8.Dapatkah Kita Bertemu Kembali?

11.9K 1.4K 33
                                    



Jiao An selesai membalut luka dipergelangan kaki Mu Zhao Yang, balutannya sangat rapi dan bersih, Jiao An mengangguk sempurna melihat hasil karyanya

"Adik Hua! Kamu sangat hebat!! Apakah kamu seorang dokter?? Keterampilanmu sangat mengagumkan!" puji Mu Zhao Yang berseru gembira memandangi pergelangan kakinya yang berbalut kain Jiao An

"Bukan, tapi aku sering terluka"

"Terluka?" Mu Zhao Yang memiringkan kepala memandangnya bingung, Jiao An mengerjapkan mata

"Lupakan" desisnya

"Tuan!!!!" Qiqi memanggil, kepalanya muncul dari balik pepohon dengan bulu dipenuhi dedaunan hutan, ia menyalak gembira ekor tebalnya bergoyang goyang semangat saat menuju kearah Jiao An.

Tiba tiba bahu Jiao An merasa berat, ia menoleh mendapati Mu Zhao Yang, yang tengah mencengkram erat bahunya berusaha membungkukkan badan, perbuatan yang sangat sia sia karena tubuhnya sangat tinggi.

"Adik Hua!! Lindungi aku!!" jerit Mu Zhao Yang terus menghindari Qiqi

"Aku tidak melakukan apa pun!" dan Qiqi tampak panik melihat Mu Zhao Yang yang terus menghindarinya

Jiao An "......."

Sepertinya Mu Zhao Yang trauma karena kerumunan serigala tadi.

Ia menghela nafas dan dengan lembut bergeser kesamping, ia lupa bahwa pemuda ini memiliki pemikiran anak anak, hanya tubuhnya yang berkembang berkebalikan dengan pemikiran otaknya.

"Ia tidak jahat, namanya Qiqi. Ia binatang peliharanku" ucap Jiao An

Tangan Mu Zhao Yang tidak lepas dari bahunya, ia menatap Jiao An dengan bola mata jernih. Berlapis kabut bening menandakan ketakutan

"Serigala yang aku temui hampir memakanku!"ucapnya tidak mau bergeser dari belakang Jiao An

"Karena mereka serigala liar, Qiqi sudah kulatih dengan baik" balas Jiaon An menggunakan nada membujuk, 'ralat, program otak buatannya sudah kurancang dengan sangat baik'

"Benarkah?" tanya Mu Zhao Yang, ia menatap Jiao An dengan pandangan yang mampu membuat siapa pun melihatnya melunak

"Bagaimana kalau ia menggigit Zhao Yang??" dan sekali lagi ia kembali bertanya

Dahi Jiao An berkedut menahan perasaan untuk mengamuk namun ia hanya mengatakan "Aku berani bersumpah"

"Tuan!! Aku tidak mungkin menggigitnya!" dan Qiqi kembali protes ditengah kepanikan, Jiao An sendiri hanya memberi isyarat ' aku tahu dan buat dia nyaman' cyborg itu pun terdiam patuh

Dengan perlahan lahan Jiao An membimbing Mu Zhao Yang mendekati Qiqi, awalnya ia bisa melihat tubuh pemuda itu gemetar. Namun saat tangan giok itu menyentuh bulu serigalanya ketakutan ditubuhnya lenyap

"Adik Hua! Serigalamu benar benar patuh!" ucap Mu Zhao Yang riang mengelus bulu bulu Qiqi.

Jiao An tidak bisa tidak melunak melihat pemandangan itu, ia hanya menaikan sudut bibirnya. Entah mengapa bertemu pemuda itu tidak buruk juga

"Baiklah ini hampir gelap" Jiao An mendongak menghirup udara "Aku akan mengantarmu " dan ia mengambil keputusan setidaknya sampai Mu Zhao Yang pulang dengan selamat

"Benarkah?? Kalau begitu, bisakah adik Hua mampir?? Dikamar Mu Zhao Yang mempunyai banyak mainan! Kita bisa bermain bersama!"

Ajakan itu langsung Jiao An tolak mentah mentah "Hanya mengantar" ucapnya namun ketika ia melihat aura tubuh Mu Zhao Yang entah mengapa menjadi menyedihkan membuat ia tanpa sadar berkata "Akan kupikirkan"

Dan sedetik kemudian pemuda itu bahagia kembali membuat wajah Jiao An menghitam 'Ia ditipu bajingan cilik ini!?'

Mereka perlahan keluar, karena kaki Mu Zhao Yang terluka, Qiqi menopangnya membiarkan tubuh pemuda itu setengah bersandar pada badannya . Jiao An sendiri berjalan beberapa langkah kedepan mengantisipasi kalau kalau seekor monster menyerang mereka bertiga

Perasaannya saja atau memang punggungnya seakan dilubangi oleh tatapan tajam?

Namun saat ia berbalik Mu Zhao Yang masih tersenyum lebar dipenuhi tatapan polos, membuat ia mengenyahkan pikiran itu jauh jauh dan terus berjalan

Sekali kali Mu Zhao Yang akan bertanya dan terus mengoceh sepanjang perjalanan, Jiao An hanya menanggapi dengan gumanan pendek

Gadis itu mengerutkan kening singkat, aneh. Apa memang hutan sesunyi ini? biasanya ia akan segera diserang dalam beberapa langkah namun sangat sunyi. Suara serangga pun seakan telan kesunyian

"Adik De Hua ada apa?" tanya Mu Zhao Yang

Jiao An mematahkan ranting pohon dan menoleh "Tidak apa apa" dan ia kembali berjalan lurus

Atau mungkin Mu Zhao Yang membawa keberuntungan?? Dan ia mendengus memikirkan hal itu

Awalnya suasana yang gelap pun sedikit terang saat mereka mencapai tepi hutan, Jiao An mengambil jalur yang berbeda, takut bangkai bangkai yang telah ia bunuh beberapa waktu lalu telah membusuk

Kota ini menjadi lumayan ramai saat malam hari sepanjang jalanan dihiasi dengan obor serta lampu minyak sebagai penerang malam, Jiao An membawa Mu Zhao Yang melewati jalanan sepi

Ketika sampai, ia hanya mengantar sampai beberapa meter dari penginapan

"Adik Hua akan pergi?" tanyanya sedih saat Qiqi berjalan kembali kesisi Jiao An

"Ya"

"Apakah kita bisa bertemu kembali di masa depan?" Mu Zhao Yang menatapnya dengan pandangan memohon

"Biarlah takdir yang menentukan" Balas Jiaon An, ia kembali teringat sesuatu

Meraba sesuatu dibalik bajunya dan menjejalkannya ditangan Mu Zhao Yang "Oleskan obatmu dengan ini, setelah ini pergi dan ganti perbannya, bajuku tadi cukup kotor. Pastikan kau tidak banyak berkeliaran dan bergerak"

Jiao An membeku sesaat, kenapa ia terdengar seperti ibu ibu yang mengomel kepada anaknya? Pikiran itu membuatnya sakit kepala, apa ia terlalu lunak sekarang?

"Zhao Yang mengerti!  adik Hua" Mu Zhao Yang tersenyum cukup lebar hingga matanya menyipit

Dan Jiao An mengangguk singkat sebelum berbalik dan berjalan pergi tubuh mungilnya menghilang ketika berbelok

Mu Zhao Yang masih berdiri. entah memikirkan apa, salep obat ditangannya masih tergenggam erat dan akhirnya ia pun ikut berbalik berjalan menuju penginapan

Tubuhnya yang semula berjalan terpincang pincang pun menjadi tegap lurus dengan aura yang ikut berubah





TBC....


wohh!! halo semuanya! (sokkenalsokakrab)

kita kembali bertemu weheehehehe, bab ini pendek sangad ya? tapi seperti yang sudah aku bilang dibab sebelumnya bab bab jauh jauh hari akan kembali panjang, sekedar ingatin aja, barang kali ada pembaca yang lupa   ~~0_0~~

rencanannya mau update tiap hari sabtu, tapi karena besok hari spesial yaa gitu deh :v

aku beneran terharu! terima kasih banyak yang udah mau vote bahkan ninggalin komen untuk dukung cerita ini~  bahagia sangad

maaf kalo aku nggak gesit bales komennya, karena akun ini hanya akan aktif pas aku cuma mau update~ (bukan sombong, karena apa daya laptop hanya mengandalkan jejaringan wifi nyolong) 

nanti di bab selanjutnya akan ada kejutan, silakan baca ampe abis aja P.S yang sering aku tinggalin   O(>_<)O



kuharap kalian sudi sekedar meninggalkan jejak sebagai bentuk mendukung cerita ini :)))

The Beautiful Killer Cold-Blooded, Perhaps?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang