04*Mereka datang

5.3K 236 4
                                    

Pagi yang cerah pasti akan sangat menyenangkan bagi siapapun untuk menjalani aktivitas mereka. Tak terkecuali tere dan kawan-kawan.

Seperti hari-hari biasanya, hari ini tere, ine, vea, dan meli menjalani rutinitas mereka yaitu sekolah. Mereka berempat ke sekolah dengan mengendarai mobil sport mereka masing-masing. Mereka sudah janjian di tempat biasa untuk ke sekolah bersama.

"Aduh...mana sih tere lama banget" gerutu ine tak sabaran.

"Iya nih...kebiasaan tuh anak pasti masih molor dia" tambah vea ikut kesal.

"Udah deh kita tunggu aja dulu..lo kan tau sendiri gimana si tere kalo udah tidur kayak orang pingsan dia..susah di banguninnya" ucap meli meredam suasana.

Tak lama setelah itu terlihat sebuah mobil sport berwarna merah yang melaju sangat kencang dan mengerem tiba-tiba di depan ketiga gadis itu. Siapa lagi kalau bukan tere.

"Woy..santay ae keles. Dari mana sih lo lama banget ampek lumutan nih kita nungguin lo"gerutu vea setelah tere keluar dari mobilnya. Dan tere dia hanya nyengir kuda melihat wajah vea yang sudah siap akan menerkamnya.

" iya deh sory...eh kita balapan yuk! Finishnya gerbang sekolah, siapa yang nyampek terakhir dapat hukuman, traktir dikantin..setuju gak?"tantang tere.

"Oke..siapa takut!!" jawab mereka bertiga serempak.

Setelah itu mereka masuk mobil masing-masing dan bersiap menjajarkan mobil di garis start. Dan langsung tancap gas. Mereka mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata-rata, hingga menimbulkan gemuruh suara cacian-cacian dari pengguna jalan lain, tapi itu tidak berarti apa-apa bagi mereka hanya seperti angin berlalu.
__________

"Wuhuuyy...gue menang!!" teriak girang tere saat ia yang pertama memasuki gerbang sekolah.

Disusul vea, meli, dan yang terakhir ine. Kali ini nasib baik belum menghampiri ine rupanya dia yang terakhir memasuki gerbang sekolah. Sekarang mereka berempat menjadi pusat perhatian saat mereka sudah memarkirkan mobil di parkiran sekolah ada yang iri, ada yang memuji dan lain-lain.

"Ciee..yang kalah" sindir vea saat melihat ine yang turun dari mobil dengan wajah sebalnya.

"Jangan lupa lo harus traktir kita bertiga di kantin entar".ucap meli mengingatkan dengan nada jahilnya.

" iya..iya, lo bertiga tenang aja, cuma traktir lo bertiga doang mah gak bakal bikin gue jatuh miskin"ucap ine bangga.

"Whess..percaya deh percaya" ucap tere.

"TERE, VEA, INE, MELI. Sudah saya duga pasti kalian lagi, saya kan sudah bilang jangan main balap-balapan bisa bahayaiin banyak orang.kok gak ngerti-ngerti sih!" ucap bu siska guru piket pada hari itu yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.

"Eh ibu...cantik banget bu hari ini" ucap ine sok memuji bu siska, yang notabenya memang guru paling fasionable dan selalu tampil perfact.

"Ya iyalah saya memang cantik dari dulu...heh kalian jangan ngalihin pembicaraan ya saya sudah hafal dengan kalian, jadi---" ucap bu siska terpotong.

"Eh bu itu kok liptiknya belepotan gitu sih bu" bohong tere memotong ucapan bu siska yang sedang mengoceh.

"Hah...mana masa sih belepotan" panik bu siska sambil mengambil kaca kecil di sakunya dan memalingkan muka dari ke empat gadis itu untuk melihat apakah benar lipstiknya belepotan.

Lalu tere memberi kode kepada ke tiga temannya saat bu siska tidak melihat mereka, dan dengan segera mereka melesat ke ruang kelas, sebelum ia akan kena hukuman dari guru yang super menor plus alay itu siapa lagi kalau bukan bu siska.

4 Trauble Angel(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang