?"

"Menurut kamu?"

"Ehm.." Hana tampak berfikir

"Pacaran yuk Han" ajaknya untuk kali kedua

"....

***

Kira-kira Hana mau nggak nih?
Wkwk
Pendek ya? Iya sengaja

Vote and comment jangan lupa

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang