Sudah tiga bulan mereka berdelapan menjalani hidup bersama dan berjalan lancar walaupun kadang ada sedikit cek cok. Dan hari ini adalah weekend. hari yang paling di tunggu tunggu oleh banyak orang terutama dari kalangan pelajar, karena mereka bisa beristirahat sejenak setelah sepekan penuh bergelut di sekolah tentunya dengan buku buku tebal yang memuakkan.
Hal itu juga di rasakan oleh tere dkk, lihat saja sekarang jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi tapi ke empat gadis itu masih tidur nyenyak di kamar masing-masing, ya memang di rumah mereka yang sekarang mereka telah di sediakan kamar masing-masing ya walaupun mereka sudah menikah tapi status mereka masih pelajar, jadi orang tua mereka sengaja menyiapkan kamar mereka masing-masing, buat waspada takutnya nanti pada khilaf kan.
Vea yang pertama bangun karena kelaparan, gadis itu langsung menuju dapur dan memasak nasi goreng sama ayam kecap, dia tahu pasti sahabat sahabatnya juga pasti kelaparan, tapi tunggu! sepertinya dia melupakan penghuni rumah ini selain dirinya dan ketiga sahabatnya, "kemana mereka? apa masih di kamar?" gumamnya, karena tidak melihat batang hidung dari ke empat cowok itu.
Tak lama kemudian datanglah ke empat cowok itu dari arah pintu utama, mereka berempat langsung ke ruang tv, vea langsung menghampiri mereka,
"eh kalian pada dari mana?" tanya vea seraya duduk di single sofa,
"biasalah dari nge-gym kita" sahut levin,
"lo sendiri yang lain mana?" tanya devan karena tidak melihat tere ine meli bersama vea,
"Masih pada molor kayaknya" jawab vea yang meyakini bahwa ketiga sahabatnya itu pasti masih bergelut dengan selimut di kamar masing-masing.
"Pagi semua" ucap meli yang baru saja datang masih dengan rol di kepalanya.
"Pagi pala lo udah jam sembilan dongo!" kesal vea. belum sempat meli memprotes vea tapi ine sudah datang dengan muka bantalnya juga masih memakai piyama tidur bergambar panda dan langsung duduk di samping errga.
"Van lo bangunin tere gih males gue bangunin dia" suruh vea pada devan yang masih menyender di sofa sambil memejamkan matanya.
"Kok gue" sanggahnya sambil membenarkan duduknya.
"Terus siapa masa gue, yang suaminya kan elo" sahut derril.
"Udah van bangunin aja lagian katanya hari ini kita mau ngomong sama mereka" ujar levin menengahi, dan tanpa kata devan langsung bangkit dan berjalan ke lantai atas untuk membangunkan tere.
Devan berjalan menuruni tangga dengan tere yang mengekori di belakangnya, nyawa gadis itu belum sepenuhnya terkumpul dia berjalan sambil menguap dan jalannya juga sempoyongan, gadis itu langsung menghempaskan tubuhnya di samping meli dan meneruskan tidurnya yang terganggu oleh ulah devan dengan memeluk meli seperti guling.
"Ehem...girls jadi hari ini kita mau ngomong sesuatu sama kalian" ucapan derril memecah keheningan dan memberi sedikit jeda sebelum melanjutkan ucapannya.
"Jadi gue sama vea dan devan sama tere bakal pindah dari rumah ini, gue sama vea bakal tinggal di rumah yang udah gue beli jauh sebelum pernikahan ini, gue gak punya maksud apa apa gue cuma pingin mandiri aja sementara vea harus ikut sama gue karena sekarang dia adalah tanggung jawab gue." jelas derril. Sedangkan para cewek langsung kaget dan menampilkan ekspresi yang berbeda-beda.
"tap-" baru saja vea berancang-ancang untuk memprotes tapi sudah di sela oleh devan, "dengerin dulu" kata devan sambil menatap vea yang masih kesal.
"kita tau kalian dari kecil bahkan mungkin dari lahir selalu bersama dan gak mau di pisahin, tapi sekarang kondisinya udah beda kalian udah punya pasangan masing-masing itu artinya kalian gak bisa hidup sebebas dulu karena sekarang kalian punya tanggung jawab yang lebih berat untuk mengurus rumah tangga kalian." jelas devan dengan bijak.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Trauble Angel(hiatus)
Dla nastolatkówBagaimana rasanya jika kehidupan kalian yang awalnya sangat menyenangkan dan penuh tantangan harus berubah dan di atur oleh orang yang baru kamu kenal? Itulah yang dirasakan ke empat cewek trouble angel siapalagi kalau bukan Tere, Vea, Ine, dan Meli...