"Sudah bekerja" suara Anna mendingin, tubuh wanita itu menghalangi pandangan Jiao An dari pintu yang terbuka
"Mimpi indah sayang" ucap Anna lembut sebelum tubuh Jiao An terjatuh kelantai pandangannya terasa berkunang kunang sebelum ia tenggelam pada kegelapan
"Kenapa kau terus menang!!? Sekali kali cobalah mengalah pada perempuan!!"
"Karena kau perempuan aku tidak akan pernah mengalah"
"Apa!? Aihhh!! Bisa bisa aku kehilangan rotiku untuk hari ini!"
Suara berisik itu membangunkan Jiao An, ia memejamkan mata sebelum membukanya kembali karena pandangan yang ia miliki sangat kabur. Dunia seakan berputar putar setiap ia membuka mata
"Jiao An!! Kau akhirnya sadar!! Dasar pemalas!" suara yang tidak asing terdengar membuat Jiao An menoleh
Ia dapat melihat Shu Qi tengah berdiri disamping tempatnya, tangan kanan memegang kartu sementara seorang anak laki laki lain duduk. Jiao An ingat, namanya Dante
"Dimana ini?" Tanya Jiao An duduk ia menggosok matanya yang semakin memberat
"Ini? kamarku, kamar kita" Balas Shu Qi
Wajah Jiao An tampak gelap. Ia sama sekali tidak dapat belum mencerna apa pun yang terjadi sebelum melihat cairan infus terpasang disalah satu lengannya
"Kau sudah tertidur kira kira seminggu" ucapan Shu Qi membuat Jiao An melihat wajah gadis itu dengan pandangan tak percaya
"Hah?"
"Kata Dokter Brian mungkin penyakitmu sedikit lebih berat dari kami, kebanyakan kami tertidur hanya sejam atau pun paling lama sehari, tapi kau malah tertidur seminggu penuh!" seru Shu Qi
"Apa? Aku masih tidak mengerti"
Shu Qi menarik napas sebelum menjelaskan "Apa kau ingat? Pada hari pertama kita disini Anna memeriksa kesehatan kita. Ia memberikan kita semacam serum agar mampu bertahan hidup serta kekebalan dari penyakit dari yang kita derita. Tubuh yang belum mampu menerima serum itu memberikan penolakan dengan cara tertidur serta membentuk pondasi tersendiri"
"Rata rata hanya menghabiskan waktu sejam kau anak terlama yang kukenal karena tertidur paling lama" ucap Dante
Jiao An melihat tangannya, serum ? tapi ia kalau tidak salah lihat melihat sesuatu dibalik ruangan kesehatan itu,
"Shu Qi, bagaimana dengan anak anak lain? "
"Huh? Apa maksutmu?"
"Anak anak lain!! Diruangan itu-" ia belum sempat melanjutkan karena pipinya tiba tiba saja ditampar oleh Shu Qi dengan lembut. Wajah Jiao An berubah heran dan terkejut, apa apaan ini?
"Ahh Jiao An kupikir pipimu tadi ada sesuatu! Maaf ya! Aku refleks menamparnya hehehe" berbeda dengan reaksi Shu Qi membuat Jiao An tercengang. Bukankah ia memukulnya dengan tatapan gelap?
Tangan kanan Shu Qi yang bergoyang membuat Jiao An mengalihkan fokusnya, diujung kartu itu terdapat kode abjad, ia melirik kearah Dante. Anak laki laki itu juga memegang kartu dengan kode abjad kecil diujungnya
Mata Shu Qi berkedip sementara Dante masih dengan raut santai, tapi Jiao An dapat melihat ujung jarinya bergerak memberikan petunjuk
Mereka bertukar pendapat dengan cara bermain kartu, padahal ruangan ini tertutup namun melihat kehati hatian mereka bertukar kata Jiao An menebak ada sesuatu diruangan ini yang mengawasi segala pergerakan dan perkataan mereka
"Kau sudah baikan? Sebentar lagi makan siang, kau sudah ketinggalan pelajaran selama satu minggu!" ucap Shu Qi masih dengan raut biasa seolah olah apa yang mereka lakukan tidak pernah terjadi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beautiful Killer Cold-Blooded, Perhaps?
Fantasy[Bukan novel terjemahan] Jiao An adalah seorang pembunuh bayaran terkenal di abad 25, siapa yang tak mengenal dirinya? setiap orang yang menggunakan jasanya harus mengeluarkan biaya mahal dia adalah agen multitalent yang telah menjalani pelatihan b...