-Part 10-

925 144 6
                                    

Suasana di rumah SinB telah kembali menjadi seperti biasanya. Mereka bertiga baru saja menyelesaikan makan malam yang ditemani tawa geli karna candaan Yerin.

"Eonni aku ke kamar dulu ya!"

"Hmm isangae..." Yerin memicingkan matanya menatap SinB.

SinB menatap Yerin bingung. "Ada apa?"

"Kau aneh. Tumben sekali semangat seperti itu. Biasanya kau paling malas disuruh kembali ke kamar." Tangan Yerin masih setia mencuci piring kotor. Sedang SinB berdiri di sampingnya.

"Benarkah?"

"Eoh. Ya sudah pergi sana ke kamarmu."

"Okay. Jaljjayo eonni!" SinB mengecup pipi Yerin lalu berlari masuk ke kamarnya. Hal itu semakin membuat Yerin heran. Apa yang membuat SinB berubah?

🎈🎈🎈

"Jungkook-ah!"

Jungkook yang awalnya menunduk memainkan kakinya akhirnya mendongak. Senyumnya mengembang melihat seseorang yang sejak 15 menit yang lalu ia tunggu.

Ia mengangkat tangannya kemudian melambai penuh semangat. Melihat itu, SinB ikut melakukan hal serupa.

"Boleh aku masuk??"

SinB menoleh sebentar ke arah pintu kamarnya.

"Sebentar." Ia menuju ke pintu dengan sedikit berlari. Ia menguncinya lalu kembali ke jendela.

"Sudah. Kemarilah." Katanya.

Jungkook dengan cekatan memanjat pagar besi bercat hitam itu. Sepertinya ia sudah sangat terampil dalam hal manjat-memanjat. Terlebih memanjat pagar rumah SinB.

"Wah apa aku terlihat keren?" Tanya Jungkook dengan penuh percaya diri.

SinB yang awalnya menatap Jungkook kagum berganti mengerucutkan bibirnya.

"Menyebalkan!"

Jungkook tertawa melihat wajah SinB yang begitu menggemaskan. Lalu tanpa banyak kata ia memeluk tubuh mungil SinB.

"Aku merindukanmu." Katanya.

SinB tersenyum di pelukan Jungkook. Ia ikut memeluk Jungkook, menutup mata dan menghirup dalam-dalam aroma tubuh Jungkook yang anehnya membuat SinB berdebar.

Merasa gugup, akhirnya SinB melepaskan dirinya dari Jungkook.

"Sudah makan?"

"Sudah. Kau?" Jungkook mencubit pelan pipi SinB. Jungkook menatap SinB tepat di matanya. Dan ini selalu berhasil membuat jantung SinB tak karuan.

"A-aku juga. Sekarang cuci tangan dan kakimu. Aku ingin kau menemaniku tidur." Ucapnya cepat.

"Hm?? Kau yakin??"

"Geureomnyeo! Sana cepat!" SinB mendorong Jungkook masuk ke kamar mandi.

Setelahnya ia duduk di pinggir tempat tidur dan berusaha mengatur nafasnya. Berada di dekat Jungkook entah kenapa membuat jantungnya berolah raga. Padahal sebelumnya tidak seperti ini.

SinB berjalan menuju meja belajarnya. Ada segelas air putih disana. SinB segera meminumnya hingga habis lalu kembali duduk di ujung tempat tidurnya.

Tak lama Jungkook keluar dari kamar mandi.

"Kau menyiapkan handuk untukku?" Tanya Jungkook. Sebab ada 2 handuk di dalam sana, yang memang SinB siapkan satu untuk Jungkook. Handuk dengan warna merah milik Jungkook dan yang putih milik SinB. Walaupun sebenarnya kedua-duanya milik SinB.

"Hm. Kau menyukainya?"

Jungkook tersenyum lalu duduk disamping kanan SinB.

"Apa aku pindah kesini saja? Bahkan aku punya handuk sendiri."

Kedua remaja itu berakhir tertawa bersama karena hal tak masuk akal yang Jungkook bicarakan. Kegugupan yang SinB rasakan pun menghilang seiring dengan kenyamanan yang Jungkook berikan. Jungkook sangat pandai merubah suasana menjadi lebih menyenangkan. Karena itu SinB selalu merasa nyaman dan bahagia saat Jungkook ada disisinya.

"Sekarang giliranmu." Ucap Jungkook tiba-tiba.

"Apa?"

Jungkook mengangkat tangannya. Menyentuh dahi SinB. Menyapu permukaan wajahnya dengan pelan, mulai dari dahi, hidung, lalu sampai ke bibirnya. SinB dibuat merinding sendiri karena sentuhan Jungkook.

"Cuci wajahmu." Ucapnya setengah berbisik.

SinB mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Eo-eoh." Dengan hati berdegup kencang SinB melangkah pelan menuju ke kamar mandi.

Jungkook tidak bisa berhenti tersenyum melihat tingkah SinB yang begitu menggemaskan baginya. Ia tau SinB gugup, tapi ia tak menyangka SinB akan sebegitu lucunya saat sedang gugup. Pipinya memerah dan respon tubuhnya menjadi sangat lambat. Benar-benar polos. Membuat Jungkook selalu ingin melindunginya. Melindungi dari apapun yang akan melukai gadis polos bermarga Hwang ini. Jungkook ingin sekali merubah hidup SinB dan membuatnya bahagia.

Mengeluarkannya dari cangkang abadi yang ia sebut sebagai rumah. Memberinya kebebasan untuk pergi dan bermain di luar sepuasnya. Mengunjungi tempat-tempat yang indah. Mencoba berbagai macam makanan enak. Mengunjungi perpustakaan nasional yang ingin sekali SinB datangi, dan lain-lain.

Bisakah Jungkook melakukannya?

"Sudah?"

"Ne. Dan sekarang aku mengantuk."

"Cha! Ayo kita tidur tuan putri." Jungkook menuntun bahu SinB untuk berbaring. SinB hanya bisa tersenyum diperlakukan seperti itu oleh Jungkook. Ia menyukainya.

Jungkook ikut tidur di samping SinB. Menjadikan tangannya sendiri untuk bantalan kepalanya dan tidur menghadap SinB.

SinB menoleh hingga tatapan mereka bertemu. Setelah beberapa detik Jungkook tersenyum sadar akan apa arti dari tatapan SinB. Ia merentangkan lengan kirinya dan SinB berakhir tidur di dalam dekapan Jungkook.

"Kenapa kau wangi sekali?" Suara SinB memecah kehingan.

"Hanya untuk mu."

SinB tertawa kecil di dalam pelukan Jungkook. Jungkook pun tersenyum merasakan kepala SinB bergerak-gerak di dadanya.

"Jalja."

"Jalja, Jungkook."

🎈🎈🎈

Yerin yang ingin mengantarkan susu ke kamar SinB mendadak membeku di depan pintu kamar SinB. Matanya membulat dan jantungnya berdetak dengan kencang.

'SinB bicara dengan siapa?'

TBC!!

Thanks for reading!
Semoga ada yang nunggu kelanjutannya ya.
Saranghae ❤

Eskey Squad
~Beagle 🐶

Manito ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang