"Temuin Lana dah sono" ucap Jovian yang tengah menyantap big burger nya.
"Males lah"
"Bosen liat situ galau mulu. Masa nggak ada niatan buat baekan sama pacar sendiri."
"Diem aja deh kalo nggak bisa ngasih solusi."
"Lah ini saya ngasih solusi pak."
"Solusi macam apa kaya begitu? Nggak guna."
"Dih nyolot sia ku aing."
"Jangan ngegas dong...."
"Yang ngegas duluan siapa kampret?!!"
"Awas kualat dih sama kakak ipar."
"Kakak ipar kek tai begini siapa yang mau ngakuin."
"Wah rese ini anak, nggak jadi ngerestuin nih."
"Lah bodo, yang penting Om Daniel sama Tante Elry ngerestuin."
"Ntar ngehasut Appa sama Eomma ahh." ucap Lone sambil meminum jusnya yang sisa sedikit.
"Wahhh, Iblis emang yaa."
Mereka berdua masih saja berdebat sampai beberapa jam selanjutnya tanpa lelah.
***
Lain halnya dengan satu pasangan yang sudah saling mengikat dengan status pertunangan nya ini. Setelah enam jam mereka lalui dengan transportasi darat, akhirnya mereka pun sampai di suatu temoat. Mereka hendak menginap di rumah Nenek dari pihak pria.
"Nek, apa kabar?" ucap Cucu kesayangannya
"Nenek baik Za, kamu gimana?" ucap sang nenek
"Hyunza baik nek. Oh iya, nek kenalin ini Dersha." ucap Hyunza sambil menunjuk ke arah Dersha yang berada di sebelah nya.
Dersha mencium tangan nenek Hyunza."Uh.. Cantik nya calon cucu nenek. Kapan kalian nikah?" ucapan nenek membuat Hyunza dan Dersha saling tatap.
"Ehm.. Masih di rahasiakan tanggal nya nek, tunggu kabar baiknya aja." ucap Hyunza sambil tersenyum lembut
"Oalah, ya udah yuk masuk dulu"
Mereka pun memasuki rumah yang di tinggali oleh nenek Hyunza. Sesampainya di dalam rumah, Hyunza dan Dersha di sambut oleh harum nya masakan yang sudah berjejer rapih di meja makan.
"Ayo, makan dulu. Mba Inah udah masakin masakan enak." ucap nenek sambil tersenyum ramah.
Hyunza dan Dersha pun ikut duduk di meja makan bersama nenek Hyunza.
"Udah lama ya kamu nggak kesini Za." ucap nenek di sela-sela makannya.
"Hehe iya nek, kebetulan Hyunza lagi kosong waktunya."
"Sering-sering main kesini ya Za.. Sha.. Nenek kesepian tau, dulu waktu Kakek masih ada nggak terlalu sepi.. Sekarang Kakek kan udah nggak ada."
"Iya nek, kita pasti sering-sering kesini kok buat nemenin nenek." ucap Dersha yang di sambut dengan senyum hangat dari nenek dan Hyunza.
Makan malam pun telah selesai sedari tadi, mereka bertiga —Nenek, Hyunza, dan Dersha— sekarang sedang duduk di depan televisi dengan beberapa album foto yang menumpuk di meja. Sebelumnya, Hyunza dan Dersha pun sudah berganti pakaian mereka terlebih dahulu.
"Eh.. Eh.. Ceritanya samaan nih?" celetuk nenek melihat pakaian yang di kenakan oleh Hyunza dan Dersha.
"Hehe, Kak Hyunza yang suruh nek. Biar kompak di depan nenek katanya." ucap Dersha yang di balas sikutan di perutnya oleh Hyunza, malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
Teen Fiction~ Kamu adalah seseorang yang tidak ada di dalam pikiranku sebelumnya, tapi sekarang kamu menjadi salah satu sumber kebahagiaanku.