Prolog

33.3K 1.9K 18
                                    

Jiao An bernafas cepat, ia berlari menghindari kejaran sambil terus memegang lengan kirinya yang terluka

"Kejar perempuan itu!!!"

"Berhenti!!"

Suara teriakan kembali terdengar, Jiao An menoleh sebentar kebelakang dan melihat kumpulan pria berjas hitam berlari mengejarnya beberapa dari mereka memegang senjata listrik.

Ia kembali fokus kedepan meraba kantong celana dan melemparkan bom asap, terdengar sederhana memang. Namun bom itu ia rancang secara khusus untuk menghentikan saraf dan otak bagi siapa pun yang menghirupnya.

"Brengsek! Bajingan itu berani menipuku" ucapnya menggertakkan gigi

Gedung ini sudah secara otomatis menutup jalan keluar ketika pemberitahuan penangkapannya tersebar, ia bak tikus yang sekarat berusaha kabur!

Jiao An secara acak menaiki tangga sementara perangkat lunak didalam dirinya mengawasi keadaan sekitar beberapa meter didepan ada sebuah ruangan yang kosong. pengejar dibelakang semakin bertambah

Bom asap yang ia lemparkan sama sekali tidak berguna!!

Darah dilengannya terus menetes deras, Jiao An menggertakan gigi sebelum merobek ujung kaos yang ia pakai dan mengikat kencang di area yang terluka.

Ia menendang paksa pintu segera memasukinya, aneh tidak ada perlindungan sistem didalam ruangan ini.

Ia memandang sekitar, ruangan ini kosong hanya dinding kaca yang jadi pemisah. Entah kenapa nafas Jiao An semakin memberat pandangannya berkunang kunang ketika melihat kearah bawah ia menyadari paha dalamnya tertancap jarum kecil.

"Pelumpuh.." desisnya mencabut paksa jarum tersebut

Ia berjalan tertatih, menuju dinding kaca dari ketinggian pemandangan diluar Jiao An tahu kalau ia berada dilantai 60 keatas

Alisnya terajut sempurna menahan rasa sakit, namun luka dihatinya lebih menyakitkan. Situasi ini tak akan pernah terjadi kalau saja ia tak menerima permintaan klien ini.

Empat jam yang lalu ia baru saja menyelesaikan permintaan pembunuhan seorang pengusaha muda, terdengar klise. Karena klien ini meminta pengusaha muda ini dibunuh didepan publik. Tapi kenapa setelah misi ini terlaksana semua keamanan mengetahui posisi dmana Jiao An menembak??

Dan tiba tiba saja ia sudah dikepung puluhan orang

Jelas ini terencana! Wajahnya bahkan sudah tersebar diseluruh dunia dan ia di cap sebagai buronan paling berbahaya!

Ia sudah yakin menyiapkan semuanya dengan sempurna.. bajingan mana yang berani menjebak dirinya!?

"Dia disini!!" jerit seseorang berhasil mendobrak pintu

Dalam sekejap puluhan pria berjas hitam menodongkan berbagai senjata api dan listrik diwajahnya

"Berani bergerak kami akan membunuhmu ditempat!!"

"Membunuhku??" ulangnya dingin menatap kerumunan itu, bahkan ketika nyawanya diujung tanduk pun sorot matanya tak berubah

Tajam menusuk tulang, Jiao An tak takut mati namun ia tak sudi mati tanpa tahu dalang dibalik semua ini

"Coba saja kalau bisa" seketika itu ia melemparkan dirinya kearah dinding kaca, suara pecahan terdengar keras.

"DIA...!!!"

Pang!!

Waktu terasa berhenti Jiao An melihat kedadanya seseorang menembaknya dengan peluru timah, hanya dua detik, dua detik . ketika Jiao An melihat keatas sesosok wajah familiar menatapnya dari gedung.

Wajah orang itu terjulur keluar, dan Jiao An yakin pengelihatannya tak pernah salah

"Xian Wei??" bisiknya lemah

Saat itu juga tubuhnya tertarik kuat kebawah, pandangannya menggelap





Halo halo :v

Menurut kalian bagaimana dengan awal prolog ini?? mungkin tulisanku agak kaku ya -_-' jadi ya gitu deh, cerita ini hanya terbentuk dari pikiran gaje setelah banyak membaca genre china

Singkatnya kuharap kalian suka :*

The Beautiful Killer Cold-Blooded, Perhaps?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang