31. Kalian Pantas Mati

8.7K 1K 9
                                    



"Baik, kalian akan mengepung seluruh desa dan memastikan tidak ada penduduk yang melarikan diri seorang pun!" orang bertubuh besar namun gempal itu tengah memberikan intruksi singkat

"Bagaimana dengan anak anak dan perempuan? Bukankah target malam ini kita hanya akan menculik para orang tua?" tanya perompak lain bertubuh kurus

"Itu hanya rencana kita, namun penculikan ini kita sangat perlu memerlukan kerja! Aku ingin bersenang senang dengan perempuan yang kita culik! Begitu selesai kita memakainya jual saja ke rumah pelacuran" ucapnya disertai senyum menjijikkan

Ia membayangkan penuh gairah ketika setiap malam ranjangnya akan selalu ada setiap wanita yang menghangatkan. Apa lagi mereka akan mendapatkan imbalan begitu misi ini selesai!

"Tapi, bos besar hanya memerintahkan untuk menculik. Tidak ada intruksi lebih lanjut soal memperkosa perempuan... dan lagi apa tujuan kita untuk menculik anak anak?"

"Dengar kau! bukankah ini perbuatan yang saling menguntungkan? Kau bak mendapatkan emas jatuh dari langit namun hanya memalingkan muka dan melangkah menjauh?! Berbeda denganmu! Aku tidak akan membuang kesempatan ini sia sia"

Mendengar perkataan itu perompak gunung bertubuh kurus tertegun singkat. Sementara teman temannya memiliki bola mata seterang bara karena telah terbakar nafsu. Bahkan hanya dengan memikirkan kesenangan yang semakin dekat tidak sedikit dari mereka mengeras

"Baiklah, kami yang akan memasuki desa. Sedang yang lain berpencar!"

"Tapi aku juga ingin merasakan para perempuan itu! Kami akan menjaga sekeliling hutan dengan angin bertiup dingin sementara kau merasakan kehangatan dari guncangan seorang wanita?!"

Mendengar itu perompak gunung memimpin itu tertawa, ia memegang perut besarnya yang terguncang guncang akibat tawa besar yang ia ciptakan

"Tentu saja tidak! Tenang saja! Aku akan menyisahkan perempuan segar untuk kalian" ucapnya

Setelah perundingan singkat itu mereka pun berpencar dengan lompatan tinggi

"Baiklah ikuti aku" ucap perompak gunung memberikan perintah

Namun baru saja satu langkah mereka melangkah, terdengar suara pecah memekakkan telinga. Seketika itu juga mereka terdiam saling menoleh memastikan keadaan.

"A..A saudara ... Ju.."

Telah tergeletak seorang mayat dengan kepala pecah menyisahkan tulang wajah yang menampakkan bagian dalam isi kepala.

Mereka hanya mendengar ledakan! Tidak ada sedikit pun suara kesakitan dan belaan dari Ju ini, bisa dipastikan ia bahkan tidak menyadari nyawanya telah melayang

"Apa yang terjadi disini!!?"

"Kita bahkan tidak merasakan apa pun!"

Seketika kumpulan perompak gunung ini panik, mereka segera mengeluarkan pedang bersiap siaga memandang penuh waspada kesegala penjuru arah. Keringat dingin menetes Ju berjalan paling belakang

Mereka tidak tahu siapa pembunuhnya mau pun senjata apa yang dipakai, namun satu hal yang jelas..pembunuh itu berbahaya!!!

Padahal mereka yakin sudah berpencar cukup jauh, namun mengapa desa yang mereka tuju terasa begitu jauh? Tidak peduli seberapa jauh mereka melangkah namun kegelapan yang tak berujung tak ada habisnya!

Jauh dikegelapan malam Jiao An tengah bersembunyi dibawah rimbunan lebat dedaunan pohon

Tubuh mungilnya tertutup sempurna, bila ada seorang yang tengah melintas maka bisa dipastikan mereka tidak akan mengetahui letak persembunyian anak itu!

The Beautiful Killer Cold-Blooded, Perhaps?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang