15* Meli ngambek

4.1K 173 3
                                    

Hari ini siswa-siswi sma CHS di pulangkan lebih awal karena guru guru ada rapat. Sudah beberapa hari ini meli harus berangkat dan pulang bersama levin begitupun dengan ine dan errga, tepatnya setelah kejadian ine dan meli telat dan jadi buronan guru bk seminggu yang lalu, jadilah kedua cowok itu membawa mobil sendiri-sendiri.

"Loh ini mau kemana? Ini bukan jalan pulangkan?" bingung meli saat levin malah mengendarai mobilnya lurus saat seharusnya belok kiri untuk jalan ke rumahnya, tanpa menjawab levin hanya mengangguk samar dan masih fokus pada jalanan. hening untuk beberapa saat.

"Kita ketemu seseorang sebentar" ucap levin tenang, "siapa?" meli memicingkan matanya ke arah levin dengan dahi berkerut. "nanti lo juga tau" jawab levin yang membuat meli kesal, lalu tak ada yang bersuara lagi.

Mereka sudah sampai di sebuah cafe modern yang memiliki area outdor yang sangat indah, sangat cocok untuk kencan romantis oleh sepasang kekasih, tapi yang ada di benak meli sekarang adalah untuk apa levin mengajaknya ke tempat ini, dengan mereka masih memakai seragam sekolah seperti ini? masa iya levin mau ngajak lunch romantis kayak yang di sinetron yang sering di tonton ine pake seragam sekolah, gak elit banget.

Tapi meli segera menepis pikirannya itu, yang mungkin sudah tertular virus gesrek dari ke tiga temannya, "hay kok lo malah ngelamun sih, masuk" ucapan levin membuyarkan lamunan meli, lalu cowok itu menggenggam jemari meli dan membawa gadis itu ke dalam cafe, sedangkan meli hanya menurut sambil melihat ke arah jemarinya yang berada di genggaman levin.

Levin membawa meli ke sebuah meja menghampiri seorang gadis cantik berambut panjang bergelombang berkulit bersih yang sedang duduk sendirian, "vio...sorry gue telat" sapa levin pada gadis itu, tanpa aba-aba gadis itu langsung berdiri dan memeluk erat levin, membuat levin refleks melepaskan genggamannya pada jemari meli.

"Double what what kuadrat what the hell...demi bimoli alias bibir monyong lima sentinya mimi peri, itu cewek meluk si levin depan gue." dumel meli dalam hati masih dengan ekspresi kagetnya, matanya melotot seperti mau keluar.

"Levinn...aku kangen" ucap cewek itu masih memeluk levin dan malah menyandarkan kepalanya di dada bidang levin, "anjay...gue yang udah sah aja belum pernah lo nyender di situ lah ini cewek main nemplok aje kek koyok cabe" gerutu meli dalam hati. sedangkan cowok itu masih diam, ia juga tak membalas pelukan gadis itu, setelah beberapa saat gadis itu menyadari keberadaan meli di samping levin.

"Vin dia siapa?" tanya gadis itu setelah melepaskan pelukannya, sebelum levin menjawab sudah di jawab oleh meli duluan, "temannya levin" jawab meli dengan ekspresi tak bersahabat, "oh oke...nama ku viona, kamu?" tanya gadis itu. "Meli" jawab meli singkat jelas padat.

Setelah itu mereka bertiga duduk sambil ngobrol lebih tepatnya hanya levin dan gadis bernama viona itu yang ngobrol sedangkan meli hanya diam karena tak tahu apa yang mereka bicarakan alhasil meli hanya di kacangin, "demi kolor hello kittynya papa jadi si levin ngajakin gue kesini cuma buat jadi kambing congek...heeehh anjing kucing babi badak sapi kambing monyet sekalian sama kandang kandangnya noh...sumpah demi apa sebel gue pengen nyekik si levin". dalam hati meli mengeluarkan semua sumpah serapahnya.

"levin gue nunggu di mobil" ucap meli setenang mungkin sambil menahan rasa kesal di hatinya, sontak kedua orang itu menghentikan obrolannya, belum sempat levin menjawab meli sudah pergi.

Tak beberapa lama meli menunggu di mobil terlihat levin keluar dari dalam cafe dan langsung masuk dan duduk di kursi kemudi, dan menjalankan mobilnya untuk pulang, selama perjalanan meli tak banyak bicara, levin sempat menanyainya beberapa hal tapi gadis itu hanya menjawab dengan deheman atau 'gak' atau 'gak papa', dan itu membuat levin memilih untuk diam.
_____________
Di lain tempat the boys minus levin sedang berkumpul di apartement devan, tadi levin akan segera menyusul setelah mengantar meli pulang tapi sampai sekarang cowok itu belum terlihat batang hidungnya.

4 Trauble Angel(hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang