23. Kamu Tidak Takut?

9.6K 1.2K 44
                                    



Jiao An memandang kosong langit langit ruangan, disini cukup gelap penerangan hanya satu itu pun diletakan diruangan tengah untuk berbagi. Ia dapat menghitung jumlah tiang yang terpasang diruangan ini.

Meski kecil, tampaknya Li Ming benar benar rajin membersihkan rumah tersebut hingga tidak ada sedikit pun sarang laba laba

Hanya ruangan yang digunakan sebagai kamar yang beralas, itu pun tidak memiliki bantal, hanya secarik tipis selimut penuh tambalan yang ada

Ia sudah terbiasa tidur dalam kondisi apa pun. menurut Jiao An, memiliki atap rumah sebagai pelindung sudah menjadi berkah karena dalam masa lalunya ia selalu tidur beratapkan langit

"Adik Hua??" sebuah suara terdengar dipojokan kamar

Jiao An menoleh melihat Mu Zhao Yang bergelung dipinggir, ia meringkuk dalam posisi kaku, matanya menatap Jiao An dengan pandangan sedih

Berkat sinar bulan yang menyinari masuk melewati jendela Jiao An dapat melihat pemuda itu, suasana terasa fantasi. Jujur ia telah terbiasa tidur bertumpuk tumpuk dengan banyak pria karena pelatihan, situasi ini tidak dianggab canggung oleh Jiao An

"Apa?" sahut Jiao An

"Adik Hua membenci Zhao Yang?" perkataan itu membuat Jiao An menoleh menatapnya

"Tidak"

"Lalu kenapa adik Hua bersikap aneh?"

"Memang aku biasanya bagaimana?" dengus Jiao An

"Bukan! Bukan begitu maksut Zhao Yang, hanya Adik Hua.... seperti menghindari Zhao Yang.."

Jiao An terdiam, membalikan punggung membelakangi Mu Zhao Yang. Menatap dinding kayu. Kenapa didepan pemuda itu ia sekarang melunak? Entah mengapa ia merasa telah bertingkah berlebihan

"Hei...."

"Iya adik Hua?" secepat kilat Mu Zhao Yang membalas membuat kepala Jiao An dipenuhi garis garis hitam

"Apa... kau tidak takut dengan diriku?"

"Tidak!" Mu Zhao Yang menggelang kuat "Adik Hua memang sangat galak, tapi Zhao Yang tidak takut! Karena adik Hua sangat perhatian dengan Zhao Yang ini" ucapan itu entah mengapa terasa aneh terdengar oleh Jiao An

"Bukan itu maksutku" Jiao An berbalik menghadap pemuda itu melemparkan tatapan dingin namun ganas, tapi dibalik itu semua ia sangat ragu dan entah mengapa merasa takut

"Aku.. sudah membunuh orang didepanmu, bahkan aku bisa dengan mudah membunuhmu" ada jeda dikalimatnya, saat mengatakan itu kontak mata dengan Mu Zhao Yang tidak terputus "Kau tidak takut?"

Jiao An menunggu, tatapan matanya masih sama

"Lalu kenapa? Aku akan tetap mengikuti adik Hua! Karena adik Hua tetaplah adik Hua! Hanya adik Hua yang memperlakukan Zhao Yang ini dengan baik!" ketika mengatakan itu Mu Zhao Yang tersenyum lebar hingga matanya menyipit

Jiao An terdiam, ia menatap kosong beberapa detik namun sudut bibirnya tidak berbohong untuk meringkuk menahan tawa entah mengapa ia ingin tertawa atau menangis menyaksikan pemikiran sederhana Mu Zhao Yang

Tanpa sadar Jiao An tersenyum tipis, memang seperti anak anak tapi ia jelas yang merasa seperti anak anak. Mu Zhao Yang sudah jelas akan berpikir seperti itu. Untuk apa ia bertanya? Benar benar konyol

"Adik Hua?" Mu Zhao Yang membeku menatap pemandangan didepan, lagi lagi anak itu tersenyum, entah mengapa setiap De Hua tersenyum itu seperti menggetarkan hatinya

The Beautiful Killer Cold-Blooded, Perhaps?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang