I think

23 4 0
                                    

Chapter ter-gaje.
Sabar ya kalian, author sedang tidak fit.

***

Ting

Tiba-tiba Handphone pria itu berbunyi, menandakan ada satu notifikasi baru dari salah satu fitur chatnya.

Mirlana add you by phone number

"Lana?" ucapnya lirih

"Kenapa Jo?" tanya temannya

"Si Lana ngeadd di Line"

"Bagus dong, kan jadi lancar PDKTnya"

"Tapi, masa cewek duluan yang ngeadd Line cowok si Lone?"

"Ya kali aja dia lagi menerapkan emansipasi wanita"

Jovian dan Lone sedang berada di sebuah cafe. Mereka berdua memang sudah memiliki rencana untuk bermain bersama hari ini. Sebenarnya tidak berdua saja, Jovian dan Lone juga mengajak Hyunza, Difre, dan Jensa. Namun mereka bertiga belum terlihat Batang hidungnya, padahal Jovian dan Lone sudah menunggu selama 30 menit.
Tak lama kemudian sebuah mobil berwarna merah terparkir di depan area cafe.

Kring
Suara lonceng yang tergantung di pintu cafe berbunyi, karena pintu terbuka. Dua orang pria memasuki cafe tersebut dengan santai.

"Kak Lone!" ucap pria yang lebih tinggi

"Eh, sini. Lama amat si? Muter kemana dulu?" jawab Lone

"Nih, jemput si bocah satu ini. Gila ya, Difre mandinya kaya cewek. Lama"

"Iyalah lama, berendem di air susu dulu" jawab Jovian

"Haha Kak Jo tau aja" jawab Difre riang

Kring
Pintu cafe terbuka lagi, kali ini muncul sosok pria bertubuh jangkung dari pintu tersebut

"Itu Hyunza" Lone berkata

Keadaan cafe yang tidak begitu ramai membuat mereka ber-empat mudah untuk di temukan.

"Kita mau ngapain si?" tanya Hyunza yang sudah duduk di sebelah Jovian

"Main" jawab Jovian singkat

"Iya main apa Kak? Aku padahal mau nganter Hana ke rumah kakak aku"

"Jangan pacaran mulu napa" kali ini Lone bersuara mendengar nama adiknya di sebut

"Tau mentang-mentang punya pacar" tambah Difre

"Makanya cari pacar dong haha" Jawaban Jensa membuat semua orang yang ada di sekitarnya menatap dengan tajam.
"Ehh selo dong Kak, Dif. Haha, iya sorry-sorry" lanjut Jensa

Mereka masih di cafe itu membicarakan hal yang mereka anggap lucu atau bahkan membicarakan gadis-gadis cantik yang ada di fakultas masing-masing, sampai waktu menunjukan angka 17.00 mereka belum juga beranjak dari tempatnya.

"Kita sebenernya ngapain si?" Difre bersuara

"Ngobrol kan dari tadi" Lone menjawab

"Mereka berdua tuh gabut, jadi kaya gitu" Hyunza menjawab

"Udah sore, pulang duluan ya" ucap Jensa sambil beranjak dari kursinya

"Eh Jen ikut! Berangkat bareng, masa pulang sendiri" Difre pun ikut beranjak dari kursinya

"Iya udah hati-hati" kata Jovian

Mereka semua pun akhirnya pulang ke rumah masing-masing, setelah menyadari berapa lama mereka berkumpul di cafe itu.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang