38.

13 6 25
                                    

Bel yang sedari tadi berdering kencang membuat gadis cantik itu mau tak mau bangkit dari kasur kesayangannya untuk membuka pintu rumah.

"Kak, ngapain di sini? Mau ketemu Oppa?" ucap Hana

"Iya Han, Lone ada?"

"Di kamar nya, masuk aja kesana nggak pernah di kunci" ucap Hana sambil menunjuk kamar Lone

Pria itu pun berjalan menuju lantai dua rumah tersebut dan meraih knop pintu kamar Lone. Saat ia masuk, perpaduan antara aroma bunga lavender dan rosemary yang menjadi ciri khas seorang Lone menyambutnya. Pria pemilik kamar itu masih bergelung di dalam selimut berwarna biru lautnya.

"Woe bangun" ucapnya dengan menggoncangkan badan Lone, yang di balas dehaman oleh Lone.

"Bangun elah, penting nih"

"Apaan sih Jen, masih pagi elah" ucap Lone yang masih menutup matanya

"Jan Jen Jan Jen, di pikir si Hezain kali. Jovian neh woi!"

Lone pun membalikkan badannya menatap Jovian dengan mata yang sedikit terbuka.

"Ngapain kesini pagi-pagi woi?" ucap Lone saat matanya sudah memastikan pria itu benar Jovian

"Mau minta tolong"

"Entar siang kan bisa? Ganggu tau nggak"

"Aelah, sama temen sendiri aja gitu"

"Apaan dah? Minta tolong apa?"

"Tolong jagain Lana dong"

Lone mengengar ucapan Jovian bangkit terduduk dari tidurnya. Lalu menatap Jovian tajam.

"Jaga apaan? Lana? Lah kok? Dia manusia bro, bukan barang"

"Hm, tau kok kalo dia manusia"

"Trus? Bukannya kamu yang suka sama dia?"

"Kalo dia sukanya sama kamu gimana?"

"Lah? Kok bisa?"

"Tau, padahal masih ganteng seorang Jovian kemana-mana. Keknya tuh anak punya kelainan di mata deh"

"Yeuu, minta di sumpel pizza ya mulutnya"

"Ada? Mau dong. Laper nih" ucap Jovian cepat

"Nggak ada" jawab Lone tak kalah cepat

"Ya udah kalo nggak ada nggak apa-apa lah, yang penting jagain si Lana ya?"

"Lah trus si Indy gimana, jangan bikin image seorang Lone jadi cowok brengsek dong"

"Bukannya dari dulu tuh image nggak pernah ilang dari diri kamu ya?" ucap Jovian sarkas, "Btw Indy siapa?"

"Adek tingkat" ucap Lone berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamarnya

"Nemu yang baru?"

"Udah lama kali, dari pas dia ospek fakultas" ucap Lone sebelum memasuki kamar mandi

Jovian pun mengitari kamar Lone, melihat beberapa posisi barang yang letaknya sudah berbeda di kamar itu. Ia mendapati foto seorang gadis asing di tembok tempat Lone menaruh koleksi foto-foto orang terdekatnya.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang