"Bawahan ini melapor kepada tuan" Gu Yuan membungkuk sedalam dalamnya menyambut tuannya
Pria bertopeng itu seperti biasa duduk dengan punggung lurus menghadap jendela, ditangannya terdapat secangkir teh yang mengeluarkan bau harum
Aura yang dimilikinya sungguh mempesona dan menarik seseorang untuk tunduk padanya
"Tuan, konflik dengan kerajaan tetangga semakin memanas, dan mereka telah menyiapkan bala tentara kecil untuk merampas wilayah wilayah dipinggir, tak lama lagi bala tentara itu akan mencapai kota ini" Gu Yuan melaporkan hasil pengamatannya
Ia sama sekali tak mendongak. pandangannya selalu terkunci dilantai kayu
"Hmn" Pria bertopeng itu berguman lembut "Bagaimana dengan Feng dan Xi Song?? "
"Melapor, saat ini mereka masih memburu batu pemulihan Fuyuan"
"Mereka masih belum menyerah ternyata" Pria itu menyesap teh sebelum berdiri melemparkan lengan baju
"Ketika bala tentara musuh sudah mendekat, lindungi nyawa penduduk dikota ini dan buat mereka pergi sejauh mungkin. Lakukan tugas kalian seperti biasa mulai sekarang.. aku akan melakukannya sendiri"
Gu Yuan membungkuk hormat
"Bawahan ini mengerti" dan ia pun menghilang
ooo
"....." Jiao An menatap kosong, sementara Hui Fang duduk diatas pohon menunggu sambil tersenyum
Jiao An melemparkan pandangannya kearah Hui Fang,
Saat ini Jiao An diperintahkan untuk bermeditasi dibawah air terjun, terdengar mudah memang. Namun ketika ia melihat bagaimana air terjun itu Jiao An langsung menelan kalimat itu bulat bulat.
Wanita itu serius ingin membunuhnya!!!
"AnAn, ada apa?? Ayo cepatlah, ingat! Ketika kamu bermeditasi pusatkan pikiranmu dan jangan berpikir macam macam! Meditasi ini berguna untuk membuat tubuhmu menguat!"
Yang ada ketika ia bermeditasi hanya satu yang ada dipikirannya, ia benar benar akan mati secara perlahan!
Tanpa membantah, ia berjalan perlahan memasuki sungai dan menuju air terjun. Aliran air yang cukup deras hampir menghempaskannya berapa kali dan adegan itu terus terulang ulang
Dan ketika ia berpikir ini terakhir kalinya, Jiao An segera melompat dan mendarat tepat diatas air terjun, ia hampir membuat seringai kemenangan sebelum sebongkah batu jatuh menimpa kepalanya
Jiao An "......"
"Ah! Aku hampir lupa mengatakan, aliran sungai cukup deras sehingga bebatuan diatas ikut terhanyut dan jatuh kebawah sambil bermeditasi kamu harus mengabaikan segalanya! Abaikan!"
Mungkin Jiao An akan segera mengalami geger otak ringan
"Nah! Panjat tebing ini!" Hui Fang menunjuk kearah tebing yang sangat curam dan memiliki ketinggian hebat
Jiao An mengangkat alis, panjat? Cukup mudah namun ketika ia sudah beberapa meter diatas ketinggian, dilihatnya Hui Fang yang sudah berada diatas.
Masih dengan wajah menampilkan senyum lembut, ia menggelindingkan batu raksasa tepat kearahnya
Jiao An yang terkejut langsung saja melompat menghindar membuat panjatannya menurun beberapa meter
Ia mendongak melemparkan tatapan kebencian
"Gurumu ini akan terus menghalangi usahamu, karena itu AnAn harus berusaha sambil bertahan" ucap Hui Fang lembut, bibirnya menarik senyuman anggun sungguh sangat tidak sesuai dengan kalimat yang ia ucapkan
Dan sekejap puluhan batu lain menggelinding menuruni tebing
Harusnya ia benar benar menolak tawaran itu.....
Beberapa hari kemudian Jiao An berbaring dengan punggung menghadap langit, seluruh tubuhnya sakit! Menggerakan jari pun sakit! Bola matanya pun sakit!
Ia mengeluarkan gerutuan acak menggambarkan betapa lelah dirinya
Qiqi yang duduk diatas dengan mode serigala raksasa meletakan kakinya diatas punggung Jiao An bermaksut untuk memberikan pijatan namun ia segera menarik cepat kakinya ketika Jiao An berteriak
Tulang berbalut kulit itu mengeluarkan suara gemertak tulang
"Qiqi....."
"Maafkan Qiqi!!! Qiqi tidak bermaksut demikian tuan!!"
Jiao An diam, terlalu malas untuk berbicara. Akhirnya ia bisa beristirahat setelah wanita setan itu pergi untuk sementara, mengurus entah apa ia juga tidak peduli
Pelatihan tak berdasar itu lebih mirip perintah yang hanya ingin menyiksanya
Apanya yang akan membuat ia menjadi pendekar terhebat didaratan?! Omong kosong!
"Tuan, Hui Fang meninggalkan beberapa buah buahan disini" Qiqi membawakan tumpukan buah buahan itu dengan menggelindingkannya menggunakan moncong
Saat itu Jiao An langsung bergerak, ia segera duduk dan tanpa basa basi menyambar buah terdekat dan memakannya bak binatang buas
Terlalu repot repot untuk mengelap sari buah yang meleleh dibibirnya
Ia sungguh lapar, buah buah ini tidak cukup untuk memuaskan perutnya, ia butuh sesuatu yang berat dan penuh karbonhidrat, sambil mengelap bibir Jiao An berdiri menyiapkan pisaunya
"Qiqi, mari kita berburu"
"Baik !!" dan serigala perak itu melompat gembira menyusul langkah Jiao An yang telah menjauh
TBC..
Mungkin ada yang bertanya tanya kok cepet banget updatenya Thor?? ya karena takutnya minggu depan aku bakal sibuk sama tugas (mesraan dulu sama yang namanya tugas)
jadi hari ini sama besok bakal update terus, dan juga tiap bab ini pendek banget :v (aku tahu kok perasaan kalian)
kuharap kalian sudi sekedar meninggalkan jejak sebagai bentuk mendukung cerita ini :)))

KAMU SEDANG MEMBACA
The Beautiful Killer Cold-Blooded, Perhaps?
Fantasy[Bukan novel terjemahan] Jiao An adalah seorang pembunuh bayaran terkenal di abad 25, siapa yang tak mengenal dirinya? setiap orang yang menggunakan jasanya harus mengeluarkan biaya mahal dia adalah agen multitalent yang telah menjalani pelatihan b...