"Re lo sering sering kesini ya" ucap ine sedih saat mengantar tere dan devan yang akan pindah ke rumah barunya, di teras depan, "hadehh...ine gue itu cuma mau pindah bukan mau minggat jadi lo gak usah sampai segitunya kali, lagian kan lo masih masa si comel" frustasi tere karena ine yang menurutnya over lebay.
"Ya udah gue pergi...bye" ucap tere lalu masuk ke mobil devan meninggalkan ine dan meli yang masih berada di teras. Vea?? pulang sekolah dia langsung berangkat ke rumah barunya karena derril ada urusan di kantornya.
___________
Sudah satu minggu tere pindah ke rumah barunya, dan sekarang gadis itu sudah menjilma menjadi ibu rumah tangga, mengurus rumah,nyuci,ngepel, masak tapi dia belum terlalu bisa kalau masak biasanya di bantuim sama devan. Sebenarnya devan sudah menawarkan untuk mencari art tapi tere bilang dari pada uangnya buat gaji art mending buat jalan jalan...jahat emang😈"devannn!! itu lantainya masih basah jangan di injek" teriak tere yang melihat devan baru turun dari lantai atas hendak menginjak lantai dasar yang baru saja di pel oleh tere, gadis yang sudah berseragam lengkap itu berkacak pinggang sambil masih membawa peralatan pel.
"Lo ngapain ngepel pagi-pagi? lo gak sekolah emang?" tanya devan kelewat santay sambil berjalan ke arah meja makan untuk sarapan. "Ya sekolah lah lo gak lihat gue udah pake seragam lengkap gini" gerutunya sambil membereskan peralatan pelnya.
"Terus ngapain ngepel pagi-pagi? kan bisa nanti pulang sekolah" sahut devan lagi sambil memakan roti selai nanas yang sudah di siapkan oleh tere. "Em itu nanti pulang sekolah gue ada janji sama teman, boleh kan?" jawab tere sedikit gugup.
Devan meminum susu rasa buah buatan tere sampai habis, "cewek apa cowok?" tanya devan, "cewek" jawab tere singkat karena memang hari ini dia ada janji dengan syellea sahabatnya dari swiss yang sedang berkunjung ke indonesia.
"jangan pulang malam lebih dari jam sembilan, kalau sampai lo ngelanggar gue bakal cari lo dan lo bakal gue seret pulang, itu peraturan dari gue buat lo mulai sekarang" jawab devan serius sambil menatap lekat mata tere.
"Aduh ni orang kok nyeremin ya kalau lagi serius apalagi kalo marah bisa di telen hidup hidup gue" batin tere sambil memalingkan wajahnya karena devan yang semakin memajukan badannya sehingga wajahnya sangat dekat dengan wajah tere refleks gadis itu menutup matanya.
"Dasi itu di pake yang bener bukannya di sampirin di bahu kaya gini" ucap devan sambil membenarkan dasi tere yang tadi hanya di sampirkan di bahunya, tere membuka matanya yang tadi terpejam, tapi ternyata devan sudah tidak ada di depannya, ia bernafas lega karena tadi ia fikir devan akan mengambil haknya yang jujur saja tere belum siap, setelah mengatur nafas gadis itu segera menyusul devan untuk segera ke sekolah.
___________Sesampainya di sekolah ternyata bel masuk masih lima belas menit lagi, teman-temannya juga belum datang semua, "eh tere kesambet jin mana lo, tumben jam segini udah dateng biasanya telat mulu" sindir cici teman sekelas the girls saat tere baru masuk kelas.
"Diem lo cicicuit, lihat tuh gigi lo ada cabenya" sambar tere saat melewati tempat duduk cici, sedangkan cici yang notabenya gadis yang menganggap penampilan itu selalu nomor satu langsung heboh mencari kaca kecil yang selalu di bawanya saat mendengar ucapan tere tadi. Padahal ucapan tere tidak ada benarnya sama sekali karena memang tidak ada cabe di gigi cici.
Tere masih tertawa cekikikan saat vea baru datang dan duduk di sampingnya, "udah gila lo ketawa ketawa sendiri?" sindir vea, "iya gue gila karena si cicicuit...buahahaha" tere masih saja tertawa karena di sudah berhasil membodohi cici, sedangkan cici yang masih kesal hanya menatapnya dengan tatapan sinis, tapi tere sih bodo amat.
Tak lama kemudian datanglah meli dan ine dengan nafas tersenggal-senggal dan penampilannya pun acak-acakan baju keluar, rambut gak rapi, dasi entah kemana, dan meli yang tasnya di seret. Tere dan vea memandang mereka penuh tanya, sedangkan ke dua gadis itu masih sibuk menhatur nafasnya, "lo berdua kenapa??" tanya tere yang sudah berheti menertawai cici. Belum sempat ine maupun meli menjawab seisi kelas sudah heboh karena pak jono guru biologi sudah berjalan ke arah kelas mereka.
_______
Bel istirahat baru saja berbunyi tapi the girls sudah di kantin sejak lima belas menit yang lalu, tadi mereka ijin ke toilet tapi nyatanya malah ke kantin dan tidak kembali ke kelas sampai sekarang, "Ne mel kalian belum cerita ya yang tadi pagi" ucap vea yang menagih penjelasan dari ke dua sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Trauble Angel(hiatus)
Teen FictionBagaimana rasanya jika kehidupan kalian yang awalnya sangat menyenangkan dan penuh tantangan harus berubah dan di atur oleh orang yang baru kamu kenal? Itulah yang dirasakan ke empat cewek trouble angel siapalagi kalau bukan Tere, Vea, Ine, dan Meli...