"Kak Hyunza" ucap Dersha setengah berbisik
"Uhh, ketemu sang idaman hati" Difre berbisik ke arah Dersha setengah menggoda
"Diem deh Dif!!"
Yap, dia adalah Hyunza. Entah ada angin apa dia bisa meluangkan waktunya hingga bisa bergabung di cafe Kala
"Hai za, duduk sini" ajak Lana
"Jangan salting gitu dong ca" Kala setengah berbisik lalu terkekeh sendiri.
Setelah kedatangan Hyunza, entah mengapa Dersha menjadi pendiam. Perubahan yang sangat drastis, karena sebelumnya Dersha sedang tertawa terbahak-bahak karena Difre yang di bully habis-habisan."Dia siapa?" tanya Hyunza menatap Dersha dan Difre
"Dersha eh Eca sama Difre, temennya Kala" terang Jovian
"Oh" Hyunza pun langsung duduk di sebelah Lana
"Satu kampus sama kita?" tanya nya lagi
"Iya kak, aku anak HI Dersha anak EB" kali ini Difre yang menjawab
"Ekonomi Bisnis?" tanyanya lagi, kali ini di tujukan kepada Dersha.
"Eh.. Em iya Kak" ucap Dersha gugup, Kala yang membaca situasi canggung itu langsung memberikan menu yang di hadapannya kepada Hyunza
"Mau minum apa kak?"
"Samain aja kaya punya Jo" Kala pun langsung memanggil pegawainya. Beberapa menit kemudian minuman yang di pesan tadi pun datang. Namun suasana belum mencair, dan akhirnya Difre membuka suara.
"Kak Lana, kakak katanya dari FK ya?"
"Hehe, iya nih Dif, salah mencet pas SBM"
"Salah mencet aja bisa masuk kedokteran ya kak?" tambah Dersha dengan suara lemah lembut membuat Difre, Jovian, Kala dan Lana tercengang menatapnya.
"Ada apa? Kenapa ngeliat aku kaya gitu? Ada yang salah sama make up aku? Iya aku tau aku cantik, manis, imut tapi jangan begitu. Aku makin salah tingkah tau" ucapnya dengan sangat cepat. Sekali lagi mereka ber-empat menghela nafas lega
"Kalian kenapa?" kali ini Hyunza yang bertanya
"Nggak apa-apa, aku kira Eca bakal kalem terus kaya tadi" ucap Jovian yang di sambut kekehan oleh Difre, Kala, dan Lana. Dersha sendiri hanya menggaruk tengkuknya
"Kak jangan buka aibku please"
"Hehe iya maafkan aku"
Jovian sudah tahu jika Dersha menyukai Hyunza, karena beberapa jokes receh Difre menghubung-hubungkan mereka berdua.
"Kak Lana, kan kakak calon dokter. Aku boleh tanya?" ujar Difre
"Boleh, tanya saja"
"Tadi siang jantungku berdebar kencang, darahku juga berdesir cepat, dan badanku terasa lemas.. Itu kenapa ya kak?" tanya Difre. Yang lain pun memperhatikan dengan serius
"Ehm.. Banyak jenis penyakit yang punya gejala - gejala seperti itu" Lana berfikir sejenak lalu menambahkan, "Aktivitas apa yang kamu lakukan saat gejala itu terjadi?"
"Em.. Saat itu aku sedang melihat Kak Kala" mereka yang mendengar jawaban Difre membelalakan matanya, dan respon pertama yang di dapat Difre adalah pukulan kencang di kepala dari Dersha
"Yakk!! Kenapa kau memukulku? Kenapa pula bocah sepertimu memiliki tenaga yang kuat? Kepalaku sakit!" omel Difre dengan mengelus kepalanya
"Kamu tau, aku kira kamu punya penyakit serius!!! Tapi kamu malah menyalakan mode ngalusmu lagi!" Hm, suara itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
Roman pour Adolescents~ Kamu adalah seseorang yang tidak ada di dalam pikiranku sebelumnya, tapi sekarang kamu menjadi salah satu sumber kebahagiaanku.