"Oppa!! Bisa anter aku nggak?!" teriak gadis itu di depan pintu kamar Kakaknya. Hana, siapa lagi yang akan memanggil kakak laki-laki nya dengan sebutan Oppa jika bukan Hana.
Hana menunggu jawaban Lone dari dalam sana, nihil. Tak ada suara apapun dari sana. Jam berapa ia pulang semalam? Nggak biasa-biasanya Oppa bangun siang seperti ini, pikir Hana
DorrDorrDorr
Hana menggedor pintu Lone keras, beberapa saat kemudian pintu berwarna putih itu terbuka. Menampilkan sang empu kamar dengan wajah lelahnya
"Jensa kemana?"
"Jensa kan baru sembuh Oppa"
"Oppa nggak bisa nganter kamu. Tugas Oppa numpuk, semalam Oppa baru tidur jam 3"
"Yakkk, bagaimana ini? Kak Kala juga nggak bisa di tebengin"
"Tunggu sebentar, Oppa nyuruh orang buat jemput kamu"
Lone pun menghubungi seseorang.
"Dimana?"
"..."
"Ke rumah bentar"
"..."
"Rumah nya presiden"
"..."
"Rumahnya bapak Daniel Wirawan lah!"
"..."
"Nah Bagus tuh, mampir dulu kesini"
"..."
"Udah mampir aja, jangan bawel deh. Kek ibu-ibu"
"..."
"Iyaa"
Telefon itu pun berakhir.
"Oppa telfon siapa?"
"Orang, gih tungguin di gerbang. Kalo ada mobil warna silver plat B 014 N, langsung naik aja"
"Dih apa-apaan. Nggak mau"
"Dari pada skip kelas, kamu baru beberapa bulan kuliah udah berani skip aja. Oppa bilangin Appa baru tau ya"
"Hana nggak mau skip kelas kok"
"Ya udah gih berangkat, ati-ati ya Dongsaeng tersayang nya Oppa"
"Hm"
Hana pun memutuskan untuk menuruti perkataan Lone, ia menunggu di luar gerbang. Beberapa menit kemudian, benar apa yang Lone ucapkan tadi. Mobil berwarna silver dengan plat B 014 N berhenti di depannya, namun Hana berdiam diri terlebih dahulu.
"Ya kali, aku mau langsung masuk aja!" itu yang ada di dalam benak Hana
Sang pemilik mobil tersebut pun menurunkan kaca mobil di sebelahnya.
"Kak Jov?" Yap, yang tadi di telfon oleh Lone adalah Jovian
"Loh Han? Ngapain di situ?"
"Lohan? Kaya nama ikan aja Kak"
"Oh iya ya hehe sorry-sorry"
"Mau ngampus Kak"
"Terus ngapain di situ?"
"Nunggu orang suruhannya Oppa"
"Wah tuh bocah ya, ya udah ayo naik. Tadi Lone nelfon aku suruh kesini"
"Oh Kakak yang di telfon sama Oppa?"
"Iya, ayo naik"
Hana pun memutari mobil Jovian, lalu masuk kedalam sana. Saat Hana masuk, terdengar lagu Mercy milik Shawn Mendes lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
Teen Fiction~ Kamu adalah seseorang yang tidak ada di dalam pikiranku sebelumnya, tapi sekarang kamu menjadi salah satu sumber kebahagiaanku.