Vea ine meli sedang berada di cafe rose sekarang, cafe bernuansa modern yang berada tak jauh dari rumah vea.
Tadi setelah pulang sekolah mereka bertiga ke sini menggunakan mobil levin yang di bawa oleh meli. Hari ini adalah hari terakhir mereka sekolah sebelum libur panjang dan nanti masuk kembali pada tahun pelajaran baru sebagai kelas 12 tentunya.
"Guys kok gue kangen tere ya, tuh anak kemana sih dulu dulu kalo ngilang biasanya dua tiga hari udah balik, lah ini udah seminggu lebih tapi belum balik juga", ucap ine sambil menerawang entah kemana.
"Kita keterlaluan gak sih sama tere?", tanya meli sambil menyesap cocolate dinginnya.
"Gimana ve, lo masih benci tere?", kata meli sambil menatap ke arah vea.
"Gue gak pernah benci sama tere, gue cuma kecewa aja waktu itu, gimanapun dia sahabat kita gue gak mau kehilangan sahabat lagi", ucap vea jujur.
"Menurut kalian tere pergi kemana?", tanya ine pada meli dan vea.
"Gue juga gak tau tapi gue punya feeling kalo semua ini ada sangkut pautnya sama treyzi", ucap vea.
"Gue setuju ve, gimana kalo kita bikin misi buat nyelidikin treyzi sama komplotannya?", usul meli, yang di beri anggukan oleh ine.
"Oke tapi kita butuh bantuan dari para cowok", sahut vea.Mereka terus berbincang-bincang tentang rencana mereka itu, tapi ternyata derril sudah menjemput vea.
"Guys derril udah jemput, kita lanjut besok oke, gue cabut", ucap vea lalu pergi ke luar cafe, tak lama setelah vea pergi ine dan meli juga memutuskan untuk pulang.
Sejak kejadian di depan club waktu itu, tere menghilang sampai sekarang gadis itu belum di ketahui keberadaannya. Keluarganya dan juga keluarga devan masih terus melacak keberadaan gadis itu, tapi hasilnya tetap nihil, gadis itu menghilang bagai di telan bumi tak meninggalkan jejak apapun yang bisa menjadi petunjuk untuk menemukan keberadaan gadis itu.
____________"Derril lo ngapain ngajakin gue kesini?", tanya vea, karena sekarang kedua remaja itu sedang berada di sebuah taman.
"Biasanya cewek kalo di ajak ke tempat romantis kayak gini tuh langsung klepek klepek ve, siapa tau nanti habis dari sini lo bisa langsung cinta sama gue gitu", jawab derril dengan tampang tanpa dosanya.
Mereka berdua masih terus berdebat, sampai tiba-tiba ada seorang gadis cantik yang menghampiri mereka.
"Derril", ucap gadis itu saat sampai di depan derril dan vea. "Tasya", sahut derril dengan ekspresi kagetnya, sedangkan vea hanya menatap mereka sambil mengerutkan dahinya.
"Oh jadi ternyata ini alasan kamu gak mau nemenin aku jalan, yang katanya lagi sibuk di kantor bokap", sembur cewek yang bernama tasya tadi pada derril dengan penuh emosi.
"Terus cewek ini siapa hah?", lanjut tasya sambil melirik vea dengan sinis. Dan tiba-tiba muncul sebuah ide jahil di otak vea.
"Oh kenalin gue tunangannya derril", ucap vea sambil melirik derril dengan senyum mengejeknya.
Plakk...
Tasya langsung menampar derril dengan keras membuat pipi cowok itu memerah."Apa! Dasar playboy, mulai sekarang kita putus", ucap gadis itu dan langsung pergi. Setelah gadis itu pergi vea tertawa terbahak-bahak hingga membuat perutnya sakit.
"Udah puas ketawanya", ucap derril datar karena sedari tadi vea tidak berhenti menertawainya.
Karena bosan vea mengajak derril ke pusat perbelanjaan, "derril", ucap vea dengan manisnya saat keduanya baru memasuki mall itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Trauble Angel(hiatus)
Teen FictionBagaimana rasanya jika kehidupan kalian yang awalnya sangat menyenangkan dan penuh tantangan harus berubah dan di atur oleh orang yang baru kamu kenal? Itulah yang dirasakan ke empat cewek trouble angel siapalagi kalau bukan Tere, Vea, Ine, dan Meli...