22. Kakak Beradik

9.9K 1.1K 52
                                    



"Disana rumah kami" ucap Li Ming menunjuk ke arah sebuah rumah

Jiao An memperhatikan, rumah itu paling dekat dengan pinggiran hutan. Dinding rumahnya sederhana sekali terbuat dari balok balok kayu dan atapnya terbuat dari timbunan rerumputan kering

Intinya sangat sederhana, namun Jiao An sudah terbiasa masalahnya adalah pemuda itu. Sambil berpikir Jiao An melirik kearah Mu Zhao Yang

Pemuda itu berasal dari keluarga kaya, apakah ia tidak akan mengatakan sesuatu yang akan menimbulkan kekacauan??

"Ini tempat tinggal aku dan kakakku! Jika kalian tidak terbiasa tinggal ditempat ini pergi saja!!" ucap Li Jie selesai berbicara kepalanya langsung dipukul oleh Li Ming

"Kakak?!"

"Mereka telah menyelamatkan kita! Sopan sedikit! Jika saja anak itu tidak datang ketempat ini kau pikir aku akan berakhir dimana?" bisik Li Ming memperingatkan

Li Jie menunduk sambil terus mengusap kepalannya kesakitan. Apa yang dikatakan kakaknya memang benar, namun ia masih tidak mempercayai orang asing! Tidak mungkin mereka tidak memiliki niat bersembunyi bukan?

"Ah, namaku Li Ming, dan ini adikku Li Jie" ucap Li Ming mencoba mengubah suasana yang kian memberat "Jika boleh tahu, siapa nama tuan penyelamat ?"

"Adik kecil ini dipanggil De Hua!! Aku sukanya memanggilnya adik Hua! Dan aku sendiri Mu Zhao Yang!" seru Mu Zhao Yang gembira ia mengangkat Qiqi dilengannya

"Serigala ini dipanggil Qiqi" sambungnya semangat

Li Ming tersenyum, ia baru menyadari bahwa pemuda itu bertingkah seperti seorang anak anak, tanpa sadar ia memandang De Hua. Anak laki laki itu malah mengeluarkan aura yang membuat orang ingin menjaga jarak darinya

Berbeda dengan Mu Zhao Yang, ia sendiri bertanya tanya bagaimana mereka bisa bersama?

Jiao An mengabaikan mereka berdua, ia berjalan mendekati Mu Zhao Yang sebelum menarik Qiqi kedalam pelukannya

"Adik Hua??" tanya Mu Zhao Yang, ia seakan tidak rela serigala lembut itu ditarik dari kukungan pelukannya

"Ia kelelahan" balas Jiao An datar membalikan badan mengikuti langkah Li Ming yang tertatih tatih memasuki rumah

Mu Zhao Yang mengerutkan kening kebingungan, ia menyadari sedari tadi De Hua mengabaikannya, memang tingkah anak itu terlihat biasa namun jika diperhatikan lebih teliti ia akan membuang muka jika tanpa sengaja bertabrakan mata dengan dirinya

Memang Mu Zhao Yang salah apa??

Apa De Hua baru sekarang menyesal telah membawanya? Dan akan bermaksut meninggalkan ia disini? Atau akan membuangnya? Maka ia tidak akan pernah diizinkan memiliki pikiran itu.

Jiao An melirik, ia baru menyadari ada sesuatu yang salah "Dimana orang tua kalian?"

"Orang tua kami meninggal 4 tahun yang lalu, mereka tertimbun longsor dikaki bukit karena menghindari kejaran perompak gunung!" sahut Li Jie pedas

"Ah, maafkan adikku. Dia selalu seperti itu jika membahas orang tua kami" ucap Li Ming pelan, Jiao An hanya diam. Tidak memberikan respon namun sinar matanya jelas mengatakan ia tertarik

"Waktu itu Li Jie baru berumur 6 tahun dan aku 11 tahun, setelah kematian orang tua kami, aku bekerja sebagai pelayan dirumah pedagang" sambungnya lembut "Berkat itu kami bisa bertahan hidup sampai sekarang"

"Kalau begitu kakak perempuan Ming tidak punya orang tua?" tanya Mu Zhao Yang polos

Jiao An memijat dahinya, pemuda itu merusak suasana !

The Beautiful Killer Cold-Blooded, Perhaps?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang