-Part 5-

1.2K 173 7
                                    

SinB sedang berdiri di depan jendela kamarnya. Bola matanya terus bergerak kesana kemari. Ia sedang menunggu.

Sudah lebih dari 30 menit dari jam yang biasanya, tapi Jungkook belum juga datang. SinB menjadi gelisah. Ia terus menatap jalanan yang basah karena hujan yang mengguyur sore tadi.

"Apa ia tidak datang malam ini?" Gumam Eunbi pelan.

"Mungkin ia sibuk.." ada nada kekecewaan disana. Akhirnya SinB menutup kembali kaca jendelanya. Namun saat ia akan berbalik, seorang pria dengan kaos hitam di balut seragam yang tak dikancing membuat SinB berhenti.

Ia membuka matanya lebar-lebar untuk memastikan apa itu benar-benar pria yang ia tunggu.

Dan ternyata benar. Itu Jungkook!

SinB cepat-cepat membuka kembali jendelanya. Senyumnya mengembang begitu saja saat Jungkook akhirnya benar-benar datang menemuinya. Kegelisahan dan kekecewaan yang sempat menguasai hatinya kini lenyap entah kemana.

Sudah sebulan ini Jungkook menjadi pelarian SinB. Pelarian dari segala masalah dan air matanya. Karena saat ia bersama Jungkook, yang ia rasakan hanyalah kebahagiaan. Perasaan senang yang begitu membuncah di hatinya. Yang semakin membuat keinginan SinB untuk keluar dari cangkang menjadi semakin kuat.

"Kau dari mana? Kenapa lama sekali?"

"Maaf, tadi aku bermain basket hingga lupa waktu. Hehehe."

"Kau hujan-hujanan?"

Jungkook sekilas memperhatikan bajunya yang ternyata memang benar basah.

"Ahh kurasa iya." Jawabnya polos.

"Kau tak kedinginan??" Tanya SinB khawatir.

"Tidak. Melihat wajahmu saja rasanya sudah hangat."

"Ihh aku serius Jeon Jungkook!"

Jungkook menanggapinya dengan tawa. Mengingat SinB yang awalnya tak banyak bicara lalu sekarang bisa banyak bertanya seperti ini membuat Jungkook merasa senang.

"Sedikit. Jangan khawatirkan aku SinB-ah."

"Kau menungguku lama? Apa yang kau lakukan saat menungguku?"

Namun SinB tak menjawab. Ia tampak seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Hei! Jawab aku." Ucap Jungkook.

"Jungkook-ah," mata SinB akhirnya kembali menatap Jungkook.

"Aku baru saja memikirkan sesuatu yang gila."

"Apa maksudmu??"

"Kau bisa memanjat pagar itu?"

🎈🎈🎈

"SinB-ah kau yakin ini tak akan membuat mu dalam masalah?"

SinB mengangguk yakin. Meski sebenarnya SinB takut setengah mati. Ini hal paling terlarang yang pernah ia lakukan. Membawa orang lain masuk ke kamarnya. Terlebih bukan melalui pintu utama, tapi jendela!

"Pintu kamar sudah ku kunci. Eomma sudah tidur. Meskipun belum ia tak akan bisa mendengar suara kita. Jarak antara kamar kami cukup jauh."

"Kau yakin??"

SinB menarik nafas panjang lalu menghembuskan pelan. Meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia akan baik-baik saja, Jungkook akan baik-baik saja. Mereka akan baik-baik saja.

"Hm. Sudah jangan banyak bertanya. Kau mau mandi?" Tanya SinB.

Jungkook yang saat itu masih berdiri di tempat ia biasanya melihat SinB dari luar, di depan jendela, tampak menimang-nimang tawaran SinB.

"Boleh."

"Oke mandilah. Aku akan mencari baju terbesar ku untuk kau pakai."

Dan setelah itu Jungkook tanpa ragu menuju ke sebuah pintu yang ia yakini adalah kamar mandi.

"Tunggu!" SinB cepat-cepat menyerahkan sebuah handuk pada Jungkook yang sedikit terkejut karena SinB tiba-tiba berteriak.

"Jangan keluar sebelum aku menemukan baju untukmu. Mengerti?!"

Jungkook tertawa kecil menatap SinB.

"Iya iya.."

🎈🎈🎈

"Jadi ini kamarmu?" Jungkook memperhatikan setiap sudut ruang kamar SinB.

"Iya. Tempat ini segalanya bagiku."

SinB membenarkan letak selimut yang menutupi kedua kakinya dan Jungkook lalu menatap Jungkook disampingnya.

"Kau yang pertama dan satu-satunya yang masuk pernah masuk kesini."

Merasa sedang diperhatikan, Jungkook ikut menoleh pada SinB.

"Wah aku sungguh merasa terhormat bisa berada di sini."

SinB tersenyum kecil.

"Tentu saja! Hanya kau."

Jungkook ikut terkekeh pelan.

"Jungkook-ah.."

"Hm?"

"Gomawo."

"Untuk??"

"Telah menjadi temanku. Dan tetap mau menjadi temanku meski kau tau aku tidak normal." SinB tersenyum, namun mata tak bisa berbohong. SinB menggigit bibirnya agar ia tak menangis.

Jungkook membawa SinB kedalam pelukan hangatnya.

"Siapa bilang kau tidak normal? Kau normal. Kau gadis normal, hanya saja kau hanya menghabiskan waktumu di rumah."

Jungkook mengelus sayang belakang kepala SinB.

"Tidak ada yang salah dengan itu. Hm?"

Isakan-isakan kecil akhirnya keluar dari bibir SinB. Ia mengangguk di dada Jungkook.

"Terimakasih, Jungkook."

TBC!!

Thanks to readers and siders!
Voment nya ditunggu ya

Saranghae 💙

Eskey Squad
~Beagle 🐶

Manito ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang