Ada beberapa kata kasar di chapter ini. 🙏🙏
***
Senin pagi. Beberapa orang sangat membenci hari ini. Sebab waktu beristirahat yang mereka miliki telah habis, dan harus beraktivitas seperti biasa. Seperti pagi ini, semua orang yang berada di rumah ini ribut dengan kebutuhan nya masing-masing. Orang yang menjadi sasaran keributan tersebut ialah sang Ratu keluarga, eomma (ibu).
"Eomma, kaus kaki ku dimana?" ucap anak bungsunya
"Coba lihat di laci kaus kakimu zain"
"Eomma, lihat hoodie ku tidak?" ucap anak sulungnya
"Eomma gantung di lemarimu Lone"
"Eomma, lihat bandana ku?" ucap anak gadis satu-satunya
"Kemarin eomma pakai, sekarang ada di meja rias eomma" Anak gadis nya pun mengerling mendengar jawaban sang Eomma
"Yeobo, lihat dasi merah ku?" ucap sang suami
"Di mesin cuci, ganti yang baru. Ada noda di dasi merahmu itu" ucapnya sabar
Mereka semua berlari kesana kemari mencari barang yang mereka butuhkan. Sang Ratu hanya terduduk diam di sofa ruang keluarga dengan majalah yang tengah di bacanya. Mereka semua sudah sarapan bersama dari 30 menit yang lalu, jadi kesibukan mereka sekarang hanyalah mencari barang -yang entah dimana keberadaannya-.
Tin Tin
Suara klakson mobil dari depan pagar sana terdengar, seisi rumah pun sudah tahu siapa orang itu. Pasalnya setiap pagi orang itu datang ke rumah ini, terkadang mereka sarapan bersama jika orang itu datang ke rumah ini lebih pagi.
"Hana. Jensa sudah di depan" ucap sang Ratu
"Iyaa.." teriak anak gadisnya sambil berlari
"Loh tidak jadi pake bandana Han?" ucapan sang Ratu membuat anak gadisnya itu berhenti berlari
"Tidak eomma, aku pikir-pikir tidak matching sama bajunya hehe. Aku berangkat" anak gadis itu mencium pipi sang Ratu lalu berlari keluar rumah
"Hyung!!! Antar aku ke sekolah yaa" anak bungsunya mulai berteriak lagi
"Tidak mau, aku sudah kesiangan zain" ucap anak sulungnya tak kalah kencang
"Kita kan searah Hyung"
"Kamu naik grab aja sana"
"Yakkk, uang sakuku tidak sebanyak uang sakumu Hyung"
"Sudah! Lone antar dongsaengmu!" ucap sang Ratu kesal
"Tapi eom-"
"Tidak ada tapi-tapian. Cepat berangkat! Sudah jam berapa ini?"
"Yeobo aku berangkat dulu" ucap sang suami lalu mencium keningnya
"Hati-hati"
Semua anggota keluarganya telah berangkat beraktivitas. Tinggal ia dan asisten rumah tangganya yang berada di rumah besar itu. Terkadang ia merasa bosan setiap hari hanya berkutat dengan pekerjaan rumahnya, walaupun ia mempunyai asisten rumah tangga tapi tidak menjadikan ia malas melakukan pekerjaannya. Asisten rumah tangga hanya ia berikan bagian-bagian yang membutuhkan banyak tenaga saja, bagiannya memasak dan mencuci piring saja. Selain itu asisten rumah tanggalah yang mengerjakan, bukannya malas tubuhnya memang sangat lemah semenjak melahirkan anak ketiganya.
oOo
"Nanti siang kumpul yuk" ajak gadis berkaos putih dan rok 10 cm di atas lutut itu

KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
Teen Fiction~ Kamu adalah seseorang yang tidak ada di dalam pikiranku sebelumnya, tapi sekarang kamu menjadi salah satu sumber kebahagiaanku.