Masih dalam suasana liburan, hari masih pagi tapi the girls sudah berada di pusat perbelanjaan yang ada di kota itu. Ine vea meli, mereka hanya bertiga karena para suami lagi mencari nafkah gaes eaa...lagi di kantor.
Mereka bertiga berbelanja sangat banyak dan beraneka ragam kebutuhan sehari hari, seperti pakaian, bahan makanan, alat ibadah, makanan ringan, alat sekolah, mainan anak, dan masih banyak lagi, semua itu dalam jumlah yang tak sedikit.
"Wooaahh...capek gue", keluh ine, saat mereka sudah berkumpul di dekat pintu keluar mall itu, tadi mereka memang berpencar untuk mencari barang barang yang akan di beli karena memang sangat banyak jadi biar lebih cepat selesai.
"Semua barang udah di mobilkan?", tanya vea pada ke dua sahabatnya, dan di beri anggukan dari keduanya.
"Ini udah...udah...udah ini juga udah, udah nih tinggal mainan yang belum, jadi sekarang kita tinggal ke toko mainan", ucap vea sambil melihat daftar list barang barang yang mereka beli.
Mereka bertiga sekarang sudah berada di toko yang menjual berbagai jenis mainan anak.
"Em mbak saya mau beli mainan anak ini list-nya, di kemas semua ya mbak terus nanti di antar ke mobil saya", ucap meli sambil menyerahkan kertas yang berisi list mainan yang akan di beli pada penjual di toko itu, setelah menerima list dari meli penjual itu langsung mencarikan barang barangnya, sedangkan ke tiga gadis itu menunggu di depan toko sambil istirahat.
Beberapa menit dalam perjalanan akhirnya ketiga gadis itu sampai di tempat yang mereka tuju. Sebuah bangunan yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil dengan tulisan 'panti asuhan pelita' tertera di papan nama yang ada di depan pintu gerbang bangunan itu.
Mengetahui siapa yang datang satpam langsung membukakan pintu gerbang dan tersenyum ramah pada mereka.
Ketiga gadis itu masuk dengan membawa beberapa paper bag dan di sambut oleh anak anak yang langsung memeluk ketiganya dengan antusiasnya.
"Hay lala lili kalian apa kabar?", tanya vea pada dua balita kembar yang masih setia memeluknya.
"Atu baik tatak tantik", jawab keduanya dengan suara cadel dan itu membuat mereka terlihat sangat menggemaskan.
"Anak anak bunda di mana?", tanya meli karena tidak melihat wanita paruh baya pemilik panti yang sering mereka panggil dengan sebutan 'bunda', biasanya wanita itu akan ikut menyambut saat the girls berkunjung.
"Kak ve, kak mel, kak ine", panggil dua gadis remaja seusia anak smp yang baru datang dari belakang, saat melihat the girls.
"Hay alifya senna", jawab ketiganya, lalu kedua gadis itu memeluk the girls bergantian.
"O ya bunda kemana?", tanya ine karena tadi belum ada yang menjawab tentang keberadaan sang bunda.
"Bunda sama kak sisil lagi di rumah sakit nungguin rain yang lagi sakit", jawab gadis yang bernama senna.
"Rain? memangnya rain sakit apa", tanya vea penasaran.
"Dua hari lalu rain di serempet mobil di depan saat dia mau ambil bola di sebrang jalan, tapi pengemudi mobil itu malah kabur, dan sekarang rain koma", jelas alifya yang membuat the girls kaget tak percaya.
"Koma? yaudah sekarang kalian berdua bantuin kita pindahin barang-barang di mobil, setelah itu kita bertiga mau ke rumah sakit kalian jagain adik adik kalian oke", putus vea dan diberi anggukan oleh mereka berdua.
Setelah meminta alamat rumah sakit tempat rain di rawat pada senna dan alifya the girls langsung bergegas kesana.
___________Vea ine meli telah sampai di rumah sakit tempat rain di rawat mereka menuju receptionist untuk menanyakan ruang rawat rain, setelah tahu dimana ruang rawat rain yang ternyata masih di ruang ugd, ketiganya langsung bergegas kesana dengan sedikit tergesa gesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Trauble Angel(hiatus)
Teen FictionBagaimana rasanya jika kehidupan kalian yang awalnya sangat menyenangkan dan penuh tantangan harus berubah dan di atur oleh orang yang baru kamu kenal? Itulah yang dirasakan ke empat cewek trouble angel siapalagi kalau bukan Tere, Vea, Ine, dan Meli...