I think (V)

29 7 2
                                    


"Kakak itu" Dengan wajah yang senang bukan kepalang ia menunjuk

***

Wajah Hana memerah, tersipu malu. Ia memang sempat mendengar pembicaraan Jensa dan Yeri tadi. Kala, Dersha, dan Difre melihat Yeri menunjuk Hana dengan wajah bingung.

"Gimana kamu bisa tau?" tanya Jensa

"Cuma Kakak itu yang punya tahi lalat di dagu" ucap Yeri senang, lalu berkata lagi " Karena tahi lalat itu, Kak Hana bisa naklukin Kakak ganteng aku yang satu ini kan?"

"Kamu tahu Hana?" tanya Dersha ke Yeri yang sudah mengetahui arah pembicaraannya

"Aku cuma tahu namanya, nggak tahu orangnya" wajah Yeri sumringah

"Kalian ngomongin apasih?" ucap Difre

"Jomblo nggak usah kepo" Dersha menyahut

"Ngac-" sebelum perdebatan antara Dersha dan Difre di mulai, Kala sudah memotongnya terlebih dahulu
"Btw kamu bisa kenal Yeri dari mana Han?"

"Itu" Hana menunjuk sebuah foto yang terpajang di dinding. Di sana ada satu buah foto keluarga dan beberapa foto Jensa dan Yeri. Mereka -Dersha, Kala, dan Difre- menghampiri foto-foto tersebut

"Ini kalian berdua lagi dimana dah? Kok kaya pasangan gitu?" ucap Difre langsung

Jensa memandang ke arah Hana, di lihatnya Hana tengah menatap foto masa kecilnya dan Yeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jensa memandang ke arah Hana, di lihatnya Hana tengah menatap foto masa kecilnya dan Yeri.

"Waktu itu gantiin Bunda kondangan, Bunda nggak bisa dateng" ucap Yeri

"Yang ini lucu" ucap Dersha histeris

"Iya, aku juga paling suka foto yang itu Ca" Hana menimpali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, aku juga paling suka foto yang itu Ca" Hana menimpali

"Kakak mau liat foto aibnya Kak Jen, waktu kecil nggak?" ucap Yeri setengah berbisik ke arah Hana

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang