Cklek!
SinB mendorong pintu itu dengan gerakan pelan.
Dan seseorang yang berdiri di hadapannya berhasil membuat SinB menutup mulut dengan kedua tangannya.
Ia lantas memeluk erat seseorang yang begitu ia rindukan. Yerin, ia kembali.
"Maafkan aku eonni hiks!"
Yerin hanya tersenyum dan menepuk-nepuk punggung SinB. Untuk beberapa saat tidak ada kata yang terucap di bibir keduanya. Hanya saling menyalurkan rasa rindu yang teramat sangat diiringi isak tangis SinB.
"Mau sampai kapan kalian disana?" Tiba-tiba saja Ny. Hwang yang sudah siap dengan pakaian kerjanya muncul di belakang mereka.
SinB segera melepaskan diri dari Yerin dan menatap ibunya. Yerin membungkukan sedikit tubuhnya memberi salam pada seseorang yang sudah ia anggap ibunya sendiri.
"Eomma, terimakasih."
"Cepat masuk, aku tak mau kau berlama-lama disana."
Lagi-lagi. SinB hanya bisa tersenyum menanggapi ucapan ibunya.
"Ayo masuk." Yerin memegang tangan SinB.
Lalu kedua gadis yang masih ingin melanjutkan acara "temu kangen" nya menuju ke kamar SinB.
"Yerin-ah,"
Yerin dan SinB berhenti bersamaan lalu menoleh ke arah Jessica.
"Jangan ulangi kesalahanmu lagi. Eomma pergi dulu."
Dan setelah Jessica keluar dari rumah untuk pergi bekerja di sebuah butik terkenal di Korea. Tidak asing dengan Blanc & Eclare? Itu adalah salah satu produk perusahaan tempat Jessica bekerja.
SinB meremas tangan Yerin yang ia genggam membuat Yerin menoleh padanya.
"Aku baik-baik saja." Katanya dengan senyum seperti biasa.
🎈🎈🎈
"Tangkap!" Seseorang dengan nomor punggung 03 melempar bola ke arah Jungkook.
Jungkook yang di semua club olah raga bernomor punggung 07 menangkapnya dengan cekatan. Ia membawa bola itu ke ring dan berhasil mencetak poin kemenangan.
Prittt!
"Yes!!"
"Uhuuuyy!!"
Jungkook berseru senang, tangannya terkepal di atas kepala. Semua rekan 1 tim nya berkumpul disekitarnya lalu mereka melakukan group hug sambil melompat-lompat.
Disisi lain tim lain hanya bisa pasrah menerima kekalahan.
🎈🎈🎈
"Jadi kau tinggal di rumah halmeoni?"
"Iya." Yerin memainkan rambut SinB yang berbaring di pangkuannya.
"Ahh syukurlah.. aku takut eomma benar-benar mengusirmu."
"Eomma memang mengusirku. Tapi setidaknya eomma masih peduli padaku. Ia menyuruh Jin oppa untuk mengantarku ke rumah halmeoni."
SinB tersenyum tipis. "Begitu rupanya.."
"Lalu bagaimana bisa eomma mengijinkanmu kembali ke sini?"
"Aku memohon setiap hari padanya."
SinB menatap Yerin tak percaya. "Jinjjayo?"
"Hm. Aku benar-benar tidak bisa jauh darimu SinB-ah."
Yerin menatap SinB tepat di matanya sambil tersenyum tulus dan hangat. Membuat keduanya hampir menangis.
"Nado eonni." SinB memeluk perut Yerin.
"Lalu, apa saja yang kau lakukan saat aku tidak ada?"
SinB terdiam. Gerakan kepalanya di perut Yerin mendadak berhenti. Yerin masih memperhatikan SinB menanti jawaban.
"Tidak ada."
SinB melepaskan dirinya dari Yerin lalu menegakan tubuhnya.
"Eonni,"
"Hm? Wae? Pasti ada yang ingin kau tanyakan?" SinB mengangguk.
"Aku.."
SinB menatap manik Yerin ragu.
"Sejak kau tidak disini, aku semakin menginginkan kebebasan. Aku-"
"SinB stop!" SinB terkejut Yerin menaikkan nada suaranya.
"Aku sudah kembali kesini. Aku sudah kembali di sisimu. Jadi jangan pikirkan hal semacam itu lagi." Suara Yerin perlahan menjadi pelan seperti biasa.
"Selama di rumah halmeoni aku banyak berpikir. Dan aku sadar tindakan ku memang ceroboh. Aku mengerti kenapa eomma bisa semarah itu. Karena ia tidak mau kejadian yang dulu terulang kembali. Kurasa kau juga mengerti."
Yerin menggenggam kedua tangan SinB. "Jadi kumohon, berhentilah. Aku akan membuatmu bahagia di dalam sini. Dunia yang kejam itu tidak pantas untukmu."
"Kau mengerti?"
Tes!
SinB menggeleng lemah. "Tapi aku ingin bebas. Aku ingin menciptakan kebahagiaanku sendiri bersama dengan orang-orang yang ku mau."
"SinB-ah, apa kau lupa bagaimana kakak mu mati?"
Yerin lalu mengambil sebuah foto yang selama ini selalu terpajang di nakas tempat tidur SinB.
SinB menatap foto itu. Isakan tangisnya semakin kencang dan memilukan.
TBC!
Thanks for reading!
Saranghae 💙Eskey Squad
~Beagle 🐶
KAMU SEDANG MEMBACA
Manito ✔
Aktuelle LiteraturSaat semua orang tau tentang kita, mereka akan berusaha memisahkan kita. Dan saat itu terjadi aku ingin kau tau bahwa aku tidak menyesal telah mengenalmu. Terimakasih telah menjadi temanku. Aku bahagia meski hanya sesaat. Ketahuilah, aku menyayangim...